Minggu, 01 Juni 2008
Sholat sholat
Sebagai salah satu ibadah yang menjadi kewajiban bagi seorang muslim, sholat mendapatkan perhatian yang begitu besar. Namun makna besar yang dimiliki sholat bukanlah karena dinilai besar tapi secara mandiri sholat memiliki makna yang besar dan agung. Dengan alasan apakah kita bisa mengatakan bahwa sholat memiliki nilai yang agung? Sederhana untuk dikatakan bahwa sholat merupakan sarana untuk berbincang dan mengakrabkan seorang hamba dengan Tuhan Sang Sembahan. Adakah keindahan dan kebahagiaan dibanding kedekatan dengan Allah Sang Kecintaan dan Dambaan Utama? Sholat tak ubahnya sebuah program yang dimaksudkan untuk menyadarkan kita pada kenyataan bahwa hari-hari yang kita jalani akan dihisab. Selain itu dibawah tekanan hidup sehari-hari seseorang akan mudah kehilangan pandangan dan tujuan hakikinya hal ini memustahilkan kita untuk selalu mengingat seluruh janji dan tanggung jawab yang harus diemban. Sholat merupakan ringkasan padat dari segenap doktrin islam (Ali Khamenei). Dengan sholat kita diingatkan kembali tentang tauhid, nubuah, hari kebangkitan, keadilan Tuhan serta adanya larangan mengikuti dan melakukan kedzaliman.
Bagaimana seorang penyembah bisa mencapai undakan dan tingkatan nan menawan disisi Allah swt ini?
Kami sampaikan alasan mengapa sholat itu mulia bisa kita ucapkan dengan bahasa sederhana. Namun usaha mencapai raihan agung ini tentu tidaklah suatu hal yang sederhana. Dijelaskan bahwa sebelum memasuki sholat, orang yang hendak memasuki dekapan kecintaan Allah hendaknya mempersiapkan diri sedemikian rupa sehingga bisa mencecapi ranun buah serta menikmati rahasia sholat. Selain diharuskan untuk memperhatikan hukum-hukum fikih terkait masalah wudzu, penjagaan pakaian dari segi jenis, kesucian, kehalalannya, dan kemubahan tempat untuk sholat. Persiapan dari segi batin juga menjadi penentu tergapai tidaknya tujuan sholat.
Sebelumnya dikatakan bahwa sholat mencegah dari perbuatan keji dan munkar tapi mengapa banyak yang melakukan sholat tapi tetap melakukan prilaku keji dan munkar serta berbagai prilaku tidak berkualitas yang lain?. Sholat ketika kita lihat lebih dalam akan kita dapati rangkaian yang begitu teratur dan tertata serta menyimpan rahasia yang begitu pelik dan menakjubkan. Dalam surah fatihah Setelah menyebut Dia Maha Rahman juga Maha Rahim-Nya sebagai ungkapan pengakuan kita akan dua sifat tersebut benar-benar disandang oleh-Nya serta menyadari bahwa itu adalah ucapan terbaik untuk semua perbuatan tiada ungkapan selanjutnya melainkan ungkapan pujian karena keterkaguman kita terhadap kebesaran serta semua sifat kemuliaan Yang Tersanding anggun dalam Zat-Nya yang lebih tepat untuk dihaturkan. Dan pujian ini adalah sepantas-pantasnya pujian karena pujian ini disampaikan pada Zat Yang Maha Terpuji walau disatu sisi tidak akan pernah ada yang mampu untuk memuji Dia sebagaimana hak Dia untuk dipuji. Memuji segala kesempurnaan ilmu dan kebesaran yang terangkum dalam Ar-Rahman dan Ar-Rahim.
Setelah lama berjalan orang yang menapaki perjalanan ruhani dalam sholat yaitu orang yang benar dalam sholatnya setelah sebelumnya menyebutnya dengan ungkapan Dia Yang Maha Rahman dan seterusnya beranjaklah langkah memandang keagunganNya dan menyapa dengan penuh harap. Kepada Engkau aku menyembah dan kepada Engkau memohon pertolongan. Ungkapan langsung tidak lagi menyebutnya dengan kata dia yang terkesan jauh.
Kemudian kita diajari untuk mengulang kembali kebutuhan kita akan seorang pemberi petunjuk demi menggapai kemuliaan. Kita diingatkan dengan kebutuhan kita terhadap seorang nabi serta para penerus nabi yang meneruskan risalah terahir yang diterima beliau kepada umat beliau hingga sekarang. Bahwa aqal yang kita miliki itu terbatas, dengannya kita tidak mampu mengenali hal-hal ghaib baik surga, neraka, malaikat, hari kebangkitan, hari pembalasan, serta hal-hal yang berada diluar jangkauan aqal manusia. Sebuah pertanda juga diberikan berkaitan orang yang bisa membawa kita pada jalan hidayah (petunjuk) tersebut. Mereka yang mendapat nikmat Allahlah yang bisa menjadi figur bagi semua manusia. Nikmat yang berbeda dari sekedar makanan, hidup, serta berbagai nikmat yang juga didapatkan oleh binatang nikmat disini adalah nikmat yang bisa menjadi perantara untuk menjadi petunjuk bagi setiap manusia.
Dalam tataran terakhir kita diberi tahu bahwa kita tidak boleh mengikuti langkah orang dzalim (sewenang-wenang terhadap orang lain, memikirkan kepentingan pribadi semata dll) kita diingatkan untuk tidak mendukung musuh islam yaitu mereka yang berada diawah kemurkaan Allah swt dan mereka yang dzalim. Disini kita diingatkan bahwa kita harus jadi manusia-manusia universal, bukan lagi sebagai pribadi-pribadi individual yang terus-menerus memikirkan kepentingan pribadi semata.
lebih penting dari semua itu adalah kesadaran bahwa kita sedang menghadap Dia yang Maha Segala yang dengan karunia serta pemberian-Nyalah kita masih terus eksis dan bisa berdiri menghadap. Maka jika kau tidak dapat melihat-Ku ketahuilah bahwa Aku melihatmu. Memang teramat banyak rahasia dibalik sholat karenanya kita tidak boleh berhenti disini. Berbagai buku telah ditulis oleh ulama besar terkait masalah ini. Buku mi'raj Ruhani karya ayatullah Khomeini merupakan karya besar untuk memperkenalkan kita kepada nilai sholat yang lebih utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar