Rabu, 16 Mei 2012
Foto Jurnalistik Merekam Lalu Menggugat
Foto jurnalistik banyak dimitoskan dengan aneka anggapan bahwa cabang fotografi ini sangat ”sakral”. Ada yang mengatakan bahwa foto jurnalistik harus selesai saat kamera selesai dijepretkan, tak boleh diutak-atik lagi. Ada pula yang mengatakan bahwa foto jurnalistik sangat netral dan jujur, alias sangat obyektif.
Pada kenyataannya, dunia jurnalistik secara umum tidaklah mungkin netral. Memilih narasumber saja sudah merupakan kesubyektifan. Mengapa si A yang dipilih dan bukan si B? Demikian pula foto jurnalistik. Dia tidaklah netral sama sekali karena, kalau terlalu netral, dia sungguh tak punya daya apa-apa.
Pemihakan
Foto jurnalistik haruslah memihak, dan keberpihakan itu harus kepada ”sesuatu yang benar”, paling tidak berpihak kepada orang banyak yang selalu merupakan ”pihak yang menderita”.
Beberapa alinea di atas sungguh pantas untuk membawa kita memahami pameran foto yang diselenggarakan Galeri Foto Jurnalistik Antara di markas mereka di Pasar Baru, Jakarta, 20 Januari 2012 sampai 20 Februari 2012 (dengan temu wicara pada 11 Februari 2012 pukul 14.30). Selain diadakan tahunan sebagai kilas balik 2011, pameran ini juga diadakan sebagai peringatan 20 tahun berdirinya galeri jurnalistik satu-satunya di Indonesia ini.
Menyaksikan pameran ini dengan melihat foto demi foto mengikuti alur yang sudah dibuat, atau membaca buku katalognya yang mempunyai alur sama, terasa benar bahwa pameran ini ”menyuarakan sesuatu”.
”Kita harus selalu menggugat,” kata Oscar Motuloh, kurator sekaligus pemimpin galeri ini.
Gugatan pameran terasa dengan pengelompokan foto dalam kelompok-kelompok tertentu. Foto-foto dipilih dengan jeli sehingga sangat terasa arah yang diberikan kurator akan gugatannya pada beberapa ketidakberesan negeri ini. Foto Miranda Swaray Goeltom, Nazaruddin, dan Nunun Nurbaeti—terkait kasus korupsi—yang ada sungguh membawa kita agar selalu mengggugat penyelesaian masalah hukum yang melingkari mereka semua.
Bahwa pameran ini juga membawa kegeraman umum pada berbagai ketidakadilan negeri ini sangat tecermin pada penempatan foto orangutan yang dipasang langsung di samping foto Gayus Tambunan, terpidana kasus pencucian uang. Menyentak, lucu, cerdas, sekaligus menyesakkan! Arbain Rambey
sumber : http://kfk.kompas.com/blog/view/113302-Foto-Jurnalistik-Merekam-Lalu-Menggugat
catatan : sengaja tulisan ini saya copy utuh untuk share kepada anda tanpa ditambah atau dikurangi apapun. semoga bermanfaat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar