Jumat, 29 Oktober 2010

KEGIATAN EKSPERIMEN FISIKA DASAR I UNTUK MENGEMBANGKAN GENERIC SKILLS CALON GURU FISIKA

Dra. Heni Rusnayati, M.Si. 1, Achmad Samsudin, M.Pd.2
1Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI, Bandung, 40154
2Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI, Bandung, 40154

Email: achmadsamsudin@yahoo.com


ABSTRAK

Untuk mengetahui profil generic skills calon guru fisika dalam Eksperimen Fisika Dasar I (EFD I), penelitian dilakukan pada kegiatan eksperimen viskositas, Archimedes, dan kalorimeter. Generic skills merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap individu dalam hal ini adalah calon guru fisika. Generic skills yang diamati dan diteliti meliputi kemampuan membuat grafik (MG) dan kemampuan membaca/membuat simbol matematik (MS). Generic skills sangat dibutuhkan bagi calon guru fisika, terutama pada kemampuan membuat grafik dan membaca simbol matematik. Karena hampir semua konsep fisika yang ada, memerlukan analisis menggunakan grafik dan memerlukan simbol matematis dalam menyatakan persamaan fisika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan subjek penelitian adalah salah satu kelas EFD I di salah satu LPTK Jawa Barat. Data penelitian yang bersifat kualitatif dikumpulkan dan dianalisis dari laporan akhir praktikum mahasiswa, dengan dikuantitaifkan terlebih dahulu menggunakan skala Liekert (1, 2, 3, 4, dan 5). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca simbol matematik sudah cukup baik, sedangkan pada kemampuan membuat grafik masih tergolong sedang. Kesalahan (kelemahan) terbesar dalam kemampuan generik sains calon guru fisika yaitu pada kemampuan membuat grafik khususnya kemampuan membuat batas ujung atas dan bawah grafik. Akibat kesalahan tersebut, analisis data yang dihasilkan dengan grafik manual cenderung jauh lebih kurang teliti dibandingkan dengan analisis menggunakan software Origin 5 atau excel berbantuan komputer.

Keywords: Calon Guru Fisika, Generic Skills, dan EFD I.


PENDAHULUAN

Dalam melakukan kegiatan eksperimen, akan selalu berkaitan dan melibatkan laboratorium. Karena laboratorium merupakan suatu tempat, atau ruangan yang dilengkapi dengan peralatan tertentu untuk melakukan suatu percobaan atau penyelidikan (Margono, 2000). Dalam melakukan kegiatan laboratorium (bereksperimen) bukan hanya kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan memanipulasi alat saja yang dilatihkan, tetapi keterampilan dasar mahasiswa juga perlu mendapatkan penekanan. Salah satu keterampilan dasar yang perlu dikembangkan adalah keterampilan generik sains/KGS (Generic Skills). Karena keterampilan generik sains merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki semua orang terutama untuk mahasiswa calon guru fisika. Pada dasarnya, mahasiswa calon guru fisika akan menjumpai banyak tuntutan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi saat mahasiswa melakukan eksperimen di kelas maupun permasalahan yang akan dihadapi mahasiswa di lapangan (dunia kerja) kelak.
Peran keterampilan generik sains dalam pelaksanaan praktikum fisika sangat penting dalam rangka mendukung pembelajaran dan memberikan penekanan pada aspek proses dan produk sains. Hal ini didasarkan pada tujuan pembelajaran fisika sebagai proses yaitu meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sehingga siswa tidak hanya mampu dan terampil dalam aspek psikomotorik saja, melainkan juga mampu berpikir sistematis, objektif, dan kreatif dalam segala hal. Untuk memberikan penekanan lebih besar pada aspek proses, siswa perlu diberikan keterampilan seperti mengamati, menggolongkan, mengukur, berkomunikasi, menafsirkan data, dan bereksperimen secara bertahap sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa dan materi perkuliahan yang sesuai dengan kurikulum Sumaji (Gunawan et al., 2009). Laboratorium dalam pembelajaran fisika memiliki peranan yang sangat penting. Diantara peran tersebut yaitu: Pertama, sebagai wahana untuk mengembangkan keterampilan dasar (keterampilan generik sains) mengamati atau mengukur dan keterampilan proses lainnya (science process skills) seperti mencatat, membuat tabel, membuat grafik, menganalisis data, menarik kesimpulan, berkomunikasi, dan bekerjasama dalam tim (kelompok). Kedua, laboratorium sebagai wahana untuk membuktikan konsep (verification experiment) atau hukum-hukum alam sehingga dapat lebih memperjelas konsep yang telah dibahas sebelumnya. Ketiga, sebagai wahana mengembangkan keterampilan berpikir melalui proses pemecahan masalah dalam rangka siswa menemukan konsep sendiri (inquiry experiment). Melalui peran ini, laboratorium telah dijadikan wahana untuk learning how to learn Wiyanto (Gunawan et al., 2009); Samsudin, Suyana, dan Suhendi (2009). Selain hal tersebut, menurut Brotosiswoyo (Taufiq & Wiyono, 2009), keterampilan generik sains yang didapat dari proses pembelajaran dimulai dengan pengamatan tentang gejala alam (1) pengamatan (langsung maupun tak langsung), (2) kesadaran akan skala besaran (sense of scale), (3) bahasa simbolik, (4) kerangka logika taat azas (logical self-consistency), (5) inferensi logika, (6) hukum sebab akibat (causality), (7) pemodelan matematik, dan (8) membangun konsep.
Berkaitan dengan metode laboratorium ini, maka kegiatan laboratorium dirancang dengan tujuan utamanya yaitu melatih mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dasar dengan salah satunya yaitu keterampilan generik sains mahasiswa calon guru dalam berpraktikum. Keterampilan generik sains mahasiswa dalam proses sains cenderung dan sering kurang mendapatkan perhatian. Contohnya keterampilan dalam membuat grafik, mahasiswa sering mengalami kesulitan yang cukup berarti dan mereka juga belum tahu pasti harus bagaimana membuat grafik dengan tepat. Hal ini dapat terlihat dari hasil laporan eksperimen mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan Eksperimen Fisika Dasar I (EFD I). Selain itu, penggunaan simbol matematik dalam menampilkan fenomena fisis juga belum mendapatkan sentuhan yang cukup berarti dari berbagai pihak dosen. Padahal keterampilan generik sains dalam hal menggunakan simbol matematik sangat penting bagi mahasiswa calon guru fisika khususnya.
Permasalahan tersebut membutuhkan analisis dan kajian sesuai dengan pengembangan keterampilan generik sains mahasiswa calon guru dalam membuat grafik dan memungkinkan juga mahasiswa untuk menggunakan simbol-simbol matematik dalam kehidupan sehari-harinya sebagai seorang guru fisika kelak. Maka dari itu, peran keterampilan generik sains sangat besar bagi mahasiswa calon guru fisika sebagai bekal kelak di dunia kerja maupun sekolah (kampus). Keterampilan generik sains yang diteliti dalam penelitian ini yaitu pada keterampilan mahasiswa calon guru untuk membuat grafik (MG) hubungan suatu fungsi tertentu dan keterampilan membaca/menuliskan/membuat simbol matematik (MS) dalam manifestasi matematika sebagai bahasa sains khususnya fisika.
Dalam artikel ini dipaparkan hasil studi deskriptif kualitatif tentang profil keterampilan generik sains calon guru fisika dalam kegiatan Eksperimen Fisika Dasar I. Studi penelitian deskriptif ini dilakukan di salah satu LPTK Jawa Barat dengan mengambil mata kuliah EFD I khususnya konsep Viskositas, Archimedes, dan Kalorimeter yang menjadi bidang kajian. Ketiga konsep yang dieksperimenkan dalam EFD I merupakan beberapa konsep penting dalam fisika, karena menjadi dasar beberapa konsep lanjutan lainnya. Karena ketiga konsep tersebut merupakan manifestasi dari konsep dalam mata kuliah mekanika dan termodinamika.




METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan metode analisis kuantitatif dari data kualitatif deskriptif terhadap laporan akhir eksperimen mahasiswa dalam kegiatan EFD I tentang identifikasi keterampilan generik sains pada konsep viskositas, Archimedes, dan kalorimeter. Sehingga yang menjadi bahan dasar (data) dalam penelitian ini adalah laporan akhir mahasiswa pada kegiatan EFD I. Sampel penelitian berjumlah 22 mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Angkatan 2009 mahasiswa perkuliahan Eksperiemn Fisika Dasar I dengan kode mata kuliah FI 111. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan akhir eksperimen mahasiswa yang terdiri dari bagian: judul, tujuan eksperimen, landasan teori, alat dan bahan, langkah kerja, data, analisis data dan pembahasan, serta kesimpulan. Semua yang terkait dengan ketiga topik ini dianalisis menggunakan skala Liekert (1, 2, 3, 4, dan 5). Cara ini (skala Liekert) digunakan untuk menkuantisasi data-data yang bersifat deskriptif kualitatif menjadi lebih kuantitatif. Sehingga mempermudah dalam menganalisis dan membahas setiap data yang diperoleh.
Data diberikan skor 1 sampai dengan 5 yang mengandung arti bahwa: jika data kualitatif diberikan skor 1, maka data tersebut tergolong sangat rendah peran keterampilan generik sains-nya; jika data kualitatif diberikan skor 2, maka data tersebut tergolong rendah KGS-nya; jika data kualitatif diberikan skor 3, maka data tersebut tergolong sedang KGS-nya; jika data kualitatif diberikan skor 4, maka data tersebut tergolong tinggi KGS-nya; jika data kualitatif diberikan skor 5, maka data tersebut tergolong sangat tinggi KGS-nya. Setiap data yang sudah dikuantisasi disajikan dalam bentuk tabel dan grafik untuk mempermudah menganalisisnya tanpa mengurangi nilai-nilai data deskriptif kualitatifnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil keterampilan generik sains mahasiswa calon guru dapat ditampilkan dalam Gambar 1 di bawah. Menuliskan simbol matematik yang paling tinggi terjadi pada konsep kalorimeter yaitu sebesar 4,76 yang terogolong peran KGS sangat tinggi. Berurutan kemudian yaitu viscositas 4,68 yang tergolong peran KGS sangat tinggi dan archimedes 4,55 yang tergolong peran KGS sangat tinggi. Pada KGS untuk keterampilan membuat grafik, paling tinggi yaitu viscositas 2,47 yang tergolong peran KGS sedang. Pada konsep archimedes mencapai skor 2,05 yang tergolong dalam peran KGS sedang. Sedangkan pada konsep kalorimeter, dalam menganalisis datanya tidak menggunakan grafik, sehingga melatihkan keterampilan generik sains dalam membuat grafik belum teramati.
Secara jelas, gambaran data yang terlihat menunjukkan keterampilan generik sains dalam menuliskan simbol matematik berada pada kategori yang sangat tinggi dibandingkan dengan keterampilan generik sains dalam membuat grafik berada pada kategori sedang untuk setiap konsep. Hal ini terjadi lebih dikarenakan mahasiswa calon guru sudah cukup terlatih dengan penggunaan simbol matematik sebagai penggambaran arti fisis suatu konsep fisika. Sedangkan keterampilan membuat grafik masih sangat jarang terlihat dan dilatihkan kepada masiswa untuk mata kuliah yang terkait. Sehingga profil keterampilan menuliskan simbol matematis sangat tinggi capaiannya dibandingkan dengan keterampilan membuat grafik. Selain hal tersebut, membuat grafik memerlukan keterampilan yang lebih komplek dibandingkan dengan hanya sekedar menuliskan simbol matematik, seperti halnya saat memberikan garis utama pada sebaran data. Sering kali mahasiswa lebih mementingkan banyaknya titik yang terlewati dibandingkan dengan simpangan baku (standard deviation) dari data tersebut. Capaian yang kurang maksimum (sedang) dalam keterampilan membuat grafik juga terletak pada saat membuat batas ujung antara garis utama dan garis bayangan (garis untuk simpangan baku terluar atas dan terluar bawah). Masih sangat sering terlihat dalam grafik, mahasiswa tidak menggambarkan batas ujung tegak lurus dengan sumbu x-nya melainkan tegak lurus dengan antar garisnya. Hal-hal tersebut mengakibatkan hasil analisis grafik secara manual dibandingkan dengan analisis grafik dari software Origin 5 maupun Microsoft Excel 2007 cenderung menyimpang cukup jauh. Sehingga kepresisian dan keakuratan data menggunakan analisis grafik manual cenderung lebih menyimpang dibandingkan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak komputer. Padahal keterampilan dalam membuat grafik merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh mahasiswa calon guru fisika.

Gambar 1. Profil Keterampilan Generik Sains Mahasiswa Calon Guru Fisika dalam Kegiatan EFD I

Keterangan:
MS = Membuat/menuliskan simbol matematik
MG = Membuat grafik
ARC = Archimedes
VSC = Viscositas
KLM = Kalorimeter

Kategori Keterampilan Generik Sains (KGS):
0 < X< 1 = KGS sangat rendah
1 < X< 2 = KGS rendah
2 < X< 3 = KGS sedang
3 < X < 4 = KGS tinggi
4 < X < 5 = KGS sangat tinggi

Capaian KGS yang sangat tinggi (keterampilan menuliskan simbol matematik) dalam kegiatan EFD I, ternyata sejalan dengan hasil penelitian para ahli yang mengkaji KGS dalam pembelajaran fisika untuk berbagai konsep materi, seperti hasil penelitian Darmadi; Riyad et al. (Mubarrak, 2009) yang mengungkapkan bahwa model pembelajaran fisika berbasis teknologi informasi dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains mahasiswa calon guru. Dalam penelitian kali ini tidak fokus pada penerapan model pembelajarannya, melainkan ingin menunjukkan pentingnya pembekalan keterampilan generik sains bagi calon guru fisika. Sehingga sangat penting untuk dilakukan penelitian lanjutan agar mahasiswa yang mempunyai profil KGS di bawah rata-rata (sedang) dapat lebih meningkatkan keterampilan generik sains supaya lebih bermakna. Down dan Hill (Mubarrak, 2009) menyatakan bahwa tujuan generic skill adalah agar pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar akan dapat diaplikasikan pada bidang kehidupan sosial, teknologi atau pada setiap perubahan konteks, namun yang lebih utama adalah menghasilkan efisiensi yang lebih besar melalui pengetahuan yang lebih efektif dan penggunaan kecakapan.
Hasil penelitian terdahulu yang menarik yaitu muncul dari Mubarrak (2009) yang melaporkan bahwa pandangan tentang generic skills (KGS) diartikan sebagai kecakapan yang diperoleh dari hasil pembelajaran atau pelatihan (kegiatan eksperimen) yang bisa diaplikasikan atau diadaptasikan pada situasi yang baru dan berbeda. Kecakapan generik memiliki karakteristik yang membedakan dan menyerupai kelompok kecakapan terkait, namun memenuhi kebutuhan dan tantangan yang meningkat di tempat kerja pada waktu yang berbeda sebagai kemajuan perubahan teknologi, sosial, dan perubahan konteks. Pandangan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan sains menurut Hodson (1992); Salganik dan Stephens (2003) dalam Mubarrak (2009) yaitu: (a) belajar sains, untuk memahami gagasan-gagasan yang dihasilkan oleh sains (yaitu, konsep-konsep, model-model, dan teori-teori), (b) belajar tentang sains, untuk memahami isu-isu penting di dalam filsafat, sejarah, dan metodologi dari sains, dan (c) belajar untuk menggunakan sains, agar mahasiswa mampu melakukan aktivitas kepemimpinan dan mewujudkan pengetahuan ilmiah dalam kehidupannya. Selanjutnya dikatakan bahwa: generic skills sebagai instrumen untuk mengatasi masalah kebutuhan skills di masa sekarang (masa kini) maupun di masa yang akan datang. Kebutuhan akan skills, didasarkan pada antisipasi pada perubahan sosial, teknologi, dan kompetisi global. Peningkatan keterampilan generik sains mahasiswa yang dicapai sebagaimana penjelasan di atas tidak terlepas dari peran penting proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada konsep Archimedes, Viscositas, dan Kalorimeter yang berhasil terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan assesmen di luar model yang diimplementasikan. Pentingnya pengelolaan proses pembelajaran dimulai dari penetapan tujuan sebangaimana pendapat Smith et al. (Mubarrak, 2009), penetapan tujuan dan sasaran umum dalam setiap program atau kurikulum yang direncanakan selalu melibatkan terminologi generik yang umum pula. Panduan bagi para pengembang kurikulum terhadap seleksi keterampilan (skills) yang diperlukan bagi fungsi sosial dan pencapaian usaha bagi pengembangan manusia sepanjang masa. Hal ini sangat sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan peran generik sains dalam kehidupan di masa akan datang sangat diperlukan oleh mahasiswa calon guru fisika.
Sehingga mahasiswa sebagai calon guru fisika di masa yang akan datang dapat memecahkan setiap permasalahan dan menganilisis sesuai dengan kebutuhannya.

KESIMPULAN

Dari analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh temuan bahwa profil mahasiswa calon guru fisika dalam membekali keterampilan generik sains sebagai salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki menunjukkan hasil yang sangat baik untuk keterampilan menuliskan simbol matematik dan hanya cukup (sedang) mengasah keterampilan membuat grafik. Sehingga perlu disarankan supaya pembekalan keterampilan sains khususnya membuat grafik perlu ditingkatkan lagi. Karena kedua keterampilan generik sains ini sangat diperlukan oleh mahasiswa calon guru di dunia nyata kelak. Keterampilan Generik Sains (KGS) sangat penting dibekalkan kepada mahasiswa calon guru, untuk memecahkan setiap permasalahan fisis yang komplek menjadi lebih sederhana dan mudah dipecahkan di kehidupan nyata (life skills).

DAFTAR PUSTAKA

[1] Gunawan et al. 2009. Developing Virtual Laboratory for Teaching Modern Physics, Proceeding International Seminar on Science Education, 386-395.
[2] Margono, H. 2000. Metode Laboratorium. Malang: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang Press.
[3] Mubarrak, L. 2009. The Web-Based Learning Model On Dynamic Fluid Concept To Improve Student’s Science Generic Skills, Proceeding International Seminar on Science Education, 484-495.
[4] Samsudin, A, Suyana, I, & Suhendi, E. 2009. Using Of “CELS” In Basic Physics Experiment To Improve Learning Motivation And To Develop Performance Skills Of Student, Proceeding International Seminar on Science Education, 314-320.
[5] Taufiq & Wiyono, K. 2009. The Application of Hypothetical Deductive Learning Cycle Learning Model To Improve Senior High School Students’ Science Generic Skills On Rigid Body Equilibrium, Proceeding International Seminar on Science Education, 641-648.

Material Yang Membuat Transparan

 Bukan rekayasa photoshop, tetapi uji coba metamaterial yang dicampurkan pada bahan yang dijadikan jubah.
The announcement last November of an "invisibility shield," created by David R. Smith of Duke University and colleagues, inevitably set the media buzzing with talk of H. G. Wells's invisible man and Star Trek's Romulans”.
MIT Technology Review

Selang beberapa tahun yang lalu, seluruh ilmuwan ternama dunia masih yakin bahwa tidak ada satupun material di dunia ini yang bisa membuat manusia menghilang. Itu benar-benar tidak mungkin, karena itu melanggar semua hukum alam yang diketahui manusia. Tapi mereka semua salah..
Metamaterial, menjadi salahsatu bahan yang ramai dibicarakan. Bahan ini bisa membuat sesuatu, menjadi tidak terlihat. Sebuah baju yang menggunakan teknologi ini bisa membuat pemakainya ”menghilang”, seperti jubah ajaib dalam ”Harry Potter”.

Sebuah pesawat tempur dengan bahan metamaterial akan jadi tidak terlihat, bukan sekedar tidak terlihat radar seperti teknologi ”Stealth”, tapi benar-benar tidak terlihat mata seperti alat cloaking device dalam Star Trek.

Ini bisa dilakukan misalnya dengan menciptakan material artifisial yang mampu membelokkan radiasi elektromagnetik, demikian pula dengan cahaya, yang pada dasarnya adalah radiasi elektromagnetik. Bahannya bisa seperti timah dan plastik yang diatur dalam struktur pola tertentu.

Metamaterial akan membelokkan cahaya, mengelilingi obyek yang diselimutinya dan berkumpul kembali di ujungnya, seperti air sungai mengelilingi sebuah batu. Dalam penelitian terakhir di Perdue University mereka menggunakan jarum-jarum khusus yang akan membelokkan cahaya melampaui obyek yang diselubungi sementara obyek di belakangnya akan terlihat.

Material ini sedang diteliti di seluruh dunia termasuk di MIT, University of California Berkeley, Duke University, dan Caltech di LA.

Kamis, 28 Oktober 2010

Belajar Sejarah Lewat Film dan Buku

Pelajaran sejarah biasanya kurang diminati anak-anak, terlebih sejarah nasional. Sejarah seolah identik dengan kesan membosankan, penuh dengan hafalan, dan banyak lagi alasan lainnya. Padahal sejarah adalah salah satu media agar anak-anak belajar dari peristiwa di masa lalu, menelusuri benang merah peradaban yang membentuk jati diri bangsanya ataupun keyakinannya.

Awalnya, kami pun sedikit ragu, jangan-jangan anak-anak kami juga sulit menyukai sejarah, apalagi mereka tidak bersekolah formal. Akan tetapi, saya cukup terpana, ketika kami mencoba memulainya dari film.Beberapa waktu lalu, kami mengunduh film Tjut Njak Dhien di sini, dan menontonnya bersama anak-anak.

Tayangan filmnya memang sedikit mengandung unsur kekerasan, tapi dengan pendampingan dan penjelasan pada bagian tersebut, efek negatifnya bisa diantisipasi. Bagaimana kami tahu intisari film itu yang mereka cerna dan bukan adegan kekerasannya? Karena kami mengajak mereka mengobrol, menceritakan ulang, dan mendiskusikannya. Dan alhamdulillah, mereka ternyata mampu mencerna semuanya sesuai harapan kami.

Setelah itu? Beruntung kami juga menemukan buku serial pahlawan yang ditulis dengan gaya populer, terbitan Bee Media Indonesia. Salah satunya adalah seri tentang Cut Nyak Dien dan Teuku Umar. Buku tersebut menjadi penguat data dan mampu membuat rasa kesejarahan lebih nyata.

Belajar sejarah tidak lagi menjadi masalah. Anak-anak menyukainya sebagai bagian yang perlu diketahui. Buat saya, hal itu sudah cukup menyenangkan. Karena jika minat belajar sudah tumbuh, anak-anak akan mencari tahu sendiri bahan-bahan yang ingin mereka ketahui.

Salam Pendidikan!

Kota Banjar Tahun 2010-2015

"Masa Lalu adalah Sejarah, Masa Depan Adalah Misteri, dan Sekarang adalah Anugrah Terindah dari Yang Maha Indah"

Tahap III

Rencana Pembangunan 5 Tahun Kota Banjar

Visi Kota Banjar 2010-2015

Jangan Menunggu Sampai Besok Apa yang Bisa Kita Lakukan yang Terbaik Hari ini!

Do The Best

Grand Design Pendidikan Kota Banjar 25 Tahun Mendatang

Impian Para Pemuda!

Wallohulam Bissawab!

Rabu, 27 Oktober 2010

Berita lagiiiiii

Iran:
Mencegah Penyelundupan Narkoba, Pemerintah Iran Memperketat Persyaratan Haji

Kepala Dinas Pemberantasan Narkoba Republik Islam Iran menyampaikan,”Dalam beberapa tahun terahir ini, telah dilakukan beberapa hal untuk menangani penyelundupan narkoba, ini ditujukan untuk membantu kelancaran ibadah haji, ini juga mengurangi keresahan warga Iran yang tinggal di Arab saudi.”


Menurut Kantor Berita ABNA, Kepala Dinas Pemberantasan Narkoba Republik Islam Iran, Musthofa Muhammad Najar menyebutkan bahwa salah satu hal yang menjadikan Iran terlihat cacat dimata internasional adalah adanya para pemakai narkoba. Beliau berkata, ”Sudah beberapa tahun ini program khusus dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait serta hal-hal yang lazim sudah dilakukan untuk mencegah adanya peziarah pemakai narkoba, dan pada tahun ini kami berharap tidak ada satupun penangkapan pada ziarah haji yang akan datang.” Kepala urusan penanganan narkoba dan anggota majelis tinggi haji menerangkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini ditujukan untuk mencegah pengiriman narkoba ke Arab Saudi.
Muhammad Najar menekankan, “Jika seseorang membawa narkoba pada saat naik haji, maka dia akan dilarang naik haji dan selamanya tidak diperbolehkan naik haji.” Beliau bertekad untuk mencegah penyelundupan narkoba pada musim haji ini, dan berusaha semaksimal mungkin. Diantara usaha itu, mengadakan pelatihan bagi para calon haji maupun peziarah umrah, penggunaan tekhnologi mutakhir dalam penyidikan, pemeriksaan secara ketat atas bawaan para penumpang dengan tekhnologi canggih dan lain-lain.
Dia menjelaskan, “Dengan adanya kerjasama dinas kepengurusan haji dan badan penanggulangan narkoba diharapkan pada haji tamattu tahun ini, dan tahun-tahun berikutnya tidak akan lagi menemui satupun kasus penyelundupan narkoba ke Arab Saudi melalui jamaah haji, dan seluruh peziarah haji maupun umrah bisa melaksanakan ibadahnya dengan khusyuk dan kembali ke tanah air dengan selamat dan penuh berkah.”
Arab Saudi:
600 Ribu Dollar untuk Kehancuran Iran

Salah satu media massa di Irak berhasil mengungkap bahwa kerajaan Arab Saudi menghabiskan dana 600 Dollar untuk menjalankan lima satelit dalam proyek penyebaran fitnah. Fitnah yang ditujukan untuk memecah belah antara kelompok ahlu sunah-syiah, dan untuk menghantam Iran. Semua itu mereka lakukan dibawah naungan Amerika, Inggris, dan Zionis Israel.


Kantor berita ABNA melaporkan, satelit Nahrain net telah dibuat untuk menebarkan fitnah berbahaya serta menciptakan perselisihan antara ahlu sunah dan syiah, berdasarkan laporan ini Muqarran bin Abdul Aziz kepala badan informasi Arab Saudi, memerintahkan pembuatan media provokasi yang baru serta perangkat satelit yang digunakan untuk menyebarkan fitnah di dunia Arab dan dunia Islam. Diberitakan bahwa satelit ini dibuat atas prakarsa Amerika, Inggris, dan rezim zionis. Mereka menggalang dana 600 Dollar untuk menyebarkan fitnah dan kebohongan.

Sumber berita Ma’aridh Saudi di Washington juga menjelaskan bahwa kerajaan Saudi menghabiskan biaya 600 juta dolar untuk proyek ini, bahkan pengeluaran untuk proyek ini bisa mencapai milyaran dolar untuk bisa menyebarkan berbagai macam fitnah diantara ahlu sunah dan syiah serta memunculkan madzhab sufi baru. Berdasarkan sumber berita ini raja Abdullah bin Abdul Aziz telah menyerahkan tugas ini pada dinas bagian informasi dan komunikasi 8 bulan yang lalu. Semua media masa Arab Saudi baik yang didalam atau diluar negeri berhubungan
langsung dengan dinas ini, seperti chanel Al Arabiyah dan dua koran internasional As Syarqul Ausath dan Al Hayah yang diterbitakan di London, Satelit As Syarqiya di Irak, dan AL Lubnaniyah yang berhubungan dengan kelompok 14 Maret. Berdasarkan laporan ini, fitnah yang disebutkan tidak akan disebar di kawasan negara-negara Arab tapi ditujukan pada negara-negara Islam yang lain.
Sumber ini menerangkan tujuan kerajaan menggulirkan proyek dengan dana sebanyak ini adalah agar kerajaan Saudi Arabia menjadi perwakilan dunia Islam yang berwenang sepenuhnya pada dua bangunan suci di Mekah dan Madinah. Saudi merasa sudah cukup terdesak untuk mengambil langkah preventif membendung opini masyarakat Islam yang memandang Saudi sebagai sekutu Israel dan menjadi penentu kelancaran proyek-proyek AS di Timur Tengah. Ratusan juta orang Ahlus Sunnah percaya bahwa Arab Saudi dan AS membela tentara zionis pada saat melawan para pejuang Lebanon dan ketika mereka menyerang Gaza. Anak keturunan raja Arab Saudi yang terhitung orang penting kerajaan berjabat tangan dengan Iyalun menteri luar negeri rezim zionit pada saat konferensi internasional, hal ini menambah keyakinan masyarakat internasional bahwa Arab Saudi memang memiliki hubungan erat dengan Israel.
Sumber ini menambahkan, keberlanjutan hubungan seperti ini akan memperkuat pandangan dunia Islam bahwa Arab Saudi bekerjasama dengan Israel dan disisi lain posisi Iran, Turki, Hizbullah serta Hamas dimata Dunia Islam makin menguat. Karenanya pembuatan satelit-satelit tersebut bertujuan menyerang Iran, Hizbullah maupun Hamas. Dijelaskan juga bahwa pembuatan fitnah oleh Arab Saudi bukanlah hal yang baru, melainkan sudah dimulai sejak jatuhnya rezim Saddam. Sejak itu, departemen informasi dan komunikasi berjuang sekuat tenaga untuk membuat perselisihan antara ahlu sunah dan syiah Mereka juga menggunakan Al Mustaqilah yang mana salah satu pemilik hak khususnya adalah Hasyimi seorang wartawan koran Tunisia yang dekat dengan Zainal Abidin bin Ali seorang aparat pemerintah, media masa yang memiliki masalah dalam pemodalan ini kembali bisa bangkit dengan bantuan pemerintah Arab Saudi.
Saudi Arabia juga menjadi penyuplai dana 14 satelit Ahlus Sunnah di Irak, selain itu juga menjadi pemrakarsa terbentuknya dua satelit Shofa dan Washal. Dua satelit yang secara
khusus menyiarkan siaran yang menyerang syiah disetiap harinya. Dalam siarannya dua satelit ini juga sering menghina orang-orang Ahlul Bait as. Tidak cukup sampai disitu seorang Kuwait Yasser Al Habib terang-terangan menghina Istri Nabi saw. Sumber ini menekankan berdasarkan informasi yang didapatkan dari media yang ada di London dan Arab Saudi kepemimpinan dinas informasi dan komunikasi akan diberikan pada Muqaran bin Abdul Aziz yang masih keturunan raja. Karena itu maka lebih leluasa untuk digunakan menyerang syiah seperti dua satelit yang lain Washal dan Shafa. Ada beberapa bahasa yang digunakan satelit-satelit tersebut diantaranya
Inggris, Pastu, Turki, Urdu, dan Persia.
Kedutaan luar negri Arab Saudi di London 3 bulan yang lalu menerima tiga pembesar Ahlus Sunnah dari Iran yang merupakan penentang pemerintahan Iran, pertemuan itu dilakukan secara teratur. Secara terang-terangan diberitahukan kepada mereka bahwa banyak dana yang dikeluarkan untuk membuat satelit baru dalam rangka perang dingin dengan Syiah dan untuk menciptakan perselisihan antara Ahlus Sunnah dan Syiah.
Kerajaan Arab Saudi berharap bisa membuat 5 satelit yang dikhususkan untuk menyebar berita di Iran, dengan bahasa Persia dan Kurdi untuk melakukan penghancuran di Iran. Ditetapkan juga Muntashir al Buluci seorang prajurit upahan sebagai orang yang berwenang memenejemen salah
satu satelit tersebut. Sumber juga melaporkan bahwa dinas komunikasi dan informasi Arab saudi
ini juga bekerja sama dengan intelijen Inggris, Amerika, dan Israel.
Orang-orang Israel telah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dengan detail sejak tahun 2005 M, data ini ditawarkan pada kerajaan Arab Saudi untuk kepentingan itu. Dan tujuan paling penting dari usaha perlawanan pada syiah adalah memunculkan fitnah antar madzhab di dunia Arab dan khususnya Libanon. Negara-negara sekitar teluk Persia seperti
Kuwait sesuai konsep zionis merupakan daerah paling tepat untuk mengembalikan nama baik Arab Saudi dimata dunia islam juga diantara negara-negara Ahlus Sunnah lainnya, dengan begitu Arab Saudi tidak menjadi satu-satunya negara yang dinilai melindungi madzhab wahabi, melainkan menekankan bahwa mereka itu pelindung bagi Ahlus Sunnah, selebihnya untuk menarik negara-negara Islam kearahnya dan mengikrarkan pertentangannya dengan Iran.
Mesir:
Untuk Melawat ke Irak, Ulama Al-Azhar Mengajukan Syarat

Doktor Ahmad At Thibi seorang dosen Al Azhar berkata” Jika kondisi di Irak terkendali aku akan melawat ke Irak.”


Menurut Kantor Berita ABNA, dosen universtas Al-Azhar Mesir ini dalam pertemuannya
dengan Hujjatul Islam Sayyid Umar Al Hakim Pimpinan Musyawarah Tinggi Islam Irak berkata, ”Sebenarnya saya punya keinginan melakukan perjalanan ke Irak, namun saya hanya akan bisa pergi jika keamanan di negara ini sudah terkendali.
Al-Azhar
Hujjatul Islam wa Muslimin Umar al Hakim dalam pertemuan ini juga memandang Al Azhar sebagai pusat dunia Islam yang moderat dan berkata, ”Saya menekankan bahwa kami atas nama persatuan masyarakat Syiah dan Ahlus Sunnah Irak mengundang syaikh Al Azhar untuk berkunjung ke Irak.”
Sebenarnya organisasi perkumpulan Syiah di Irak sudah mengundang shaikh Al Azhar ini beberapa waktu yang lalu. Ahmad At-Thibi menanggapi undangan tersebut berkata, ” Jika yang mengundang adalah kelompok Syiah dan Sunni, maka saya akan datang ke Irak.” Beberapa waktu yang lalu organisasi Syiah dan Sunni telah melakukan lawatan ke Mesir dan pada kesempatan itulah dua kelompok ini mengundang Shaikh Ahmad Al Thibi ke Irak, namun sampai sekarang undangan tersebut belum bisa terpenuhi karena kondisi keamanan Irak yang tidak menentu.
Mesir sangat ingin melihat terwujudnya persatuan dan perdamaian di Irak, sehingga Irak bisa kembali memainkan perannya yang signifikan di kawasan Timur Tengah, sebagaimana sejarah pernah mencatat Irak sebagai sebuah negara yang mewariskan karya-karya dan peran penting di dunia Arab. Terkait keberadaan Musyawarah Islam Irak beliau berkata, “Majelis ini
memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mempersatukan kaum
muslimin yang ada di Irak, dan juga merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk memberi penawar atas luka dan kesedihan masyarakat irak.”
Qom, Iran:
Pesan Pimpinan Hauzah Ilmiyah Qom Menyambut Kedatangan Rahbar

Para civitas hauzah dalam kesempatan yang jarang terjadi ini akan memperbaharui janji setia mereka pada rahbar sang pemimpin besar revolusi, dan berlepas diri dari para penebar fitnah, musuh wilayah, serta perusak kemapanan dan keteraturan negara


Menurut Kantor Berita ABNA, dalam pesan yang disampaikan Ayatullah Muqtadari terkait rencana kunjungan Rahbar ke kota suci Qom dalam waktu dekat ini, menyatakan kesiapan melakukan penyambutan terhadap pemimpin besar revolusi Islam tersebut. Masyarakat agamis Qom menilai kedatangan Rahbar sebagai suatu kebanggaan. “Masyarakat Qom adalah orang-orang yang taat beragama dan senantiasa menjadi pembela Ahlul bait as. Mereka masyarakat pecinta ilmu dan mencintai orang-orang yang berilmu. Karenanya, menyambut kedatangan Rahbar bagi masyarakat Qom adalah kebanggaan tersendiri. Bagi mereka, Rahbar adalah sang pahlawan agung revolusi yang dengan kedatangannya, akan memberi cahaya dan pancaran air segar yang mencurahi jiwa-jiwa masyarakat Qom yang rindu akan pribadinya.”
Ayatullah Muqtadari melanjutkan, “Sambutan hangat dari masyarakat Qom atas kedatangan Rahbar mengingatkan kami akan perjuangan 15 khurdad 1342 HQ dan 19 Dei 1356 HQ. Dengan Ridha Allah swt masyarakat dunia akan melihat masyarakat dan Hauzah ilmiah Qom dengan segenap tenaga sebagaimana tahun 1342 dan 1356 HQ akan menyambut kedatangan Rahbar. Mereka akan datang berbondong-bondong diacara besar itu sebagai implementasi penjagaan mereka atas wilayah/kepemimpinan wali faqih, dan sekali lagi, dengan segala bentuk penyambutan ini Qom dengan kebesarannya akan kembali muncul di depan mata.”
Dalam lanjutan keterangannya, Ayatullah Muqtadari mengatakan, “Para civitas hauzah dalam kesempatan yang jarang terjadi ini akan memperbaharui janji setia mereka pada rahbar sang pemimpin besar revolusi, dan berlepas diri dari para penebar fitnah, musuh wilayah, serta perusak kemapanan dan keteraturan negara.”
Diakhir pesannya beliau menegaskan bahwa kedatangan Rahbar ini akan memberikan nafas baru bagi para ahli fiqh, mujtahid, para pelajar agama dan masyarakat kota Qom secara umum.

Majmu'un minal khabar al jadidah

Arab Saudi:
600 Ribu Dollar untuk Kehancuran Iran

Salah satu media massa di Irak berhasil mengungkap bahwa kerajaan Arab Saudi menghabiskan dana 600 Dollar untuk menjalankan lima satelit dalam proyek penyebaran fitnah. Fitnah yang ditujukan untuk memecah belah antara kelompok ahlu sunah-syiah, dan untuk menghantam Iran. Semua itu mereka lakukan dibawah naungan Amerika, Inggris, dan Zionis Israel.


Kantor berita ABNA melaporkan, satelit Nahrain net telah dibuat untuk menebarkan fitnah berbahaya serta menciptakan perselisihan antara ahlu sunah dan syiah, berdasarkan laporan ini Muqarran bin Abdul Aziz kepala badan informasi Arab Saudi, memerintahkan pembuatan media provokasi yang baru serta perangkat satelit yang digunakan untuk menyebarkan fitnah di dunia Arab dan dunia Islam. Diberitakan bahwa satelit ini dibuat atas prakarsa Amerika, Inggris, dan rezim zionis. Mereka menggalang dana 600 Dollar untuk menyebarkan fitnah dan kebohongan.

Sumber berita Ma’aridh Saudi di Washington juga menjelaskan bahwa kerajaan Saudi menghabiskan biaya 600 juta dolar untuk proyek ini, bahkan pengeluaran untuk proyek ini bisa mencapai milyaran dolar untuk bisa menyebarkan berbagai macam fitnah diantara ahlu sunah dan syiah serta memunculkan madzhab sufi baru. Berdasarkan sumber berita ini raja Abdullah bin Abdul Aziz telah menyerahkan tugas ini pada dinas bagian informasi dan komunikasi 8 bulan yang lalu. Semua media masa Arab Saudi baik yang didalam atau diluar negeri berhubungan
langsung dengan dinas ini, seperti chanel Al Arabiyah dan dua koran internasional As Syarqul Ausath dan Al Hayah yang diterbitakan di London, Satelit As Syarqiya di Irak, dan AL Lubnaniyah yang berhubungan dengan kelompok 14 Maret. Berdasarkan laporan ini, fitnah yang disebutkan tidak akan disebar di kawasan negara-negara Arab tapi ditujukan pada negara-negara Islam yang lain.
Sumber ini menerangkan tujuan kerajaan menggulirkan proyek dengan dana sebanyak ini adalah agar kerajaan Saudi Arabia menjadi perwakilan dunia Islam yang berwenang sepenuhnya pada dua bangunan suci di Mekah dan Madinah. Saudi merasa sudah cukup terdesak untuk mengambil langkah preventif membendung opini masyarakat Islam yang memandang Saudi sebagai sekutu Israel dan menjadi penentu kelancaran proyek-proyek AS di Timur Tengah. Ratusan juta orang Ahlus Sunnah percaya bahwa Arab Saudi dan AS membela tentara zionis pada saat melawan para pejuang Lebanon dan ketika mereka menyerang Gaza. Anak keturunan raja Arab Saudi yang terhitung orang penting kerajaan berjabat tangan dengan Iyalun menteri luar negeri rezim zionit pada saat konferensi internasional, hal ini menambah keyakinan masyarakat internasional bahwa Arab Saudi memang memiliki hubungan erat dengan Israel.
Sumber ini menambahkan, keberlanjutan hubungan seperti ini akan memperkuat pandangan dunia Islam bahwa Arab Saudi bekerjasama dengan Israel dan disisi lain posisi Iran, Turki, Hizbullah serta Hamas dimata Dunia Islam makin menguat. Karenanya pembuatan satelit-satelit tersebut bertujuan menyerang Iran, Hizbullah maupun Hamas. Dijelaskan juga bahwa pembuatan fitnah oleh Arab Saudi bukanlah hal yang baru, melainkan sudah dimulai sejak jatuhnya rezim Saddam. Sejak itu, departemen informasi dan komunikasi berjuang sekuat tenaga untuk membuat perselisihan antara ahlu sunah dan syiah Mereka juga menggunakan Al Mustaqilah yang mana salah satu pemilik hak khususnya adalah Hasyimi seorang wartawan koran Tunisia yang dekat dengan Zainal Abidin bin Ali seorang aparat pemerintah, media masa yang memiliki masalah dalam pemodalan ini kembali bisa bangkit dengan bantuan pemerintah Arab Saudi.
Saudi Arabia juga menjadi penyuplai dana 14 satelit Ahlus Sunnah di Irak, selain itu juga menjadi pemrakarsa terbentuknya dua satelit Shofa dan Washal. Dua satelit yang secara
khusus menyiarkan siaran yang menyerang syiah disetiap harinya. Dalam siarannya dua satelit ini juga sering menghina orang-orang Ahlul Bait as. Tidak cukup sampai disitu seorang Kuwait Yasser Al Habib terang-terangan menghina Istri Nabi saw. Sumber ini menekankan berdasarkan informasi yang didapatkan dari media yang ada di London dan Arab Saudi kepemimpinan dinas informasi dan komunikasi akan diberikan pada Muqaran bin Abdul Aziz yang masih keturunan raja. Karena itu maka lebih leluasa untuk digunakan menyerang syiah seperti dua satelit yang lain Washal dan Shafa. Ada beberapa bahasa yang digunakan satelit-satelit tersebut diantaranya
Inggris, Pastu, Turki, Urdu, dan Persia.
Kedutaan luar negri Arab Saudi di London 3 bulan yang lalu menerima tiga pembesar Ahlus Sunnah dari Iran yang merupakan penentang pemerintahan Iran, pertemuan itu dilakukan secara teratur. Secara terang-terangan diberitahukan kepada mereka bahwa banyak dana yang dikeluarkan untuk membuat satelit baru dalam rangka perang dingin dengan Syiah dan untuk menciptakan perselisihan antara Ahlus Sunnah dan Syiah.
Kerajaan Arab Saudi berharap bisa membuat 5 satelit yang dikhususkan untuk menyebar berita di Iran, dengan bahasa Persia dan Kurdi untuk melakukan penghancuran di Iran. Ditetapkan juga Muntashir al Buluci seorang prajurit upahan sebagai orang yang berwenang memenejemen salah
satu satelit tersebut. Sumber juga melaporkan bahwa dinas komunikasi dan informasi Arab saudi
ini juga bekerja sama dengan intelijen Inggris, Amerika, dan Israel.
Orang-orang Israel telah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dengan detail sejak tahun 2005 M, data ini ditawarkan pada kerajaan Arab Saudi untuk kepentingan itu. Dan tujuan paling penting dari usaha perlawanan pada syiah adalah memunculkan fitnah antar madzhab di dunia Arab dan khususnya Libanon. Negara-negara sekitar teluk Persia seperti
Kuwait sesuai konsep zionis merupakan daerah paling tepat untuk mengembalikan nama baik Arab Saudi dimata dunia islam juga diantara negara-negara Ahlus Sunnah lainnya, dengan begitu Arab Saudi tidak menjadi satu-satunya negara yang dinilai melindungi madzhab wahabi, melainkan menekankan bahwa mereka itu pelindung bagi Ahlus Sunnah, selebihnya untuk menarik negara-negara Islam kearahnya dan mengikrarkan pertentangannya dengan Iran.
Lebanon:
Pertemuan Ahmadi Nejad dengan Kelompok Ulama di Lebanon

Presiden dalam pertemuan dengan ulama Lebanon berkata, "Keyakinan pada penegak keadilan di akhir zaman adalah pemersatu agama-agama yang ada. Para ulama berbagai agama bisa menempatkan tema-tema dan permasalahan mendasar kemanusiaan diatas meja kerja mereka untuk dicari jalan
pemecahannya."


Menurut Kantor Berita ABNA, presiden Ahmadinejad kamis (14/10) dalam pertemuannya dengan para ulama dan rohaniawan Lebanon mengajak mereka untuk menganalisa dan mencari solusi permasalahan mendasar manusia dan berusaha membenahi kondisi dunia. Dalam kesempatan itu, beliau menyebutkan bahwa manusia adalah tujuan dari penciptaan segala sesuatu, maka kapasitas manusia tidaklah terbatas dalam sekat kabilah, kaum, kesukuan, kebangsaan, kenegaraan atau yang lain namun jauh lebih utama dibanding semua itu adalah bahwa manusia adalah sosok yang universal.
Presiden Republik Islam Iran ini mengingatkan bahwa Tuhan yang Maha Tinggi telah menyampaikan hidayah bagi manusia, sebagai manusia sempurna dan selain itu agama adalah sesuatu yang universal dan menyeluruh walaupun pada kenyataannya agama yang didapati ditengah masyarakat baru sekadar kebutuhan atau kemampuan penerimaan masyarakat atas agama itu sendiri. Namun pada dasarnya agama adalah suatu hakekat kebenaran tunggal dan cakupannya adalah seluruh alam semesta.
Beliau dengan menekankan pada persatuan dan mengedepankan poin-poin yang sama dari kedua belah pihak berkata, ”Kewajiban setiap pengikut agama adalah sama dengan tugas para nabi, dijaman ini ajakan pada Tuhan yang esa, keadilan, tujuan suci dan mulia adalah tugas utama orang-orang yang beragama, selain itu, semua memiliki ketergantungan pada utuhnya persatuan."
Doktor Ahamadinejad menyatakan bahwa permasalahan urgen dari manusia sekarang ini adalah jauhnya mereka dari tugas utama kemanusiaan berupa penyembahan pada zat yang Esa dan kehausan pada keadilan. "Pada saat ada beberapa gelintir manusia di dunia yang menyembah Tuhan yang Esa, disisi lain ada juga yang menyembah banyaknya tentara, kekuatan dan kekayaan, berhala-berhala modern serta konsepsi penanaman modal Penyembah tipe kedua inilah sebab utama dari semua perselisihan di dunia." Tegasnya.
Dia mengingatkan bahwa semua agama langit mempercayai adanya orang yang akan bangkit dikemudian hari, dia akan menegakkan hukum keadilan dan rasa cinta didunia. Menurutnya, hal ini bisa dijadikan sebagai titik persatuan dan pergerakan yang sama diantara umat beragama. Persatuan tidak hanya bermakna penafian sosok yang lain tapi ini juga berarti bentuk penghormatan pada bangsa dan negara-negara lain. Dan jika semua berlandaskan pada pengesaan pada Tuhan, penyembahan pada zat yang Esa serta berpatokan pada keadilan maka tidak akan terjadi simpang siur diantara penduduk dunia.
Selanjutnya, Ahmadi Nejad dengan melihat pada nilai penting keberadaan Republik Islam Iran diantara negara-negara lain dan berbagai kejadian didunia memaparkan bahwa Sekarang ini, Iran adalah simbol negara yang haus akan keadilan atas berbagai kelompok dan madzhab dunia. Beliau menekankan bahwa iran bukanlah bermakna ras dan kebangsaan semata, melainkan Iran lebih mengedepankan pada persatuan, penyembahan pada satu Tuhan, dan keadilan. Ahmadinejad sangat menekankan masalah Imam Zaman dan berkata, ”Para pengikut berbagai agama bisa mempersiapkan sarana untuk kedatangan beliau yaitu dengan memperbaiki keadaan dunia dengan saling menyokong satu dengan yang lain serta bertujuan sama."
Pada pertemuan ini beberapa orang ulama dan para pegiat agama dari berbagai kelompok dan madzhab yang berbeda-beda melakukan dialog interaktif terkait agama dan bagaimana menyebarkannya, mereka berkata, ”Iran dengan melihat segi sejarahnya yang mendalam dan kebudayaan Islam yang dimiliki bisa menjadi pemimpin pendekatan antar mazhab di dunia."
Mereka dengan berlandaskan pada keteguhan Iran dihadapan Zionis dan negara-negara yang takabbur mengatakan bahwa orang-orang yang tertindas didunia mengharapkan Iran sebagai pemberi payung bantuan dan kegigihan Iran dihadapan para Zionis merupakan persembahan bagi seluruh pengikut berbagai agama.
Lebanon:
Menjaga Semangat Perlawanan adalah Rahasia Kemenangan Lebanon

Ahmadinejad dalam undangan makan malam Nabih Bari sebagai rangkaian acara dalam lawatannya ke Lebanon, mengatakan, "Menjaga semangat perlawanan adalah rahasia kemenangan Lebanon."


Menurut Kantor Berita ABNA, dengan mengisyaratkan Lebanon sebagai negara yang telah melewati
berbagai medan yang sulit, Ahmadinejad mengatakan bahwa rahasia kemenangan mereka adalah mempertahankan misi yang sama dan penjagaan atas nilai persatuan bangsa. Presiden Ahmadinejad kemarin malam pada undangan makan malam yang diadakakan pimpinan majelis Lebanon dan dihadiri presiden, perdana menteri dan pimpinan tertinggi pemerintahan dan keagamaan Libanon Dalam
sambutan singkatnya berkata:, "Adanya pemimpin yang kuat dan berpengaruh di seluruh kawasan Lebanon dan kesetiaan masyarakat serta adanya kesehatian antara berbagai kelompok yang mewujudkan persatuan memberikan manfaat yang besar bagi sebuah bangsa."
Presiden Republik Islam Iran ini dengan mengisyaratkan Libanon sebagai negara yang telah melewati berbagai medan yang sulit, mengatakan bahwa rumus kemenangan mereka adalah mempertahankan kesamaan tujuan dan penjagaan atas nilai persatuan bangsa. Ahmadi Nejad dengan menekankan bahwa negara-negara dan bangsa-bangsa besar dunia bertanggung jawab atas tercapainya perdamaian dan keadilan serta mengingatkan bahwa tejadinya perdamaian ini adalah harapan semua dan merupakan media pemersatu antar bangsa, dan hal ini tidak bisa dihalangi oleh pihak manapun.
Pada kesempatan itu Pimpinan Majelis Lebanon, Nabih Bari menyinggung banyaknya persamaan antara Lebanon dan Iran terkait kawasan-kawasan dua negara itu dan dalam hubungannya dengan
dunia Internasional. Dia memaparkan bahwa dua negara bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hubungan persaudaraan dimata dunia. Dengan penekanan terkait dengan persoalan zionis dia berkata :”Perdamaian antar bangsa didunia tidak akan pernah terwujud kecuali rezim zionis berada dibawah pengawasan Energi Atom PBB”. Pimpinan Majelis Lebanon menambahkan dia menekankan dukungannya terkait tema dan program nuklir perdamaian yang dimiliki Iran.
Arab Saudi:
Bantuan 100 Juta Dollar Arab Saudi untuk Iyad Alawi

Beberapa sumber berita menyiarkan bahwa pemerintahan Arab Saudi berjanji akan memberikan bantuan pada kelompok Al Irakiah yang dikepalai oleh Iyad Alawi, selain itu mereka juga melarang untuk meninggalkan partai ini.


Menurut Kantor Berita ABNA, dari nara sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, menjelaskan bahwa pemerintah Arab Saudi secara implisit menyampaikan bagi orang-orang yang setelah ini meninggalkan partai Al Irakiah akan mendapat 15 juta dolar sehingga mereka kembali ke partai yang disebutkan, orang-orang ini telah meninggalkan Al Irakiah dengan alasan untuk membangun pemerintahan yang berhasil dengan berpindah ke partai yang memenangkan pemilu.
Muwafak Robi’I penasihat Bidang keamanan pemerintahan Irak mengabarkan sebelum pemilihan umum di Irak, Arab Saudi telah menyerahkan satu juta dolar pada Iyad Alawi untuk keperluan kampanye dalam pemilihan umum nanti, dia juga menyebutkan tujuan tersembunyi dibalik semua itu.
Pemerintahan Arab Saudi dalam waktu tiga tahun terahir dengan slogannya untuk melindungi hak-hak Ahlus Sunah di Irak telah bergerak melalui kekuatan promosi dan dana. Pada pemilihan umum terakhir Iyad Alawi telah mendapatkan bantuan begitu banyak untuk keperluan kampanye dan penyerangan pada kelompok syiah melalui media massa sekutu maupun yang berada dibawah kendalinya seperti Uluwiyah, Al Jazirah dan Syarqul Ausath. Salah satu hasil dari kerjasama ini adalah penghinaan yang dilakukan Al Jazirah pada ayatullah Syistani orang terkemuka syiah di Irak.

Hari senin Iyad Alawi akan melakukan pertemuan dengan raja Arab saudi Abdullah bin Abdul Azis, pada pertemuan yang juga dihadiri menteri keamanan dan penasihat kerajaan Saudi, Iyad Alawi akan memaparkan kondisi politik di Irak. Tujuan lawatan terakhir Iyad Alawi ke dunia arab seperti Mesir dan Arab Saudi adalah untuk menjaga hubungan dan agar Al Irakiah selalu mendapat bantuan berkelanjutan dari mereka.
Mesir:
Syarat Rektor Al-Azhar ditolak Ulama-ulama Mesir

Sekelompok ulama Mesir mengajukan protes terhadap syarat yang diajukan Rektor Al-Azhar dalam rangka membangun hubungan diplomatik dengan Iran.


Menurut Kantor Berita ABNA, beberapa pelajar agama dan ulama Islam di Mesir menyatakan ketidaksepakatannya mengenai keputusan Rektor Universitas Al Azhar Mesir berkaitan dengan persyaratan yang diajukannya dalam menjalin hubungan diplomatik Teheran-Kairo.
Shaikh al Azhar sebelum menghadiri pertemuan dengan wakil Presiden dan Menteri Kebudayaan Iran, mengajukan syarat agar pemerintah Iran menghancurkan makam Abu Lu’lu yang disebut sebagai pembunuh sahabat Umar bin Khattab. Sebelum pembongkaran pemakaman itu dilakukan katanya, tidak ada hubungan diplomatik apapun antara Teheran-Kairo.
Menyikapi pernyataan Rektor Al-Azhar tersebut, Dr. Zaghlul an Najar, seorang angora Komite Akademi Islam Mesir berkata, “Pembicaraan mengenai hubungan diplomatik Iran-Mesir bukan haknya Rektor Al-Azhar. Rektor Al-Azhar maupun wakil presiden ataupun menteri-menteri tidak memiliki hak dalam hal ini. Yang berhak menentukan hubungan diplomatik Mesir dengan Iran adalah presiden Mesir sendiri."
Pakar Islamologi ini menambahkan, “Dalam hubungan mesir dengan Iran banyak hal lain yang lebih penting dibicarakan dari pada mengurusi makam pembunuh Umar bin khatab.” Sementara Syaikh Yusuf al Badri, salah seorang ulama Iran berkata, “Persyaratan yang diajukan Rektor al Azhar terkait hubungan diplomatik antara Iran dan Mesir dengan penghancuran pemakaman pembunuh Khalifah Umar bin Khattab tidak berharga dan sia-sia. Tidak mungkin hanya karena dikarenakan sebuah makam, hubungan diplomatik antar dua negara tiba-tiba terhenti.”
Isham Urban, pimpinan bidang politik Ikhawanul Muslimin juga menyatakan ketidaksepakatannya dengan adanya persyaratan itu. Bahkan ia terkejut dengan adanya pernyataan tersebut, sebab dia sendiri belum bisa memastikan makam pembunuh Umar bin Khattab itu benar-benar berada di Iran atau tidak.
Dia menambahkan bahwa semua faktor penghalang terjalinnya hubungan diplomatik antara Iran dan Mesir harus disingkirkan. Menurutnya, hubungan diplomatik tidak dapat dibatasi oleh keberadaan sebuah makam. Hubungan antara Teheran dan Kairo sudah mulai tidak terjalin sejak terjadi Revolusi Islam Iran. Dan sampai sekarang hubungan kedua negara hanya tingkat keberadaan kantor kedutaan besar masing-masing di ibukota negara.
Sampai sekang masih disinyalir oleh kebanyakan orang, bahwa makam pembunuh Umar bin Khattab tersebut berada di Iran tepatnya di kota Kasyan. Sementara dari sebuah penelitian mendalam, banyak riwayat yang menuliskan pembunuh khalifah kedua tersebut tidak berada di Iran melainkan di Madinah. Diceritakan setelah menyabetkan pedangnya ke kepala Imam Ali as, si Abu Lu’lu terjebak dan tidak bisa keluar dari Madinah. Ia kemudian terpojok dan membunuh dirinya sendiri dengan pedang yang dipakai untuk membunuh sahabat Umar. Karenanya, besar kemungkinan makam dari pembunuh Umar bin Khattab yang diklaim sebagai Majusi Persia tersebut berada di Madinah. Sebab tidak mungkin dalam kondisi terluka, ia kembali ke Iran dan dimakamkan di Kasyan Iran.

Selasa, 26 Oktober 2010

Universitas Stanford

Penelitian Pendidikan di Universitas Stanford


M


Mathematical Problem-solving
|Hilda Borko | Aki Murata | Roy Pea | Daniel Schwartz |

Mathematics Education
|Hilda Borko | Shelley Goldman | Aki Murata | Nailah Suad Nasir |
Roy Pea | Daniel Schwartz |

Measurements
|Edward Haertel |

Mental Health
|Teresa LaFromboise |

Minorities
|Anthony Antonio | Prudence L. Carter | Teresa LaFromboise |
Debra Meyerson | Guadalupe Valdes |


Models in the Social and Behavioral Sciences
|Daniel McFarland | Amado Padilla | Woody Powell |

Moral Education
|Eamonn Callan | William Damon | Nailah Suad Nasir |

Motivation to Learn
|Deborah Stipek |

Multicultural Education
|Arnetha F Ball | Eamonn Callan | Teresa LaFromboise |

Multiculturalism
|Eamonn Callan | Teresa LaFromboise | Debra Meyerson | Amado Padilla |


O
Organizational Change
|Anthony Bryk | Daniel McFarland | Debra Meyerson | Woody Powell |

Organizations
|Anthony Bryk | Daniel McFarland | Debra Meyerson |

Others
|Nicole Ardoin |


P

Parental Involvement
|Shelley Goldman |

Peer Groups
|Anthony Antonio | Prudence L. Carter | Daniel McFarland |


Philosphy of Social Science
|Ray McDermott |

Policy
|Eamonn Callan | Edward Haertel | Kenji Hakuta |
David Labaree |
Susanna Loeb | Deborah Stipek |

Policy Analysis and Implementation
|Jennifer Adams | Linda Darling-Hammond | Susanna Loeb |
Sean Reardon |

Policy to Improve Research
|Martin Carnoy | Kenji Hakuta | Susanna Loeb | Deborah Stipek |

Politics of Education
|Martin Carnoy | Kenji Hakuta |

Poverty and Child Welfare
|Jennifer Adams | Prudence L. Carter | Susanna Loeb |

Principal Training
|Debra Meyerson |

Private Schools
|Martin Carnoy |

Problem-based Learning
|Shelley Goldman | Roy Pea |

Professional / Staff Development
|Maren Aukerman | Hilda Borko | Linda Darling-Hammond |
Pam Grossman | Aki Murata | Roy Pea |


Psychometrics
|Edward Haertel |



Sekolah Pendidikan Universitas Stanford

Senin, 25 Oktober 2010

Bertenda di Kebun

Ide selintasan yang bikin ceria anak-anak hari ini. Awalnya kami melakukan 2 hal berbeda. Anak-anak tergoda menjadikan kain sprei yang dijemur dipagar sebagai tenda mainan, sedangkan saya meratakan tanah di sekitar pohon kersen.

Ups! Saya juga melihat banyak batang singkong menganggur tergeletak. Dua ide pun bersambungan.Saya ajak anak-anak pasang tenda di tanah yang sudah saya ratakan. Perlengkapan alakadarnya. Hanya dibutuhkan 2 batang singkong yang bercabang ujungnya sebagai tiang. Tiang darurat itu pun dipasang di dua tempat. Lalu Luqman melintangkan sebatang bambu bekas rambatan kacang panjang di atasnya. Ikat dengan tali biar kuat. Bentangkan kain terpal biru yang ada digudang, pancangkan pasak. Jadi deh!

Luqman yang memalu pasak dari sisa batang singkong. Semangat sekali. Membuat tenda berdiri tak lebih dari 15 menit. Setelah karpet karet dipasang, mereka bisa asyik baca buku di bawah naungan tenda biru, bertiangkan batang singkong. Have a nice day, Kids! Bersyukur kalian bisa bersenang-senang dengan sesuatu alakadarnya, murah tapi meriah.^_^

Keadilan

" Sesungguhnya Allah menyuruh (kalian) berbuat adil dan berbuat ihsan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kalian agar kalian dapat mengambil pelajaran." (Al-Qur'an 16:90)





Prof. Michael Sandel

Anne T. and Robert M. Bass Professor of Government
Theory Harvard University



Michael J. Sandel is the Anne T. and Robert M. Bass Professor of Government at Harvard University, where he has taught political philosophy since 1980.

The recipient of three honorary degrees, Sandel is a member of the American Academy of Arts and Sciences and the Council on Foreign Relations.

A summa cum laude, Phi Beta Kappa graduate of Brandeis University (1975),

Sandel received his doctorate from Oxford University (D.Phil.,1981), where he was a Rhodes Scholar.

Email Address

msandel@gov.harvard.edu

Phone

617-495-2097

Office Location

1737 Cambridge Street, CGIS Knafel Building 432, Cambridge, MA 02138

Related Links

MR 22 Justice
BBC Reith Lectures
Harvard-WGBH Justice project

Minggu, 24 Oktober 2010

Kewajiban Pemakian Batik dan Rok Panjang Dikeluhkan

LUBUKLINGGAU-Hadirnya lima program Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Lubuklinggau Septiana Zuraida, ada dampak positif dan negatif. Positif, adanya suatu kemajuan untuk dunia pendidikan di Kota Lubuklinggau.
Dampak negatif, program ini terkesan dipaksakan dan tergesa-gesa. Seperti pelaksanaan program yang mewajibkan seragam batik dan rok panjang. Ini sangat memberatkan bagi orang tua siswa golongan ekononomi menengah ke bawah.

Seperti dikemukakan salah seorang wali murid, Samsul S Komar kepada wartawan koran ini, Sabtu (23/10).

Menurut kebijakan diberlaku untuk SMP dan SMA, dipertengah semester dan tidak dilakukan diawal Penerimaan Siswa Baru (PSB)? “Kami berharap Kadisdik Kota Lubuklinggau, dapat mempertimbangkan mengenai seragam batik dan rok panjang ini, terutama bagi kalangan orang tua yang tidak mampu,” pintanya.

Dan ini yang menjadi permasalahan bagi sejumlah orang tua yang tidak dapat memenuhi kebijakan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Lubuklinggau, karena ketidak mampuan mereka.

Kadisdik Kota Lubuklinggau Septiana Zuraida, mengatakan untuk tahapan awal semuanya pasti terbebankan. “Jika tidak dimulai saat ini kapan akan berubahnya, dan itu merupakan awal dari perubahan terutama dalam menerapkan kepada siswi untuk mengenakan rok panjang, sebab Negara kita mayoritas muslim,” kata Ny Ana.

Ia menambahkan, untuk membudayakan pakaian batik di lingkungan pendidik Kota Lubuklinggau itu nantinya akan dianggarkan, karena semua sekolah memiliki dana untuk menganggarkannya. Guna membudayakan batik di kalangan pelajar di Kota Lubuklinggau agar bisa bersama-sama menjaga dan menghargai budaya bangsa Indonesia, sekaligus memberikan dukungan kepada pemerintah untuk menjaga dan melestarikan salah satu budaya bangsa Indonesia.

Untuk batik nantinya akan diperdakan sebagai hak paten Kota Lubuklinggau, sesuai dengan harapan dalam pergantian Walikota Lubuklinggau, batik tersebut tetap diberlakukan (sejarah). “Design batik tersebut nantinya akan disayembarakan. Dan khusus di Kota Lubuklinggau itu sendiri sudah ada beberapa sekolah yang sudah menggunakan batik lebih dulu, dengan demikian mengapa tidak kita harus mewujudkan kebersamaan tersebut,” ucapnya.

Dikatakannya, banyak manfaat yang akan didapat bagi anak dalam memberlakukan siswa untuk menggunakan rok panjang tersebut. salah satu contoh untuk keamanan anak itu sendiri dan kerapian bagi siswi.

“Jika ada siswi yang tidak akan mengenakan rok panjang, yah silahkan saja nantinya dia akan malu sendiri jika semua temannya telah mengenakan rok panjang,” tuturnya dengan nada santai. (10)

Anggota SB dan PKS Dilantik

f-Istimewah

SEMATKAN : Kabag Sumda Kompol Khudri Muchtar menyematkan pita kepada siswa SMA sebagai anggota PKS di Lingkungan Polres Mura Kecamatan Muara Beliti.


MUSI RAWAS- Anggota Saka Bhayangkara (SB) Polres Musi Rawas (Mura), dan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dilantik. Upacara pelantikan berlangsung di Mapolres Mura, Sabtu (23/10) oleh Kabag Sumda Kompol Khudri Muchtar.

Pembentukan PKS ini merupakan salah satu upaya pendidikan berlalu lintas kepada pelajar selaras dengan program quickwins dan bertepatan pelaksanaan Ops Citra Polantas tahun 2010. Dari 72 anggota saka bayangkara tersebut terdiri dari 39 putra dan 33 anggota putri, dan 37 Putra dan 16 Putri anggota PKS. Demikian dikemukakan Kapolres Mura AKBP Imam Sachroni melalui Kasat Lantas Polres Mura AKP Syukur Kersana, didampingi Pembina Pamong Saka dan PKS Polres Mura Bripka Supardi SR.

“Anggota anggota Saka Bhayangkara dan PKS yang berasal dari perwakilan seluruh SMA di Kabupaten Mura. Setelah dilantik mereka akan mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat) gabungan mengenai ke Pramukaan dan PKS di Mapolres Mura dan masing-masing sekolah,” kata Syukur Kersana, kepada wartawan koran ini, Sabtu (23/10).

Kegiatan saka Bhayangkara Krida Lalu lintas ini merupakan kegiatan yang terprogram dalam rencana kegiatan Quick wins Satlantas Polres Mura tahun 2010, dengan cara bertindak memberikan pendidikan kepada anggota sesuai tingkatan senioritas kepramukaan dan PKS tentang pendidikan lanjutan kepramukaan dan dasar-dasar pendidikan PKS, serta aturan lalu lintas sesuai UU Nomor 22 tahun 2009.

“Guna menumbuhkan kebersamaan dan jiwa karsa anggota Saka Bhayangkara dan PKS dalam melaksanakan kegiatan latihan gabungan yang kita pusatkan di Mapolres Mura, maupun di salah satu SMA yang ada di Kabupaten Mura. Kemudian secara priodik dilaksanakan kegiatan perkemahan pada setiap hari Sabtu dan Minggu(Persami), serta mengikuti berbagai perlombaan baik tingkat daerah, provinsi hingga nasional,” bebernya.

Ia menambahkan, anggota Saka Bhayangkara dan PKS binaan Polres Mura merupakan pioner Polisi Lalulintas (Polantas) dalam mensosialisasikan tentang tata tertib berlalu lintas di lingkungan sekolah masing-masing. Disamping itu, Saka Bhayangkara dan PKS Polres Mura dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kemanusian yang dilakukan Satlantas Polres Mura di lapangan, seperti pengaturan lalu lintas di masing-masing sekolah, kegiatan penyuluhan, anjangsana, dan bakti sosial.

Dihimbau kepada para pelajar, khususnya pelajar SMA Kabupaten Mura, yang berminat mengikuti kegiatan ektrakulikuler Pramuka dan PKS, dapat bergabung bersama Saka Bhayangkara Krida dan PKS Lalulintas Polres Mura, dengan menghubungi guru pembina di masing-masing sekolah.

Melalui Saka Bhayangkara dan PKS dapat melatih kedisiplinan dan dapat menambah ilmu pengetahuan para generasi muda tentang aturan berlalu lintas yang baik dan benar. Dengan harapan akan mendapatkan banyak pengalaman baru yang bersifat positif.

Satlantas Polres Mura membuka keanggotaan Pramuka dan PKS tidak terbatas. “Kita akan memberikan tenaga secara sukarela, guna memberikan pendidikan ke-Pramuka-an, dan PKS di masing-masing sekolah maupun yang dipusatkan di Mapolres Mura,” jelasnya. (10)

Disdik Adakan Diklat RPP dan PTK


F-Leo/Linggau Pos

Diklat : Pengawas dan guru ketika mengikuti Diklat RPP dan PTK di ruang perpustakaan SMA Al-Ikhlas Lubuklinggau, Sabtu (23/10).
 

LUBUKLINGGAU- Pengawas Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Lubuklinggau mengadakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kegiatan itu diikuti guru mata pelajaran SMP dan SMA/SMK, serta pengawas.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Diklat H Gusti Yusuf, dilaksanakan Diklat ini merupakan upaya dalam penguatan kompetensi guru dan pengawas sekolah, sesuai dengan Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 01 tahun 2010 tentang Percepatan Prioritas Perkembangan Pembangunan Nasional, melalui Direktorat Jendral Penjamin Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Didjen PMPTK).

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan dan mencipatakan guru professional dalam bidang pendidikan, sehingga menumbuh kembangkan peserta didik untuk berpikir kreatif dan mandiri, bertemakan, “Dengan Diklat On The Job Learning,”. Diklat diikuti perwakilan seluruh guru mata pelajaran SMP, dan SMA/SMK se-Kota Lubuklinggau, disesuaikan dengan Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional (UUSisdiknas) No. 20 tahun 2003,” kata Gusti kepada wartawan koran ini, Sabtu (23/10).

Diklat ini terbagi dua kategori. Pertama insert first learning dan on the job learning. Dikatakannya dalam hal ini pihaknya mengadakan Diklat On The Job Learning, untuk membimbing guru dalam menyiapkan, menyusun PTK dan RPP pada mata pelajaran IPA dan IPS terpadu. Acara yang dilaksanakan di ruang Perpustakaan SMA Al-Ikhlas, jalan Yos Sudarso Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, diikuti 60 orang peserta yang berasal dari 22 sekolah, baik negeri maupun swasta untuk tingkat SMP dan SMA/SMK, serta 11 orang perwakilan pengawas.

Menurut Gusti, selain menidaklanjuti Inpres tersebut, terlaksananya Diklat tadi merupakan implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas). Dari hasil Diklat itu natinya akan direalisasikan ke sekolah binaan masing-masing. “Lalu ditindak lanjuti ke Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), guna di presentasikan,” jelasnya. (10)

Kamis, 21 Oktober 2010

Kasus OPAK STAIN Dilaporkan ke Polisi

CURUP-Setelah tertahan beberapa hari, akhirnya kasus dana Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK) STAIN Curup dilaporkan ke Polres Rejang Lebong, Kamis (21/10). Pihak pelapor adalah sejumlah Mahasiswa STAIN Curup dengan laporan dugaan penyimpangan dana OPAK STAIN Curup tahun 2010 menghabiskan dana sekitar Rp 170 juta. Mahasiswa yang mengatasnamakan Mahasiswa STAIN Curup yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Peduli kampus (Kampak) meminta pada aparat untuk segera mengusut kasus tersebut keranah hukum.
“Sebenarnya kami tidak ingin melaporkan masalah ini ke polisi. namun hal ini terpaksa kami lakukan lantaran STAIN Curup enggan menyelesaikan persoalan tersebut dengan serius seperti tercantum pada POK dan kode etik mahasiswa,” ungkap salah seorang Mahasiswa meminta namanya tidak dikorankan.

Dalam laporannya berupa sejumlah berkas diantaranya dugaan penyelewengan pada pengadaan baju OPAK diduga digelapkan Rp 8.600.000. “Dana baju ini sudah jelas terjadi penyelewengan, kenapa tidak uang dikeluarkan dari bendahara mencapai 37 juta namun yang ditransfer Rp 28,4 juta,” jelasnya.

Selain itu, sambungnya, masalah pengadaan baju ini, pihaknya telah menyiapkan beberapa dugaan tindakan penyelewengan lain seperti pengadaan Id card, booknote, penyewaan tenda, serta video penjualan piagam.

“Saat ini kita minta usut yang masalah baju dulu. Kalau lainnya kami masih mengumpulkan data tetapi masalah baju ini sudah jelas penyelewengannya baru kita ajukan dugaan kasus lainnya,” paparnya.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Umar Syaid melalui Kasat Reskrim AKP Resza Ramadianshah SIK membenarkan pengaduan tersebut. Dikatakanya, pengaduan masalah dugaan penyelewengan dana OPAK STAIN Curup akan ditindaklanjuti. Namun kita masih akan melakukan pengembangan dengan meminta keterangan dari pihak-pihak terkait.(09)

Rolling Guru Direspon Positif Guru Honor

LUBUKLINGGAU-Pemerhati pendidikan dan guru honor SDN 53 Lubuklinggau Lendri Alpikar, merespon positif kebijakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Lubuklinggau Septiana Zuraida mengenai penyeleksian Kepala Sekolah (Kasek) serta rolling guru. Sebab, tahapan ini dinilai akan menjawab tantangan berat dunia pendidikan di daerah ini.

Langkah ini menurut Lendri, sangat positif, karena pengisian jabatan Kasek SD hingga SMA/SMK Negeri se-Kota Lubuklinggau, melalui hasil seleksi yang sangat selektif dengan berbagai uji kepatutan dan kelayakan serta kompetisi Kasek antara lain, seperti melalui tes tertulis serta pemaparan program, visi dan misi calon Kasek. “Langkah ini akan menjawab tantangan berat dunia pendidikan di Kota Lubuklinggau dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebab pengisian suatu jabatan tidak berdasarkan suka atau tidak suka terhadap seseorang, melainkan berdasarkan kemampuan uji kepatutan. Tentunya akan berimbas kepada peningkatan kinerja Kasek yang nantinya dapat merangsang para guru dalam meningkatkan kinerja dan prestasi kerja,” kata Alpikar kepada wartawan koran ini, Kamis (21/10).

Dengan diberlakukannya pengangkatan Kasek melalui sistem ini, tentunya Kasek akan memiliki kemampuan leadership dan punya visi dan misi yang jelas dalam menjalankan program kerja, serta memiliki kredibilitas dan akuntabilitas yang tinggi dalam mencapai hasil pendidikan yang berkualitas.

“Dengan adanya pemilihan Kasek memiliki kredibilitas yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan indek prestasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan oleh dunia pendidikan di Kota Lubuklinggau. sehingga mampu mengharumkan dan mewujudkan Kota Lubuklinggau ketingkat nasional. Tentunya akan sangat membanggakan jika Kasek mampu menciptakan guru dan siswa yang berprestasi hingga ketingkat nasional,” harapnya.

Disamping itu, dengan dilakukannya penyeleksian terhadap Kasek, nantinya akan mempermudah Pemkot Lubuklinggau dalam hal ini Disdik dalam mengevaluasi kinerja Kasek dalam menjalankan visi dan misinya. “Ini merupakan jaminan bagi kita semua bahwasanya Kasek akan mengerjakan tugasnya sebaik-baiknya,” tandasnya.

Ia menambahkan, rolling guru yang akan dilakukan tak lama lagi merupakan penyegaran bagi guru dalam menjalankan tugasnya, serta mencegah penumpukan guru pada satu sekolah. Selain dari pada itu, kita berharap penempatan guru nantinya ditempatkan untuk mempertimbangkan jarak dan tempat guru itu bermukim. Sebab ini nantinya akan menjawab dari permasalahan kedisiplinan guru yang sering datang terlambat, dengan alasan jarak tempat tinggal mereka yang jauh dari tempat ia tugas.

“Penempatan berdasarkan jarak tempat tinggal dengan sekolah juga akan menjadi bentuk tanggung jawab sosial bagi guru tersebut terhadap masyarakat sekitar sekolah. Disamping itu dapat mempermudah bagi guru dalam memantau dan bimbingan terhadap siswanya. Dengan harapan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelajar di Kota Lubuklinggau,” harap Lendri .(10)

744 Pelajar SMA Terima Dana BKMM

LUBUKLINGGAU- Ada 744 orang pelajar SMA, di Kota Lubuklinggau, mendapat Batuan Khusus Murid Miskin (BKMM). Bantuan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), melalui Departemen Pendidikan Nasional.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Lubuklinggau Septiana Zuraida, melalui Sekretaris Dinas (Sekdin) Agus Sugianto, mengatakan BKMM bertujuan membantu siswa untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya, sehingga diharapkan dapat mencegah siswa dari kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan ekonomi.

“Beasiswa itu seyogyanya disalurkan langsung ke rekening masing-masing siswa. Tapi karena tidak semua siswa punya rekening, maka disalurkan melalui rekening kepala sekolah dan tidak ada pemotongan dalam penyalurannya,” kata Agus, kepada wartawan koran ini, Kamis (21/10).

Ia mengatakan, BKMM yang diberikan kepada 744 siswa SMA tersebut, meliputi 546 siswa dianggarkan melalui Anggran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan 198 melalui APBN Perubahan. Untuk itu, siswa yang mendapatkan APBN Perubahan terhitung sejak Januari hingga Desember 2010. Sedangkan 546 yang dianggarkan melalui APBN tersebut hanya untuk priode Juli hingga Desember 2010.

“Dana BKMM diberikan kepada pelajar senilai Rp 65 ribu/bulan/siswa, yang terdiri dari siswa kelas X hingga XII, baik negeri maupun swasta dari keluarga yang tidak mampu. Dan dana tersebut dicairkan dalam satu semester satu kali, dengan total Rp 390 ribu/siswa/semester,” jelasnya. Untuk BKMM yang melalui APBN Perubahan, diperuntukkan bagi siswa SMA yang belum pernah mendapatkan BKMM, sesuai dengan surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Nomor: 900/642/SMA/Disdik/55/2010. Sementara untuk siswa yang sudah mendapatkan BKMM tidak akan mendapatkan dana tersebut. Artinya tidak mungkin terjadi siswa yang menerima bantuan itu doeble atau dua kali. “Kita berharap uang tersebut tidak diterima oleh murid melainkan diterima oleh wali murid. Kendati demikian, orang tua juga harus mengatahui tujuan diberikannya uang BKMM kepada siswa, sehingga penggunaan uang yang diberikan sesuai dengan apa yang diharapkan,” jelasnya.(10)

Disdik Tetapkan Reni Sebagai Kepala SDN 78

Pasca Mundurnya Malla Ulfa

LUBUKLINGGAU-Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Lubuklinggau menetapkan Reni, sebagai Kepala Sekolah (Kasek) SD Negeri 78 Lubuklinggau, Kelurahan Petanang Ulu Kecamatan Lubuklingga Utara I. Karena Malla Ulfa, selaku Kasek sebelumnya mengundurkan diri.

Demikian dikatakan Kadisdik Kota Lubuklinggau Septiana Zuraida, melalui Sekretaris Dinas (Sekdin) Agus Sugianto, kepada wartawan koran ini, Kamis (20/10).

Dikatakannya, alasan ketidak sanggupan Malla Ulfa menjabat selaku Kasek SDN 78 tersebut karena jarak tempuh dari rumahnya terlalu jauh. Apalagi kondisi fisiknya tidak memungkinkan lagi untuk menempuh perjalanan sejauh itu. Demikian isi dari surat pengunduran diri Kasek SD Negeri 78 yang dinyatakannya adalah karena dirinya tidak kuat untuk menjalani tugas terlalu jauh dengan tempat tinggal di Kelurahan Taba Jemekeh, karena kondisi kesehatannya tidak mengizinkan lagi. Untuk itu, dirinya meminta untuk dapat mengajar (guru kelas) di SD Negeri 5 Kota Lubuklinggau.

Dengan pengunduran diri tersebut, maka Disdik Kota Lubuklinggau segera mencari penggantinya. “Pergantian Kasek yang dilakukan itu sesuai dengan pengangkatan Kasek sebelumnya, yang diangkat berdasarkan dengan rangking saat mengikuti fit and proper test beberapa bulan yang lalu. Dan SK penempatan Reni sebagai Kasek di SD Negeri 78 saat ini telah ada,” jelasnya.(10)

Rabu, 20 Oktober 2010

Manfaatkan Sampah Plastik Untuk Property Sekolah


Siswi SMPN I Duta Sanitasi Provinsi Sumsel



Meilisa Primarani (14), siswi SMP Negeri I Lubuklinggau, dinobatkan sebagai duta Sanitasi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) 2010. Penobatan duta ini diraihnya setelah mengikuti jambore sanitasi ditingkat nasional. Berikut penuturannya.



Leo Mura, Lubuklinggau

SANITASI 2010 tingkat nasional yang digelar Kementrian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya di Wisma Hijau Mekarsari, Cimanggis, Depok, dikuti 128 pelajar tingkat SMP dari 32 provinsi di Indonesia. Kegiatan ini berlangsung sejak 12 hingga 16 Oktober 2010 lalu, ternyata masih menyimpan semacam gemerutu kekecewaan yang mendalam bagi Meilisa Primarani, siswi kelas IX SMP Negeri I Lubuklinggau, sebab dirinya harus puas menyandang duta santitasi tingkat provinsi.

“Saya merasa kecewa dengan hasil yang saya peroleh kala itu. Kendati tak sesuai dengan apa yang saya harapkan sebagai duta sanitasi di tingkat nasional,” kata Lisa, sapaan akrabnya kepada wartawan koran ini ketika dijumpai di ruang Kasek SMP Negeri I Lubuklinggau, Rabu (20/10).

Ia mengaku, meski dirinya kecewa namun ia berupaya untuk tetap semangat. Walau dirinya harus puas dengan prestasi yang ia peroleh. Ia mengaku dengan mengikuti Jambore Sanitasi Nasional 2010, banyak hikmah yang dapat diambil. Sebagai titik sentral komunikasi dan unsur masa depan bangsa yang menerima dampak baik dan buruknya sanitasi. Dirinya berupaya untuk dapat memberi dan membangun SMP Negeri I Lubuklinggau, khususnya seperti sekolah-sekolah lain yang ada di Indonesia yang mampu mendaur ulang sampah dan botol Plastik untuk dijadikan bunga.

“Selama lima hari disana, kita banyak melakukan tukar pendapat dengan teman-teman. Dan bahkan ada sebagian siswa/siswi membawa tas dari hasil karya mereka sendiri dengan bahan plastik. Untuk itu, kita upayakan khususnya siswa/siswi SMP Negeri I Lubuklinggau, dapat melakukan hal yang sama seperti halnya yang dilakukan oleh teman-teman semasa mengikuti sanitasi nasional,” tutur gadis kelahiran Lubuklinggau 19 Mei 1996.

Diakuinya, dari 128 pelajar di Indonesia yang mengikuti Jambore Sanitasi nasional 2010, tersebut diperkecil menjadi 20 orang kemudian diperkecil lagi menjadi 5 orang. “Nah kelima orang itulah yang diambil untuk dipilih menjadi tiga orang untuk dinobatkan sebagai duta sanitasi satu dua dan tiga. dan saat penobatan inilah saya bisa ketemu dan berjabat tangan dengan Herawati Budiono, selaku istri dari Wakil Presiden RI,” imbuhnya.

Selanjutnya, ia ucapkan terima kasih kepada ketiga guru pembimbing yang telah ikut serta dan berperan aktif menyukseskan Jambore Sanitasi tingkat nasional 2010. Tiga guru itu adalah Endang Puspita Sari, Anita Ika Sukesmawati, dan Nela Elmianti. Mereka memiliki peran masing-masing dalam mempersiapkan anak didiknya pada Jambore Sanitasi ini. Sebab yang diutamakan pada penilaian jambore tingkat nasional 2010 yakni kepribadian. “

Kepala SMP Negeri 1 Lubuklinggau Iskandar Burni, mengaku bangga atas prestasi yang diraih siswinya tersebut. Meski prestasi ini bukan yang pertama kalinya. Karena keberangkatan Meilisa Primarani pada event ini bukan hanya membawa nama SMPN 1 Lubuklinggau, akan tetapi kota berslogan ‘Sebiduk Semare’ dan bahkan Provinsi Sumsel.

“Kami berharap tahun-tahun mendatang siswa siswi SMPN 1 Lubuklinggau tak hanya go nasional melainkan go internasional,” jelasnya.

Adapun prestasi yang pernah diraih siswa SMPN 1 pada tahun ajaran 2009/2010, yakni lomba karate diraih oleh M Agung Doyonda. Kemudian lomba catur disabet oleh Niken, dan lomba bright direbut oleh Yoga dan Imam.

Menurutnya, jambore ini merupakan bagian dari kampanye untuk meningkatkan kehidupan sanitasi, sebagai unsur penting dalam kelangsungan hidup anak-anak.

Dan jambore ini akan memberikan pelajaran baru untuk anak-anak bagaimana mendalami tentang sanitasi. Kegiatan ini akan memicu keinginan kita dan masyarakat untuk memperbaiki lingkungan lebih baik lagi. (*)

Pemkot Akan Perluas Areal SDN 38 dan 39

LUBUKLINGGAU–Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Lubuklinggau akan melakukan perluasan area pembangunan SD Negeri 38 dan SD Negeri 39. Perluasan lahan itu mencapai 326 meter, dengan melakukan pembebasan rumah perkarangan warga di sekitar sekolah. Untuk pembebasan lahan tersebut, pihak Pemkot Lubuklinggau, membentuk tim sembilan.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Lubuklinggau Septiana Zuraida, melalui Sekretaris Disdik Agus Sugianto, mengatakan pembebasan lahan dan rumah yang berada di antara SDN 39 dan SDN 38 di Kelurahan Taba Koji, Kecamatan Lubuklinggau Timur I ini, telah direncanakan tahun sebelumnya, namun baru terealisasi tahun ini. “Nuryana pemilik rumah dan 10 anaknya, telah menyetujui jika tanah dan rumahnya dibeli oleh Pemkot dengan luas 326 meter persegi,” jelas Agus Sugianto kepada wartawan koran ini, Rabu (20/10).

Dikatakannya, untuk pembebasan lahan dan rumah ini, Pemkot Lubuklinggau menganggarkan dana bekisar Rp 1 miliar melalui anggaran Disdik Kota Lubuklinggau, yang diperuntukkan untuk ganti rugi dan biaya administrasi. Pembebasan lahan warga, tersebut lanjutnya, dilakukan mengingat kedua SD itu masih minimnya sarana dan prasaran. Untuk itu, pihaknya mengupayakan untuk membebaskan lahan 326 meter persegi,” imbuhnya.

Murid SDN 39 saat ini ada 296 orang murid, terdiri 145 putra dan 151 putri, dengan 12 lokal belajar dan 15 orang guru PNS dan 5 orang guru honorer. Sedangkan, untuk SDN 38 terdapat 386 murid, 191 putra dan 198 putri dengan 9 lokal belajar, dan 15 orang guru PNS, serta 7 guru honorer. Perencanaan pembangunan gedung lantai dua ini akan dilaksanakan secara bertahap.

Kadisdik Kota Lubuklinggau Septiana Zuraida, beserta jajarannya dan tim 9 Pemkot Lubuklinggau, pada pukul 09.00 WIB, Rabu (20/10) telah melakukan peninjauan lahan. Diharapkan proses pembebasan dan pembangunan gedung baru ini dapat dipercepat. Mengingat SD Negeri 38 dan SD Negeri 39 sangat membutuhkannya, guna mempercepat lajunya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). (10)

UT Gelar Pelatihan TTM Tahap III

MUSI RAWAS-Universitas Terbuka (UT) Palembang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Mura gelar pelatihan Tutor Tatap Muka (TTM) tahap III 2010. Kegiatan itu dilaksanakan di Ball Room Hotel Hakmaz Taba, Kelurahan Majapahit Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Rabu (20/10).

Koordinator BBLBA Aria Chandra mengatakan pelatihan TTM yang diperuntukan bagi tutor UT bertujuan untuk dapat melakukan fasilitas pembelajaran secara efektif dan efisien dalam kegiatan tutorial. Dan melalui kegiatan ini juga dapat merancang tutorial untuk masa registrasi dan setiap pertemuan tatap muka. Sehingga tutor dapat dilaksanakan sesuai dengan model yang dirancang, sehingga dapat mengevaluasi hasil belajar mahasiswa dalam tutorial,” kata Aria Chandra kepada wartawan koran ini, Rabu (20/10).

Adapun materi yang akan disampaikan pada pelatihan TTM tahap III ini, yaitu sistem belajar jarak jauh (SBJJ), peta konsep, perencanaan tutorial Rancangan Aktivitas Tutor (RAT) dan SAT, pengembangan model tutorial, pelaksanaan tutor, praktik tutorial mini, pemberian dan penilaian tugas, serta pengembangan bahan presentasi.

Dikatakannya, dari delapan materi yang dilakukan, terdapat lima produk pengembangan tutor TTM pada Tahap III 2010 ini, pertama peta konsep mata kuliah, kedua dalam satu RAT ada satu mata kuliah. Ketiga delapan satuan acara tutor untuk delapan kali pertemuan, keempat tiga buah tugas tutorial, kelima yaitu rambu-rambu jawaban dan racangan bahan presentasi. “Harapan kedepanya setiap tutor mampu dan menguasai produk pengembangan tersebut,” jelasnya.(10)

Hamdan: Dunia Pendidikan Linggau Menuju Perubahan

LUBUKLINGGAU-Ternyata, dalam kurun waktu selama 11 bulan ini banyak perubahan di dunai pendidikan, khususnya di wilayah kota berslogan “Sebiduk Semare”. Sebagai bukti, telah diterapkannya kedisiplinan di sekolah mulai dari Kepala Sekolah (Kasek), guru serta staf. Demikian dikemukan Ketua Dewan Pendidikan Kota Lubuklinggau, Hamdan Kamal kepada wartawan koran ini, Rabu (20/10).
Selain dari pada itu, banyak gebrakan-gebrakan yang begitu tetap dilaksanakan Kadisdik Kota Lubuklinggau, seperti halnya pengangkatan Kasek yang melalui proses dan tahapan uji kelayakan dan uji kepatutan. Sebelumnya, belum pernah dilakukan di dunia pendidikan, khususnya di Kota Lubuklinggau. “Ini menunjukkan akan majunya pendidikan di Kota Lubuklinggau dalam waktu yang singkat ini,” imbuhnya.

Terlebih, baru-baru ini Kadisdik Lubuklinggau meluncurkan terobosan-terobosan baru seperti, siswa tidak diperbolehkannya menggunakan kendaraan sepeda motor maupun roda empat ke sekolah, memberlakukan kebijakan rok panjang untuk seragam siswi. Selanjutnya, menerapkan seragam batik pada hari sabtu, dan kegiatan belajar mengajar akan ditetapkan sistem SKS, yang seyogyanya akan bertaraf internasional. Kemudian gebrakan terakhir, yakni memberantas anak putus sekolah.

Terobosan tersebut tentunya sangat membantu semua lapisan, baik orang tua siswa, guru dan pihak keamanan. Sehingga siswa tidak akan mudah untuk meninggalkan (Minggat red) sekolah pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Sebab mereka tidak lagi menggunakan sepeda motor ke sekolah. Dan dengan diberlakukannya siswi harus mengenakan rok panjang, sangat banyak sekali manfaatnya, selain menghindari hal-hal yang negative, juga siswi tersebut kelihatan rapi.

Ia mengatakan, program tersebut sangat baik dalam mendukung dan memanjukan dunia pendidikan di Kota Lubuklinggau. “Dan saya selaku Ketua Dewan Pendidikan Kota Lubuklinggau, beserta anggota mendukung sepenuhnya program tersebut, demi terciptanya Kota Lubuklinggau menuju Kota Madani dan Kota Pelajar. Dan kami berharap hendaknya semua elemen masyarakat dan stake holderdapat mendukung program-program yang diluncurkan Kadisdik Kota Lubuklinggau, guna menciptakan kualitas dan kuantitas output yang lebih baik dan terarah,” harapnya.(10)