Teachers and Parents in USA
(Penulis di Pameran Pendidikan Internasional)
Beasiswa untuk Guru ke Amerika Serikat
The International Leaders in Education Program (ILEP) kembali menawarkan beasiswa studi ke Amerika Serikat (AS) tahun akademik 2011/2012, untuk para guru SMP atau SMA pengajar bidang studi Bahasa Inggris, Ilmu Sosial, Kewiraan, Matematika, serta Ilmu Pengetahuan Alam.
Program beasiswa ILEP ini akan berlangsung selama satu semester di universitas di AS, yang meliputi kuliah dan pelatihan intensif dalam bidang metodologi pengajaran, pembuatan materi pelajaran, strategi mengajar yang disesuaikan dengan tempat dan lingkungan pengajaran, kepemimpinan guru, termasuk penggunaan komputer dan internet, serta software sebagai alat bantu dalam mengajar. Program ini akan dimulai di bulan Januari 2012 hingga Mei 2012. Para peserta akan dilibatkan juga pada observasi di sekolah tingkat menengah di AS yang akan menghubungkan peserta secara aktif dengan para guru dan siswa dari AS.
Adapun syarat untuk melamar beasiswa ini antara lain
- Guru sekolah tingkat SMP atau SMA yang menjadi pengajar penuh bidang studi
Bahasa Inggris, Ilmu Sosial, Kewiraan, Matematika, serta IPA.
- Kandidat harus berpengalaman mengajar 5 tahun atau lebih dan - Memiliki kemampuan bahasa Inggris aktif dan pasif yang dibuktikan dengan melampirkan skor ITP/iBT TOEFL minimum 500 atau IELTS 5.0.
Informasi syarat pendaftaran dan formulir bisa diunduh di
http://www.aminef.or.id. Batas waktu untuk pendaftaran sampai dengan tanggal
15 April 2011.
Info ini juga dimuat
disini
How To Become A Teacher In The USAThere are varied requirements you must meet in order to become a teacher in the United States. Some states also have more strict training and qualifications that are required for you to be able to teach on their state. But the general requirement throughout the United States is that you need to have a license to teach in public schools. Generally though, a license is not required for you to teach in a private school. The teaching license is given by the State Board of Education as a rule even though a licensure committee is likewise able to provide the said license.
Teachers are licensed to teach in early pre-school grades, the elementary grades, and the middle grades. Teachers should also be licensed to teach secondary education subjects and special subjects including music. All states require that a teacher had finished a bachelor degree and have had some training in teaching. Another requirement is that they should have finished a prescribed number of units in education.
In addition, some also requires teachers to undergo a supervised teaching and have finished a prescribed number of teaching subjects. There are also some states that require teachers to have technology training and still some states had set a minimum limit on what your minimum grade point average should be. Meanwhile, some states also have a far stricter rule in their requirements than others, for example, in some states; a masters degree is a necessity after you had been given a teaching position. You should attain a masters degree within a specified number of years.
But the overall, the requirements for almost all of the states in America require that you have the basic skills and competencies in your chosen field including your proficiency in reading and writing but most especially in teaching. You should also have the needed expertise and knowledge in your chosen subject. Most schools are now in the process of executing a performance-based system as the basis for the said licensure.
This system is an addition to passing the licensure examination in their chosen subject. You should demonstrate proficiency in teaching your subject. And your teaching performance should be acceptable as well. You should also note that some states have reciprocal agreements that lets teachers from one state to become licensed in another if that is what is agreed upon by the local government.
Teacher Preparation Programs
Parents in The USA Education Issues for Parents
Find resources on learning, special needs education, financing, and more.
Financing Your Child's Education
Setiap bangsa punya cara unik dan khas dalam hal pengasuhan anak karena memang pola asuh anak erat kaitannya dengan budaya setempat. Psikolog sosial Susan Newman, PhD, penulis buku The Case for the Only Child, mengatakan, setiap pola asuh yang dipengaruhi oleh budaya masing-masing bangsa punya sisi positif dan negatif.
Orangtua berkebangsaan China yang membesarkan anaknya di Amerika, bagaimanapun, akan dipengaruhi latar belakang budaya masyarakat China. Sebuah esai di Wall Street Journalmenuliskan pola pengasuhan keluarga China cenderung keras tetapi tetap menunjukkan cintanya. Mentalitas masyarakat China yang pantang menyerah juga terlihat dalam pola asuh. Penulis esai tersebut mengatakan, orangtua tidak akan sungkan memberikan hukuman jika anaknya mendapatkan nilai A minus. Mereka cenderung menggembleng anak-anak dengan keras. Tujuannya agar anak berusaha sekuat tenaga mencapai hasil maksimal. Saat anak menunjukkan sikap tidak menghargai orangtua, anak-anak harus bersiap menerima omelan atau kritik tajam dari orangtuanya.
Ini adalah mentalitas masyarakat China yang diterapkan dalam pola asuh anak di mana pun mereka berada. Berbeda lagi dengan pola asuh keluarga di Amerika yang dikenal sangat terbuka. Tentunya setiap keluarga punya hak prerogatif untuk memberlakukan pola asuh terhadap anak. Namun, tidak ada salahnya mengenali baik-buruknya pola asuh sebagai pembelajaran.
Sebagai contoh, pola asuh di keluarga Amerika terbagi menjadi tiga kategori permisif, kekuasaan, menuntut perhatian. Masing-masing pola asuh ini punya sisi positif dan negatif. Namun, masih ada cara untuk menyeimbangkan kedua sisi ini.
Bersikap permisif
Positifnya, sikap permisif dalam merawat anak menumbuhkan penghargaan atas diri sehingga bisa membentuk rasa percaya diri anak. Anak menjadi lebih berani mencoba hal baru.
"Orangtua biasanya terlibat dalam diskusi terutama saat anak sedang berargumentasi mengenai suatu hal," kata Newman menggambarkan bagaimana orangtua bersikap permisif terhadap anak-anaknya. Membangun komunikasi terbuka justru membuat anak tahu mana yang baik dan benar, dan tidak menerka dengan pikirannya saja.
Negatifnya, orangtua cenderung sulit bilang tidak kepada anak-anak. "Orangtua di Amerika secara membudaya tak bisa bilang tidak," kata Newman. Hal ini tentunya tidak terjadi pada semua orangtua dengan pola asuh ala Amerika. Namun, sebagian besar dari mereka mengalami hal ini.
Sikap permisif membuat orangtua menjadi defensif dalam rangka melindungi anaknya. Saat anak gagal dalam tes di sekolah, sangat mudah bagi orangtua menyalahkan pihak lain, menyalahkan guru yang tidak berkualitas atau menganggap hasil tes tidak adil. Orangtua tidak menyadari bahwa anak perlu mengalami kegagalan untuk tahu caranya belajar menjadi sukses.
Solusinya, menurut Newman, tidak salah bersikap permisif, tetapi batasi pada situasi tertentu saja. Karena jika tidak, anak-anak akan memanfaatkan kesempatan untuk mengelabui Anda dengan sikap permisif tersebut. Tambahkan sikap permisif dengan memberikan motivasi kepada anak. Newman mencontohkan, tanyakan anak ada mengenai etos kerjanya, dan apa yang mendorongnya melakukan sesuatu. Anak juga memerlukan arahan tegas dari Anda.
Menunjukkan orangtua berkuasa
Positifnya, orangtua bisa memosisikan diri sebagai pihak yang patut didengar dan dihargai. Dengan menunjukkan siapa yang berkuasa, Anda sedang mengajarkan anak bahwa orangtua berkuasa dan bisa menolak, memerintah, bilang tidak atas permintaan yang berlebihan, termasuk juga mendapatkan penghargaan dari anak-anak.
Negatifnya, tidak semua anak bisa memiliki kemampuan dan kekuatan dalam menerima sikap orangtua yang tegas, kata Newman. Anda bisa memarahi dan bersikap tegas kepada anak untuk menunjukkan orangtua berkuasa. Namun, hanya lakukan sikap seperti ini saat memang anak sudah melampaui batas.
Solusinya, kenali lebih jauh karakter anak Anda. Sayangnya, banyak orangtua menyepelekan hal ini, kata Newman. Orangtua perlu mengenali mengapa anak malas, bukan lantas langsung memarahinya sesuka hati. Anda bisa bersikap keras dan tegas saat mengetahui anak-anak tidak menunjukkan usahanya untuk lebih baik lagi. Namun, Anda juga perlu memberikan dukungan dan motivasi saat anak-anak kesulitan menjalani sesuatu dengan hasil maksimal.
Bersikap menuntut dan terlalu berharap
Positifnya, menggantungkan harapan atau bahkan tuntutan kepada anak untuk memenuhi keinginan Anda boleh jadi membuahkan hasil maksimal. Namun, ini terjadi hanya jika anak merespons gaya pengasuhan seperti ini dengan positif. Umumnya, pola pengasuhan yang terlalu banyak menuntut anak ini menimbulkan masalah orangtua-anak, kata Newman.
Negatifnya, sikap orangtua yang terlalu menuntut anak, menggantungkan semua harapan kepada anak, hanya akan berujung pada masalah. Saat anak gagal dan tidak mampu memenuhi harapan orangtua, mereka yang berbudaya Timur akan marah dan memberikan sebutan tak mengenakkan kepada anaknya, seperti anak tak berguna, sampah. Lain lagi dengan orangtua dari budaya Barat. Mereka cenderung akan bersikap kasar yang sifatnya kekerasan fisik, seperti memukul, kata Newman.
Solusinya, orangtua perlu membangun kembali pola pikirnya. Caranya, menyeimbangkan ketegasan dengan kelembutan hati. Orangtua perlu tahu kapan harus bersikap lembut, tetapi berani bilang tidak, bersikap tegas, dengan tetap mengenali kebutuhan dan kemampuan anak menjalani berbagai tuntutan dalam dirinya.
Sumber:
1. AMINEF
2. http://teach.gov/become-teacher/teacher-prep/MA
3. Kompas.com
Disusun Ulang Oleh:
Arip Nurahman
Pendidikan Fisika, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
&
Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University USA.
Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih