Disdik Terus Perjuangkan Nasib Guru Bantu

f-Hetty/Linggau Pos
Ngatino

MUSI RAWAS-Beberapa waktu lalu, Pemkab Mura melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Mura, membuka kesempatan bagi guru bantu tingkat SD untuk menjadi Tenaga Kerja Sukarela Terdaftar (TKST). Hal ini dilakukan sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap guru bantu yang telah mengabdikan diri di dunia pendidikan di Kabupaten Mura, namun belum juga diangkat menjadi PNS.
“Karena terkendala oleh usia, mereka yang tidak lagi mencukupi, maka hal inilah yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu mereka menuju jenjang karir yang lebih baik. Mengingat saat ini banyak sekali guru bantu di Kabupaten Mura belum diangkat menjadi PNS,” kata Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Umum dan Kepegawaian Disdik Kabupaten Mura, Ngatino kepada wartawan koran ini di ruang kerjanya, Senin (8/3).
Ngatino menambahkan, dari 300 pelamar yang mendaftarkan diri menjadi TKST, Disdik hanya menerima 138 pelamar. Jumlah tersebut disebar ke seluruh daerah yang ada dalam wilayah Kabupaten Mura.
“Sebenarnya kami menerima 200 orang tenaga, tetapi Pemkab telah memiliki 62 orang guru bantu dari pusat yang belum diangkat. Maka dari itu, sisanya dialihkan ke penerimaan TKST beberapa waktu lalu,” lanjutnya.
Adapun penyebaran guru bantu tersebut di empat wilayah, meliputi wilayah I terdiri dari Kecamatan Tugumulyo, STL Ulu Terawas, Sumber Harta, Muara Beliti, Selangit, dan Tiang Pumpung Kepungut (TPK). Untuk wilayah II, Kecamatan Megang Sakti, Karang Jaya, Rupit, Karang Dapo, Sukakarya, dan Tuah Negeri.
Untuk wilayah III terdiri dari Kecamatan Rawas Ulu, Muara Lakitan, Muara Kelingi, Jayaloka, dan Nibung. Sedangkan untuk wilayah IV adalah Rawas Ilir, Ulu Rawas, dan BTL Ulu.
“Masing-masing wilayah berbeda-beda penerimaan guru bantu, mengingat masing-masing wilayah berbeda kebutuhan. Untuk wilayah I kami menerima 14 orang, wilayah II 31 orang, wilayah III 92 orang, dan wilayah IV 63 orang. Mudah-mudahan hal ini bisa dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan guru masing-masing daerah,” pungkasnya.(05)