Jumat, 31 Desember 2010

Belajar Menyulam

Mengawali tahun 2011. Bismillah. Ingin lebih banyak menulis, merekam banyak peristiwa kehidupan supaya pelajarannya bisa diambil. Salah satunya adalah kegiatan anak-anak pada akhir Desember 2010.

Mengalir. Mungkin agak tepat mewakili gambaran aktivitas belajar kami. Meskipun saya tak sepenuhnya setuju dengan kata 'mengalir' jika konotasinya tak tentu tujuan, namun mengalir dengan membawa visi, jelas itu sangat menyenangkan.

Saya punya cita-cita, anak-anak tetap memiliki keterampilan 'klasik'seperti menyulam, menjahit, menganyam, merajut, dan sejenisnya. Kini sedikit orang masih menganggapnya penting,namun bagi saya hal itu tetap dibutuhkan supaya peninggalan budaya tak punah begitu saja. Apalagi, sebenarnya menurut saya aktivitas semacam itu jauh lebih bermanfaat daripada anak-anak keluyuran tak tentu di luaran. Mudah-mudahan akan menjadi bekal alternatif bagi anak-anak dalam melewatkan masa remajanya nanti.

Alhamdulillah, perlahan-lahan, meski awalnya tak terlalu tertarik, Azkia dan Luqman mulai mau belajar menyulam. Nenek mereka yang sedang bersama kami menjadi sumber belajar yang penuh kasih sayang. Usai nenek mengajar anak-anak anggota perpustakaan yang juga antusias belajar menyulam, anak-anak kami mengambil sisa waktu setelahnya di saat senggang.

Keterampilan klasik lainnya secara bertahap mudah-mudahan bisa juga mereka pelajari. Selain menjadi terapi kesabaran dan ketelitian, keterampilan klasik menurut saya bisa melembutkan jiwa, membuat anak-anak lebih terlatih mengontrol dirinya. Karena itulah, saya tak hanya menstimulus anak perempuan saya untuk mempelajari keterampilan ini, tapi juga anak laki-laki saya. Toh dia tetap tak kehilangan identitas gender-nya dengan melakukan kegiatan ini. Ia tetap bersepeda, memanjat, main bola. Keterampilan dipilah-pilah berdasarkan gender sudah bukan zamannya lagi.

Mudah-mudahan semua usaha ini tak sia-sia. Dan kita semua tahu, pendidikan bukanlah pekerjaan yang setahun atau dua tahun bisa diperoleh hasilnya. Pendidikan adalah proses panjang. Semoga saya tetap konsisten. Amin.

Rabu, 29 Desember 2010

KMKB FC

TIM KMKB FC

Visi

Berolahraga dengan Sehat

Misi

Bermain Sepak Bola dan Futsal dengan Menyenangkan

Program

Bermain dan Bertanding supaya sehat serta gembira

Keluraga Besar KMKB

Dia menyayangi kita tapi bukan kekasih,

Dia perhatian terhadap mu tapi bukan keluarga kita,

Dia siap berbagi rasa sakit tapi dia tidak berhubungan darah dengan kita

Dia adalah... Sahabatmu ...!!Sahabat sejati..

Marah seperti Ayah!

Peduli seperti Ibu!

Mengganggu seperti Kakak!

Mengesalkan seperti Adik!

Dan terakhir menyayangimu lebih dari kekasih

Percayalah tiada kata perceraian dan perpisahan dalam Kekeluargaan

dalam persahabatan

Selamat tahun baru dari Kami, Tetap Semangat, Optimis, Bahagian dan

Kita Bisa

PENGGERAK

PENGGERAK

BY: MAHURI SMK NEGERI 4 KOTA BENGKULU

Materi Ajar Dasar Kompetensi Kejuruan Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

Penggerak meliputi :

  1. Kopeling
  2. Kotak roda gigi
  3. Poros propeller
  4. Penggerak akhir dengan roda gigi diferensial

Fungsi :

Untuk menambah atau mengurangi kecepatan dan torsi mesin dan mentransmisikannya ke roda. Daya yang ditransmisikan ke roda penggerak selalu lebih kecil dari pada daya mesin hal ini disebabkan kerugian friksional.

Terdapat tiga cara penyusunan tata letak transmisi dan unit daya.

  1. Penggerak roda belakang
  2. Penggerak roda depan
  3. Penggerak empat roda

1. Penggerak Roda Belakang

2. Penggerak Roda Depan

3. Penggerak Empat Roda

  1. Mesin 4. Kotak Roda Gigi Transfer
  2. Poros Depan 5. Poros Belakang
  3. Roda Gigi

KOPELING



1. Fungsi

a. Untuk memutuskan hubungan daya antara mesin dan kotak transmisi ketika mengganti gigi.

b. Untuk mentransmisikan torsi mesin ke kotak transmisi

c. Untuk memungkinkan gerakan dilakukan dengan halus

d. Untuk meradamosilasi yang dihasilkan mesin

e. Untuk melindungi mesin dan roda gigi dari beban berlebih.

2. Jenis

a. Klasifikasi

* Menurut Transmisi daya

@ Kopeling fiksi

@ Kopeling serbuk Magnetik

@ Kopeling Hidrolik

* Menurut Pergerakan

@ Mekanik

@ Hidrolik

@ Pneumatik

@ Elektromagnetik

@ Sentrifugal

* Menurut Penyetelan

@ Penyetelan sentral

@ Non Penyetelan

* Menurut Pegas kopeling

@ Kopeling pegas spiral

@ Kopeling pegas diafragma

3. Kopeling Friksi

A. Kopeling Pelat Tunggal

Komponen:

1. Plat kopeling

2. Roda gila

3. Poros engkol

4. Plat Penekan

5. Tuas Pengangkat Kopeling

6. Plat Pengangkat Kopeling

7. Bantalan pengangkat kopling atau cincin grafit

8. Poros kopeling

Pegas Penekan

Fungsi :

Piringan yang digerakkan kopeling biasa digeser secara aksial pada poros kopling. Pegas menekan pelat penekan ke arah roda gila, yang mendorong piringan yang digerakkan kopeling dengan kampas kopeling terhadap poros kopling.

Hubungan antara roda gila, piringan yang digerakkan kopeling, pelat penekan kopeling dan poros kopeling mampu mentransmisikan daya melalui friksi. Torsi yang ditransmisikan bergantung pada penekanan yang diberikan oleh pegas piringan penekan , diameter kopling,

tahanan priksi dari kampas kopeling dan jumlah permukaan gesek yang bersentuhan.

Pada saat menekan kopeling, piringan penekan tertarik karena tegangan pegas kawat bantalan pengankat, pelat penekan dan tuas pengangkat kopeling, dan trasmisi dayapun putus Piringan yang digerakkan kopeling bisa berputar dengan bebas.

B. Pelat Kopeling

* Pelat Kopeling Hub Kaku:

1. Hub dengan piringan penopang

2. Kampas (pada tiap sisi)

*. Pelat Kopeling Elastis

Keuntungan:

  1. Sifat penyalaan yang baik
  2. Keausan merata

* Pelat Kopeling dengan Peradam Torsi

1. PegasTorsi

2. Peredam friksi

Keuntungan:

1. Peredaman kebisingan

2. Peradaman osilasi rotari

*Kampas Kopeling

Kampas membentuk permukaan friksi

Bahan :

Asbes, serpihan logam (kuningan atau tembaga), untuk mendisipasi panas, bahan perekat (biasanya resin sintetis)

Pelat Keramik

Permukaan friksi adalah pelat friksi logam keramik bundar, biasanya digunakan pada temperatur tinggi dan beban berat

C . Penutup Kopeling dengan

Piringan Pe
nekan

D. Tutup Kopeling dengan Pegas Diafragma

Pegas diafragma berbentuk piringan dan sangat elastis. Tekanan lepas pada pedal untuk kopleng jenis ini lebih kecil dari kopleng dengan pegars spiral

E. Penggerak Kopeling

Mekanik Hidrolik

  1. Pedal 1. Pedal
  2. Kabel penarik 2. Selinder utama (master)
  3. Tuas Pengangkat 3. Selang atau pipa

4. Selinder tambahan (anak)

* Pergerakan Kopeling Mekanik

Gaya pedal ditransmisikan ke tuas menggunakan batang atau kawat

* Pergerakan Kopeling Hidrolik


Gaya pedal menggerakkan selinder utama lewat batang piston, Tekanan hidrolik yang terjadi menggerakkan piston dari selinder anak dan mengangkat kopeling lewat tuas pengangkat dan bantalan pengangkat

F. Jarak Bebas Kopeling

Jarak bebas kopeling biasanya sekitar 1 sampai 3 mm dan dibutuhkan untuk memungkinkan seluruh daya tekan untuk bekerja pada pelat kopeling dan mengambil beban dari mekanisme pelepas

G. Kopling Pelat Ganda

1. Pelat kopeling

2. Roda Gila

3. Pelat penekan

4. Piringan antara

Fungsi :

* Piringan antara bisa bergerak secara aksial

* Fungsinya sama dengan kopeling pelat tunggal

(Piringan yang digerakkan kopling biasa digeser secara aksial pada poros kopling. Pegas menekan pelat penekan ke arah roda gila, yang mendorong piringan yang digerakkan kopeling dengan kampas kopeling terhadap poros kopling.

Hubungan antara roda gila, piringan yang digerakkan kopeling, pelat penekan kopeling dan poros kopeling mampu mentransmisikan daya melalui friksi. Torsi yang ditransmisikan bergantung pada penekanan yang diberikan oleh pegas piringan penekan , diameter kopling, tahanan priksi dari kampas kopeling dan jumlah permukaan gesek yang bersentuhan.)

Keuntungan:

Dengan ukuran yang sama, torsi torsi yang ditransmisikan dua kali lebih besar dari pada kopeling pelat tunggal, karena terdapat dua permukaan gesek. Tekanan yang dilakukan oleh pelat penekan tidak perlu ditingkatkan

Kerugian :

Pergerakan pelepasan dua kali lebih besar dari pada kopeling pelat tunggal. Hal ini berarti kopeing pelat ganda membutuhkan penyetelan lebih sering

4. Kopeling Pelat Jamak

  1. Pelat penekan
  2. Pegas pemekan
  3. Piringan antara
  4. Pelat kopeling (penyesuai)

Operasi :

Pelat penekan ditekan ke pelat kopeling oleh pegas utama. Ketika mesin stasionermekanisme pengunci menghubungkan poros penggerak langsung kepenutup kopeling pada arah putaran mesin. Kopling pelat jamak bisa dipasang sebagai pelat kering atau pelat basah (pelat direndam dalam oli), kopeling pelat jamak digunakan pada kotak transmisi otomatis dan semi otomatis.

Keuntungan :

  1. Diameter kecil
  2. Penghubungan kopeling halus
  3. Keausan minimal pada kopeling pelat jamak basah

Kerugian :

*Cenderung lengket ketika dingin (penghubungan susah)

5. Kopeling Serbuk Magnetik

1. Pelat kopeling

2. Serbuk besi

3. Kumparan magnetic

4. Cincin kontak

5. Sambungan elektrik

Fungsi :

1. Penghubungan

Ketika arus dialirkan melalui sambungan elektrik, maka akan terbentuk medan magnet di sekitar kumparan magnet, karena efek ini serbuk besi menjadi kaku dan kopeling mampu mentransmisikan daya. Dari kecepatan tertentu dan selanjutnya, kumparan menerima tegangan baterai secara penuh

2. Pemutusan

Pada pergerakan tuas pemindah gigi, arus ke kumparan magnetic terputus, medan magnet hilang dan kopeling terputus.

6. Bekerja Pada Kopeling

@ Memeriksa Kopeling

1. Stasioner

· Gerakan secara singkat dan gunakan kopeling beberapa kali sehingga kopeling mencapai temperatur operasi

· Hentikan kenderaan, tarik rem tangan, lepaskan kopeling dan masukan gigi 3.

· Tingkatkan kecepatan mesin perlahan sampai 3000 rpm

· Hubungkan kopeling dengan cepat namun tidak terburu-buru, jika kecepatan mesin turun atau mati, kopeling tidak slip. Jika kopeling slip, maka diperlukan overhaul

2. Bergerak

· Jalankan pada jalan menurun dan dengan kecepatan sekitar 36 km/jam

· Lepaskan kopeling, tingkatkan kecepatan mesin dan pindah ke gigi 3

· Hubungkan kopeling, tidak terburu-buru. Jika kopeling langsung terhubung ketika dihubungkan kembali, kopeling tidak slip. Jika terdapat sedikit interval pada pengembalian kecepatan, hal ini bisa ditolerir. Jika kopeling slip lebih lama, perlu diperbaiki dengan segera.

3. Memeriksa Pelepasan

· Biarkan masih stasioner

· Lepaskan kopeling

· Pindah gigi keposisi gigi mundur

· Jika gigi mundur masuk tanpa ada gemeretak, kopeling mungkin mempunyai jarak bebas yang terlalu besar dan membutuhkan penyetelan. Jika ini bukan sebabnya, mungkin perlu overhaul

Jika kopeling digerakkan terlalu lama dengan kampas, kopeling bisa menimbulkan kerusakan yang serius pada permukaan roda gigi gila dan pelat penekan.

Jika roda gigi gila membutuhkan permesinan, perhatikan hal berikut ini :

Jika permikaan kontak dari pelat kopeling (a) dimesin juga, katakana sejauh 0,3 mm, maka permukaan (b) juga perlu dimesin, untuk menjaga gaya yang bekerja pada kopeling seperti yang ditentukan.

Jika hanya satu permukaan yang dimesin, maka bisa menimbulkan kopeling selip atau melekat.

Pelat tekanan biasanya diganti bila pegas diafragma tergores, berubah warna atau aus.

7. Kopeling Hidrolik (roda gila fluida)

  1. Komponen pompa penggerak
  2. Komponen turbin yang digerakkan
  3. rumah penutup

Operasi :

Rumah penutup dan komponen pompa terhubung dengan kaku ke roda gila mesin, komponen turbin dipasang pada rumah sedemikian sehingga bisa berputar dan terhubung dengan kakuke poros kontak transmisi. Rakitan ini diisi dengan oli dalam jumlah tertentu. Ketika mesin stasioner roda turbin berputar bebas. Ketika kecepatan bertambah minyak terdorong keluar karena gaya sentrifugal pada komponen pompa dan mengalir ke komponen turbin. Ini akan menggerakkan turbin. Pada kecepatan mesin rendah, terdapat perbedaan yang besar antara kecepatan pompa dan turbin, yang disebut selip. Hal ini memberikan penggerakan yang halus. Pada kecepatan tinggi, selip akan turun menjadi 2 % dan hampir semua torsi ditransmisikan dari mesin ke kotak transmisi.

Keuntungan :

  1. Tidak perlu perbaikan dan hanya terdapat sedikit keaysan
  2. Mesin tidak mungkin mati
  3. Kontruksi sederhana
  4. Meredam bising dan hentakan

Kerugian :

  1. Pada perubahan kecepatan kotak transmisi hanya bisa digunakan pada saat start
  2. Untuk start memerlukan kecepatan tinggi
  3. Selip mengakibatkan kerugian daya
  4. Oli menjadi panas dan memerlukan pendidingan
  5. Tidak bisa digunakan bersamaan dengan kotak transmisi sinkromis

DAFTAR ISI

PENGGERAK

  1. Penggerak roda Belakang
  2. Penggerak Roda Depan
  3. Penggerak Empat Roda

KOPELING

  1. Fungsi
  2. Jenis
  3. Kopeling Friksi
    1. Kopeling Pelat Tunggal
    2. Pelat Kopeling
    3. Penutup Kopeling dengan Piringan Penekan
    4. Tutup Kopeling dengan Pegas Diafragma
    5. Penggerakan Kopeling
    6. Kopeling Pelat Ganda
  4. Kopeling Pelat Jamak
  5. Kopeling Serbuk Magnetik
  6. Bekerja pada Kopeling
  7. Kopeling hidrolik (roda gila fluida)

TUJUAN PELAJARAN

Siswa dapat…….

· Menjelaskan Kegunaan Kopeling

· Menyebutkan Jenis-Jenis Kopeling

· Menyebutkan komponen-komponen kopeling

· Tata letak tranmisi ada 3 cara tolong sebutkan

· Berikan 4 contoh penggerak roda belakang

· Sebutkan 2 contoh pegas kopling

· Terbuat dari bahan apa saja kampas kopling

· Sebutkan komponen dari sistim mekanik dari penggerak kopling

· Apa keuntungan dari kopling pelat ganda

· Sebutka berapa besar jarak bebas kopling

· Apa keuntungan pelat kopling elastis

· Apa kerugian kopling pelat jamak

· Jelaskan 3 langkah memeriksa kopling

· Apa kerugian koling hidrolik

· Sebutkan 4 contoh penggerak roda depan

· Sebutkan 4 komponen kopling pelat ganda

· Berapakecepatan putaran mesin saat langkah stasioner

· Untuk mendisipasi panas pada pelat kopling digunaka bahan apa

JAWABAN SOAL:

  1. kegunaan kopling adalah
    1. untuk memutuskan hubungan daya antaramesin dan kotak tranmisi ketikan mengganti gigi
    2. untuk mentranmisikan torsi mesin ke kotak tranmisi
    3. untuk memungkinkan gerakan dilakukan dengan halus
    4. untuk meredam osilasi yang dihasikan mesin
    5. untuk melindungi mesin dan roda gigi dari beban berlebih

  1. jenis kopling adalah :
    1. kopling priksi
    2. kopling pelat jamak
    3. kopling serbuk magnetic
    4. kopling hidrolik

  1. komponen kopling adalah :
    1. pegas penekan
    2. kampas
    3. roda gila
    4. poros engkol
    5. pelat penekan
    6. poros kopling

  1. 3 cara tata letak transmisi :
    1. penggerak roda belakang
    2. penggerak roda depan
    3. penggerak 4 roda

  1. contoh penggerak roda belakang adalah:
    1. mesing penggerak depan
    2. mesin penggerak belakang
    3. mesin penggerak tengah
    4. mesin penggerak bawah lantai

  1. contoh pegas kopling adalah:
    1. pegas spiral
    2. pegasdiapragma

  1. bahan kampas koplin adalah:
    1. asbes
    2. serpihan logam (kuningan atau tembaga)

  1. komponen dari penggerak kopling secara mekanik adalah:
    1. pedal
    2. kabel penarik
    3. tuas pengangkat

  1. keuntungan kopling pelat ganda adalah :
    1. dengan ukuran yang sama torsi ditranmisikan dua kali lebih besar
    2. terdapat dua permukaan gesek
    3. tekanan yang dilakukan oleh pelat penekan tidak perlu ditingkatkan

10. jarak bebas kopling adalah : 1 sampai 3 mm

11. keuntungan pelat kopling elastis adalah:

a. sifat penyalaan yang baik

b. keausan merata

12. kerugian pelat kopling jamak adalah :cenderung lengket ketika

dingin

13. langkah memeriksa kopling adalah :

c. langkah stasioner

d. langkah bergerak

e. langkah memeriksa pelepasan

14. kerugian kopling hidrolik adalah :

f. pada perubahan kecepatan kotak transmisi hanya bisa digunakan saat star

g. untuk star memerlukan kecepatan tinggi

h. slipmengakibatkan kerugian daya

i. oli menjadi panas dan memerlukan pendinginan

j. tidak bisa digunakan bersamaan dengan kotak transmisi sinkromis

15. contoh penggerak roda depan adalah :

k. mesin di depan poros depan

l. mesin diatas poros depan

m. mesin dibelakang pos depan

n. mesin melintang tepat diatas poros depan

16. komponen kopling pelat ganda adalah :

o. pelat kopling (kampas)

p. roda gila

q. pelat penekan

r. piringan antara

17. kecepatan putaran mesin saat langkah stasioner adalah : 3000 Rpm

18. agar dapat mendisipasi panas kampas kopling terbuat dari bahan :

s. kuningan atau

t. tembaga

KATA PENGANTAR

Modul ini diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam pelatihan / belajar otomotif dimana modul ini menggunakan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi untuk melatih keterampilan di tempat kerja.

Pelatihan Berbasis kompetensi difokuskan pada keterampilan/keahlian seseorang yang harus mampu dan cakap ditempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian kemampuan dan bukan pada berapalama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.

Modul pelatihan ini dijadikan satu dan disusun sebagai standar kompetensi. Suatu standar kompetensi adalah pernyataan kemampuan, pengetahuan dan sikap yang diakui secara nasional yang nantinya diperlukan untuk penanganan perbaikan/reperasi dalam bidang otomotif.

Modul ini terdiri dari dua kegiatan Yaitu:

  1. Kegiatan belajar teori
  2. Kegiatan belajar praktik

Modul ini dirancang untuk dapat digunakan pada :

  1. Pelatihan formal, yang mana pelatihan tersebut disampaikan oleh seorang pelatih
  2. Pelatihan mandiri, yang mana pelatihan tersebut dilaksanakan oleh seorang peserta dengan menambahkan unsure-unsur atau sumber yang diperlukan den dengan bantuan dari seorang pelatih.

Pengenalan Topik

Semua kenderaan memerlukan perawatan secara priodik, yang penting untuk anda ketahui mengapa ini penting juga seperti kebutuhan perbaikan. Dengan kata “ Mengapa” dapat dibantu menyarankan pelanggan bahwa untuk perawatan kenderaan secara rutin sesuai dengan spesifikasi kendaraan.

Pengakuan Kompetensi

Apakah Saudara merasa sudah memiliki keterampilan atau pengetahuan tentang modul ini? Jika saudara dapat mendemontrasikan keterampilan kepada pelatih, saudara dapat dikatakan mampu dan cakap. Apabila saudara memerlukan informasi tentang alat khusus atau hal lain yang penting yang saudara perlukan sampaikan pada pelatih

Keselamatan Kerja

Keselamatan Umum

Peserta harus mematuhi /menuruti undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja yang diberlakukan oleh pemerintah dan tempat kerja. Silahkan membaca dan memperhatikan keterangan petunjuk sebelum menggunakan komponen-komponen untuk modul ini

Keselamatan Pribadi

  1. Pakailah Pakaian Praktek sesuai dengan ketentuan dan tata tertib Bengkel
  2. Ketelitian hendaknya diperhatikan dan jangan mengerjakan sesuatu jika belum mengerti dan bertanyalah pada pelatih
  3. Jika Saudara merasa ragu dalam melaksanakan sesuatu hendaklah mencari bantuan dan konsultasi dengan Pelatih

PENDINGINAN MESIN

Hanya sedikit dari energi yang digunakan mesin diubah menjadi daya mekanik. Sebagian hilang bersama gas buang dan gesekan, sisanya hilang menjadi panas pada dinding ruang bakar. Untuk menghindari panas yang berlebihan ini mesin harus didinginkan.

1. Pendinginan Udara

Panas pembakaran yang berlebihan didisipasi oleh mesin ke dalam udara. Untuk bisa mendisipasikan panas secara lebih efisien, permukaan diperlebar dengan menggunakan sirip pendingin

A. Pendinginan Udara Cepat

Selinder dan kepala selinder dibiarkan terkena kecepatan udara dari kenderaan dan didinginkan secara langsung. Ini adalah bentuk pendinginan yang paling sederhana. Tetapi hanya digunakan pada sepeda motor

B. Pendinginan Kipas

Mesin multi selinder dan mesin yang tidak dibiarkan terkena kecepatan udara paling baik didinginkan menggunakan pendinginan kipas. Sudu kipas menekan udara ke atas sirip pemandu, melalui pendingin oli ke selinder. Puli kipas digerakkan menggunakan sabuk kipas. Tingkat pendinginan diatur dari kecepatan kipas dan diameter pipa udara.

2. Pendinginan Air

A. Pendinginan Termo-sifon

Pendinginan jenis ini memanfaatkan perbedaan massa jenis antara air panas dan dingin. Radiator harus diletakkan lebih tinggi dan besar. Air panas naik ke radiator dari blok mesin, menjadi dingin, dan turun kembali ke dalam blok mesin. System pendinginan ini hanya digunakan pada mesin berdaya rendah.

B. Pendinginan Sirkulasi Pompa

Pompa air memasok cairan radiator dari radiator ke blok mesin. Air panas dari blok mesin mengalir kembali lewat termostat ke dalam radiator.

Keuntungan:

  1. Efek pendinginan dari temperatur yang merata
  2. Peredaman kebisingan oleh selimut air

3. Pendingin

Cairan radiator mengandung aditif untuk perlindungan terhadap karat, pembekuan dan pengendapan

4. Pompa Air

Sirkulasi cairan radiator menggunkanpompa rotary. Poros pompa dipasang pada dua bantalan bola, biasanya dengan pelumasan permanen. Pompa ini digerakkan oleh poros engkol melalui sabuk kipas

5. Radiator

Mendisipasikan panas dari cairan radiator ke udara luar

6. Tutup Radiator