
Namun di tengah membanjirnya produksi mainan anak, orang tua juga ternyata perlu selektif memilihnya. Beberapa kriteria perlu diperhatikan agar mainan yang kita berikan pada anak-anak memiliki nilai manfaat dan juga aman bagi mereka.
Berikut ini kriteria mainan dan permainan anak yang bisa menjadi acuan bagi orang tua:
Berasal dari bahan yang aman (tidak mengandung racun)
Bisa mengaktifkan saraf motorik (motorik kasar maupun motorik halus)
Contoh: balok-balok kayu, bola berbagai ukuran, gelas-gelas plastik untuk di tumpuk, manik-manik besar untuk dironce, alat jahit mainan, pasir dan air, lempung mainan, kelereng luncur, mobil-mobilan yang bisa ditarik, sepeda roda tiga, ayunan, perosotan, dll
Bisa mengaktifkan sisi kognitif otak
Contoh: kartu-kartu kata, kartu-kartu gambar, PAS, logico,puzzle (dari kertas, kayu, atau bahan sintetis), buku-buku cerita, balok-balok bongkar pasang, dll.
Memungkinkan adanya interaksi dengan anak sebaya atau orang tua
Misalnya: bermain bola, bermain lompat tali, atau bermain tebak kata dengan kartu-kartu.
Hindari sedapat mungkin mainan yang mempergunakan baterai pada usia balita, karena akan mengurangi aktivitas motorik mereka. Membiarkan anak-anak berlarian di halaman jauh lebih baik daripada membiarkan mereka hanya terduduk melihat mobil-mobilan elektrik berjalan dengan bantuan remote control.
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar