f-Sulis/Linggau Pos
GUNTING : Ketua Yayasan Budi Utomo, Elven Asmar, sedang menggunting rambut salah seorang siswa yang terjaring razia rambut. Foto diabadikan Selasa (1/2).
LUBUKLINGGAU- Yayasan Budi Utomo (Budut) Lubuklinggau terus berupaya meningkatkan kedisplinan peserta didiknya. Salah satu upaya yang dilakukan secara rutin adalah razia rambut terhadap peserta didik laki-laki. Demikian kemukakan Ketua Yayasan Budi Utomo, Elven Asmar, kepada koran ini, Senin (1/2).
Menurut mantan Ketua DPRD Kota Lubuklinggau ini, razia rambut memang jadi momok bagi para siswa di semua sekolah. Hanya mendengar kata razia rambut bisa membuat para siswa dilanda kepanikan luar biasa, dan pastinya akan melakukan segala macam cara untuk lolos dari “prosesi” menakutkan itu. Dikatakan menakutkan karena jika siswa terjaring razia ini, maka ketua yayasan maupun guru yang bersangkutan akan melakukan pemotongan rambut secara acak.
Uniknya lagi, tidak sedikit siswa yang terjaring akan mendapati hasil potongan dengan model “bowl cut” atau potongan model mangkok. Razia yang rutin dilakukan setiap awal bulan ini menjadi satu cambuk bagi peserta didik laki-laki untuk lebih rapi, disiplin, dan tidak terkesan seperti anak nakal.
Ditambahkan Elven, setiap kali razia dilaksanakan akan terjaring lebih dari 15 siswa. Sementara ini, siswa yang sering terjaring masih pada tingkat SMK. Sedangkan siswa tingkat SMP sudah rapi dan disiplin. (Mg04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar