Kamis, 31 Januari 2008

Universitas Harvard

(Photo by: Arip Nurahman, @ Bangunharja Village)

"Pendidikan Adalah Kekuatan dan Mendidik adalah Kebijaksanaan"

~Arip Nurahman~

Bgaian Perkulihan

Pendahuluan Terhadap Ilmu Komputer dan Internet

Kursus ini memberikan pemahaman tentang:

Memahami apa yang terjadi di dalam komputer Anda. Ketika Anda menyalakan saklar, mengapa dukungan teknis telah Anda terus-menerus reboot komputer Anda, bagaimana semua yang Anda lakukan di Internet dapat dinikmati oleh orang lain, dan bagaimana komputer Anda dapat menjadi terinfeksi dengan cacing hanya dengan memutarnya di. Dalam program ini kami demystify komputer dan internet, bersama dengan jargon mereka, sehingga siswa tidak hanya memahami apa yang bisa mereka lakukan dengan masing-masing, tetapi juga bagaimana semuanya bekerja dan mengapa.

Siswa meninggalkan program ini dilengkapi dengan kosa kata baru dan dilengkapi untuk eksplorasi lebih lanjut dari komputer dan Internet. Topik meliputi hardware, software, Internet, multimedia, keamanan, pengembangan website, pemrograman, dan dotcom.

Melalui tangan-on opsional bagian dan lokakarya, siswa lokal memiliki kesempatan membedah serta meng-upgrade komputer dengan hardware tambahan, cari Internet lebih efektif, membangun jaringan nirkabel, menciptakan gambar digital, memberantas spyware, dan desain halaman Web. Soal set menawarkan siswa online peluang serupa. Kursus ini dirancang baik untuk mereka yang kecil, jika ada, pengalaman komputer dan bagi mereka yang menggunakan komputer setiap hari.

Kuliah ini telah difilmkan di Science Center.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin membahas materi dengan orang lain, Anda mungkin ingin bergabung dengan Google Group di sebelah kanan.

Kuliah 1: Perangkat Keras bermain

Komputasi. Ikhtisar. Bit dan byte. ASCII. Prosesor. Motherboard: bus, konektor, port, slot, dan soket. Memori: ROM, RAM, dan cache.


Problem Sets

Reinforce your understanding of hardware!


Ulangan

Test your understanding of hardware, software, and the Internet!

Exam 1 ▶ play ▾ expand all


Video Minggu Ini

Changing PC BIOS Settings
Dissecting a PC
Plugging Everything In
Upgrading a PC
Upgrading RAM

Sumber:


Disusun Ulang Oleh:


Arip Nurahman

Pendidikan Fisika, FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia

&

Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University, Cambridge. USA.

Semoga Bermanfaat, Terima Kasih dan tetap Semangat

Ketika Anak-Anak Berbicara

Berikut ini adalah rekaman beberapa dialog dengan anak saya yang masih berumur 3,5 tahun dalam seminggu terakhir. Percaya atau tidak, sesungguhnya anak-anak ternyata sudah berpikir analitis dan juga kritis.

Cicak Makan Apa?
Malam menjelang tidur, suami saya menangkap nyamuk dengan raket elektrik. "Tar! Tar!" terdengar suara pecahnya isi perut nyamuk yang menyentuh aliran listrik di raket. Setelah beberapa hari raket itu ada di rumah, tak biasanya, anak laki-laki saya mengomentari apa yang dilakukan papanya.

Awalnya dia bernyanyi,
Cicak cicak di dinding
diam-diam merayap
datang seekor nyamuk
hap! lalu di tangkap


Lalu dengan polosnya dia berkata, "Harusnya nyamuk jangan dihilangin pake raket. Kan, nyamuk itu makanan cicak. Kalau nyamuknya dihilangin, cicak makan apa? makan cacing? Kan cacing hidupnya di tanah,"

Terang saja kami tertawa sekaligus terkejut.Kok bisa kepikiran sampai ke sana ya...

Pasirnya Wangi?
Waktu televisi menayangkan pemakaman mantan presiden Soeharto, kami menonton bersama-sama. Saat peti dimasukkan ke liang lahat, lagi-lagi Luqman, anak laki-laki saya bertanya, "Apa yang dimasukkan ke dalam tanah?"

Saya bilang, "Pak Harto?"
"Kenapa dimasukkan ke dalam tanah?" tanyanya lagi.
Saya bilang, "Karena Pak Harto sudah meninggal, sudah mati (untuk memudahkan dia mencerna)"
"Kenapa dia mati?" tanya dia makin penasaran.
"Karena dia sudah tua dan sakit", kata saya.
Sebentar dia berpikir, lalu bertanya lagi, "Kalau sudah tua jadi mati?"
"Iya, karena dia juga sakit" lanjut saya.

Sesaat hening. Saya pikir tak akan ada lagi pertanyaan. Tapi ternyata, ketika liang lahat mulai ditimbun dengan pasir anak saya bertanya lagi, "Kenapa pasirnya dimasukkan ke situ?"
Saya bilang, "Pasir itu untuk menimbun petinya Pak Harto"
Tentu bukan anak kecil kalau dia tak penasaran. Berikutnya dia lanjut bertanya, "Kenapa petinya harus ditutup pasir?"
"Makhluk yang sudah mati itu akan berbau. Coba saja kalau ada tikus yang mati, bau kan? Supaya tidak bau, ya ditimbun dengan tanah atau pasir'.
"Jadi, pasirnya wangi? Iya Mama, pasirnya wangi ya?"

Begitulah, selanjutnya jelas pertanyaan beruntun pun berlanjut hingga tayangan habis. Kenapa kuburan itu dikasih bunga, kenapa orang-orang itu duduk di dekat makam, dan sebagainya.

Memangnya, Air Mandi Itu Mengandung Petir?
Sore itu hujan turun rintik-rintik. Suara petir bersahutan membuat anak-anak sedikit takut. Saya bilang sama anak-anak, sekarang mandinya dilap saja.

Luqman jelas selalu menolak untuk dilap. Dia lebih suka mandi. Tapi saya bilang, "Sekarang kan lagi ada petir, jadi dilap aja ya?!" Setelah itu dia diam, membiarkan bajunya dibuka. Saya pikir semua lancar dengan argumentasi itu. Tapi tanpa terduga, saat tubuhnya sedang dilap dia bertanya, "Jadi, air mandi itu mengandung petir ya Mama?"