
Sepanjang acara berlangsung saya terus memperhatikan respon anak saya. Sampai sekarang dia tidak saya masukkan ke taman kanak-kanak yang biasa ramai. Sempat khawatir juga, kalau-kalau dia tidak nyaman di tempat yang dipenuhi banyak orang seperti itu. Tapi syukurlah, ternyata dia bisa beradaptasi. Penampilan beberapa kesenian tradisional Sunda, Jepang, dan Jerman dia tonton dengan takjub. Malah, dia sempat berfoto dengan gadis berpakaian tradisional Jepang, melihat-lihat boneka matryoshka khas Rusia yang sebelumnya hanya bisa dia lihat di buku. Saya juga kenalkan dia dengan teman dan dosen saya, sekaligus mempraktekkan langsung kegiatan bersosialisasi.
Acara terganggu oleh hujan lebat, tapi anak saya bisa bertahan sampai akhirnya hujan reda dan kami pulang. Sebelum keluar dari area kampus, saya mengajak dia berjalan-jalan melihat ruangan tempat saya dulu biasa kuliah. Saya tidak tahu apa yang ada di pikirannya, tapi saya yakin pasti dia belajar sesuatu di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar