Senin, 29 Agustus 2011

Perjalanan di Bulan Ramadhan 1

Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)". (Ar Ruum : 42)




Ayat senada akan kita temukan juga pada Al Quran surat Al Israa':37, Al Hajj:46, Ar Ruum:9, Al An'am:11, dan Ali Imran:137. Tanpa sadar, anjuran untuk melakukan perjalanan di muka bumi ternyata begitu sering diungkapkan dalam Al Quran. Karena itulah, kami coba manfaatkan masa perjalanan jelang idul Fitri ke sanak family di pulau Sumatera dengan sebaik-baiknya. Kami usahakan agar perjalanan tersebut memberi manfaat untuk menambah pengetahuan, meningkatkan kemampuan bertadabur, menyelami makna-makna lewat segala sesuatu yang kami alami, kami lihat, dan dengar sepanjang perjalanan.





Sejak 19 Agustus 2011, kami sudah berada di Payukumbuh, Sumatera Barat. Memang terlalu jauh dari jadwal idul fitri, tapi banyak ketenangan yang dirasakan karena hal itu. Jalanan belum macet, kendaraan bisa melenggang bebas. Selama 8 hari kami berada di Payakumbuh, di sela-selanya kami bisa berkunjung ke Bukittinggi melihat-lihat tempat khas di sana.



Bagi anak-anak hal tersebut seperti hal baru lagi. Pernah kami ke sana saat mereka masih kecil. Memori mereka tentang hal tersebut mungkin sudah memudar. Kami berkunjung melihat jam gadang, istana bung hatta, dan lobang jepang, sekaligus memandangi ngarai sianok yang terkenal itu.



Saat memasuki gerbang lobang jepang, rasa penasaran Luqman meningkat. Mengapa disebut lobang jepang, apa yang yang dilakukan jepang di indoenesia, dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya. Momentum belajar pun begitu pas, apalagi bertepatan dengan hari proklamasi kemerdekaan. Kami bisa cerita tentang masa penjajahan yang dialami bangsa Indonesia dan berbagai peristiwa. Belum lengkap memang, tapi hal itu memunculkan daya tarik untuk belajar sejarah sendiri setelah pulang, seperti yang selama ini sering terjadi.



Kelebihan yang terasa belajar sejarah lewat cerita ketimbang hanya menyalin catatan dari buku pelajaran sejarah saat saya sekolah dulu, anak-anak jadi terlihat antusias, bebas bertanya, bebas dari beban untuk menghafal, dan tentu saja bisa lebih leluasa mengait-ngaitkan dan menanamkan nilai-nilai heroisme secara lebih mendalam.





Mengenal Budaya


Jika anak-anak hanya tinggal di satu tempat tanpa mengenal daerah-daerah lain, pastinya mereka hanya mengenal budaya yang homogen. Hal itu sedikit menyulitkan mereka ketika suatu hari harus beradaptasi di tempat yang berbeda. Saya kini malah merasakan pentingnya program pengenalan lintas budaya dengan mengunjungi banyak daerah yang berbeda. Dari sana anak-anak akan belajar tentang memahami, mengenal alternatif, dan mengharagai orang lain. Bahkan, tak jarang banyak kebiasaan positif di daerah lain bisa menginspirasi mereka untuk menemukan hal-hal baru



Yang paling saya rasakan, anak-anak benar-benar mengalami adaptasi terhadap makanan. Kami yang tinggal di tanah Sunda dan lebih sering makan makanan Sunda harus mau mencoba makanan yang disediakan tuan rumah, tidak menyulitkan mereka. Sebenarnya ada kontras tajam antara makanan Sunda dan Minang, tapi ternyata pengetahuan sebelumnya tentang menghargai makanan yang disajikan membuat adaptasi terjadi lebih mudah dan alami.



Hal lainnya? Insya Allah akan saya ceritakan pada tulisan ke-2. Perjalanan kami ke Aceh Selatan pada tanggal 26 Agustus 2011 tak kalah menakjubkan dan memberi banyak pelajaran.









Minggu, 21 Agustus 2011

Sambutan Presiden RI pada Silaturahim dengan Paskibraka



SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA SILATURAHIM

DENGAN PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA,

PASUKAN KEHORMATAN TARUNA AKADEMI TNI DAN AKPOL,

PADUAN SUARA DAN ORKESTRA GITA BAHANA NUSANTARA,

PARA TELADAN NASIONAL, SERTA PESERTA LOMBA DAN PAMERAN KEBUDAYAAN INDONESIA TAHUN 2011

TANGGAL 18 AGUSTUS 2011

DI JI EXPO KEMAYORAN, JAKARTA




Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam sejahtera untuk kita semua



Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia beserta Ibu Herawati Boediono,

Para Menteri dan Anggota Kabinet Indonesia Bersatu II,

Panglima TNI dan Kapolri, beserta Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, dan Kepala Staf Angkatan Udara,

Para pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian,

Para teladan, para putra-putri bangsa berprestasi, para juara lomba, para partisipan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2011,

Hadirin sekalian yang saya cintai dan saya banggakan,



Alhamdulillah, pada malam hari ini, kita dapat bertatap muka dan bersilaturahim setelah kita bersama-sama mengemban tugas yang amat penting, yaitu memperingati hari kemerdekaan negara yang kita cintai, tepatnya kemarin tanggal 17 Agustus tahun 2011. Saya, atas nama negara dan pemerintah, pertama-tama ingin mengucapkan selamat dan menyampaikan rasa bangga saya kepada para teladan dan putra-putri bangsa yang meraih prestasi maupun yang menjadi juara dalam berbagai perlombaan. Boleh tepuk tangan.



Tepuk tangan itu setia, sayang, menghormati kawan-kawan yang mengukir prestasi atau yang berbahagia, yang patut kita berikan tepuk tangan ataupun salut kepada mereka. Saya berharap prestasi yang telah dicapai, yang telah diraih itu dipertahankan, dan ditingkatkan di waktu yang akan datang. Di samping itu, saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas partisipasi dan kontribusi Saudara dalam rangkaian Peringatan Hari Kemerdekaan kita yang sebenarnya sudah kita mulai sejak tanggal 15 Agustus, 16 Agustus, 17 Agustus, dan hari ini, 18 Agustus. Kita ketahui, dengan tentu mengucap syukur alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, semua rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan, baik yang dilaksanakan di Jakarta, di tingkat pusat, maupun di daerah-daerah, saya mendengar laporan semuanya berjalan baik, aman, dan lancar. Meskipun ini bulan puasa, Bulan Ramadhan, dan umat Islam menjalankan ibadah pada bulan suci ini, tetapi semangat untuk merayakan hari kemerdekaan cukup tinggi. Saya senang, saya bersyukur, dan saya bangga atas semangat dan kesadaran untuk memperingati hari yang paling bersejarah ini.



Tentu ada sejumlah modifikasi, sejumlah penyesuaian, termasuk pengaturan jadwal. Contoh, sebelum jatuh pada bulan puasa, puncak Peringatan Hari Kemerdekaan yang kita laksanakan setiap tahun, sebelum tanggal 17 biasanya diawali dengan lomba pada tingkat SD dan SMP, yaitu lomba mencipta puisi, lomba melukis, lomba mencipta lagu, dan lomba desain batik. Tetapi karena bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan, maka lomba itu akan kita laksanakan Insya Allah pada Bulan September mendatang. Demikian juga, biasanya ada Pawai Budaya Nusantara. Setiap Provinsi akan tampil untuk mengirimkan kontingen budayanya dan melaksanakan pawai di Ibukota Jakarta. Sekali lagi, karena bertepatan dengan bulan puasa, maka ditiadakan, dan penggantinya sebagaimana kita saksikan tadi, yang meraih juara adalah Lomba Foto atau Fotografi pada tingkat nasional. Tentu saja ada sejumlah penyesuaian yang lain, tetapi sekali lagi tidak mengurangi sama sekali kemeriahan dan keagungan dari peringatan hari kemerdekaan ini.



Tujuh tahun terakhir ini, tampilan seni budaya yang ditampilkan di istana, baik Istana Merdeka maupun Istana Negara, setiap tanggal 17 sore dan malam hari nampak makin meriah. Oleh karena itu, saya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi untuk memeriahkan rangkaian Hari Kemerdekaan kita. Terima kasih.



Saudara-saudara, Putra-putri bangsa teladan dan yang berprestasi,



Usia negara kita genap 66 tahun. Sejak merdeka, pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga hari ini, negara kita terus membangun diri, melakukan perubahan-perubahan yang konstruktif menuju masa depan yang lebih baik. Sejak Indonesia merdeka, Indonesia telah memiliki enam Presiden yang resmi memimpin pemerintahan di negeri ini, mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden Baharuddin Jusuf Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarno Putri, dan saya. Kesemua pemerintahan, mulai dari Presiden Soekarno hingga saya, dan akan terus berlanjut ke depan, semuanya juga membangun negara ini dan gigih berjuang untuk menuju masa depan yang kita cita-citakan, yaitu Indonesia yang lebih maju, lebih adil, dan lebih sejahtera. Banyak hasil dan capaian yang kita raih dalam pembangunan bangsa sejak merdeka hingga hari ini, meskipun masih banyak pula tantangan dan persoalan yang harus kita jawab dan atasi. Demikianlah hakikat sebuah pembangunan bangsa, sebuah proses panjang, bukan proses satu hari, satu tahun, dua tahun, tetapi proses berlanjut yang dilaksanakan dari satu generasi ke generasi yang lain. Tetapi percayalah, siapapun yang memimpin negeri ini, pemerintahan manapun yang menjalankan roda pemerintahan, akan senantiasa berjuang dan bekerja dengan gigih untuk memajukan kehidupan rakyat Indonesia yang kita cintai bersama.



Saya harus mengatakan bahwa prospek kita di masa depan baik. Marilah kita bersikap optimis bahwa Indonesia di masa depan dengan izin Allah akan lebih baik dari Indonesia sekarang ini. Yang bisa mewujudkan cita-cita besar itu, yang benar-benar bisa menghantarkan negara kita ke arah yang lebih baik tadi, syaratnya adalah kita harus punya keyakinan yang kuat bahwa negeri kita dengan pembangunan yang sungguh-sungguh akan lebih baik, yang kedua diperlukan persatuan dan kebersamaan di antara kita di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Dan, di samping keyakinan dan persatuan tadi, semua warga bangsa harus bekerja dengan sungguh-sungguh, harus bekerja keras, tidak boleh bermalas-malas, agar sekali lagi masa depan kita jauh lebih baik dari masa sekarang. Itulah hakikat dari perjalanan negara yang kita cintai dari tahun ke tahun, dari dasawarsa ke dasawarsa, dan demikian seterusnya.



Saudara-saudara,

Para teladan, para partisipan upacara, dan putra-putri bangsa yang berprestasi,



Dalam pembangunan yang dilakukan oleh bangsa kita di seluruh tanah air, saya mesti mengatakan bahwa negara dan pemerintah tidak pernah berhenti di dalam membangun negerinya, di dalam melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pembangunan ini tidak kita laksanakan asal-asalan, tidak mungkin kita laksanakan tanpa rencana, begitu-begitu saja, tidak mungkin. Ini negara, ini bangsa, yang tentu harus punya masa depan yang baik. Maka, di dalam membangun bangsa, membangun negeri kita, kita telah menetapkan arah, kebijakan, dan program-program pembangunan yang tepat, benar, dan jelas. Semua itu akhirnya, mengapa kita membangun, tiada lain untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di seluruh tanah air.



Saya ingin mengatakan, bahwa lima tahun ini, 2009 - 2014, di samping pembangunan secara menyeluruh, kita juga menggarisbawahi, mengagendakan, dan memprioritaskan tiga hal. Pertama, kita ingin meningkatkan pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia, agar dengan ekonomi yang berhasil, kita bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat. Itu pertama. Yang kedua, kita juga ingin membangun kehidupan politik dan demokrasi yang bermartabat dan membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan yang ketiga, yang tidak kalah pentingnya, kita ingin menegakkan hukum dan keadilan, keadilan bagi semua. Agar dengan tegaknya hukum dan keadilan, negara kita akan menjadi tentram, menjadi damai, dan bebas dari kejahatan, termasuk kejahatan korupsi. Itulah tiga hal yang menjadi prioritas. Saudara tahu, bahkan sebagian ikut menyaksikan, ketika saya menyampaikan pidato di depan DPR RI dan DPD RI tentang anggaran pembangunan yang akan kita alokasikan tahun 2012 mendatang.



Saudara-saudara,



Membangun negeri, menjalankan roda pemerintahan, meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan apa saja yang ada di negeri ini, tentu memerlukan biaya. Biaya itulah yang kita gunakan untuk membangun diri. Rencana pembiayaan itulah yang kita sebut dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Saudara sudah mendengar sendiri, dari tahun ke tahun kita meningkatkan jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kita. Apabila APBN terus meningkat, makin banyak anggaran atau dana yang kita gunakan untuk membangun semua sektor pembangunan di negeri ini. Kalau biayanya makin besar, pengunaan biayanya tepat dan benar, hampir pasti, hasilnya adalah kita bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat kita. Dengan penerimaan negara yang makin baik, dengan ekonomi yang terus tumbuh, dengan pengaturan yang tepat, kita juga ingin ke depan terus meningkatkan kesejahteraan rakyat kita, termasuk gaji para pegawai.



Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini tahun ketujuh saya memimpin negeri ini, dengan izin Allah dan dengan mandat yang diberikan oleh rakyat, Saudara tahu, agar penghasilan makin layak, maka gaji setiap tahun terus kita tingkatkan. Termasuk gaji ketiga belas. Dan sejumlah tunjangan bagi yang tepat menerima tunjangan itu. Tetapi, negara, pemerintah, tentu tidak mungkin hanya memikirkan gaji pegawai, termasuk guru, termasuk TNI, termasuk Polri, termasuk pensiunan. Kita juga ingin saudara-saudara kita yang tidak menjadi pegawai juga memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Apakah mereka petani, nelayan, buruh, atau pekerja, atau yang bekerja di swasta, semuanya, kita berharap, kita berjuang, kita berikhtiar, dengan ekonomi yang makin tumbuh, mereka juga bisa menikmati kehidupan yang lebih layak. Itulah yang kita perjuangkan bersama.



Oleh karena itu, dengan Saudara sudah mengetahui perjalanan bangsa kita sejak merdeka, dan apa saja yang kita lakukan dalam pembangunan ini yang akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka marilah kita ciptakan keadaan dalam negeri kita yang baik, politik yang stabil, keadaan sosial yang baik, rukun, dan harmonis, hukum yang tegak, keamanan yang bisa kita pelihara. Kalau semua bisa dijaga, semua ikut bertanggung jawab di seluruh negeri ini, termasuk para pemimpin di daerah, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, sampai Kepala Desa, Lurah, semua ikut bertanggung jawab, ikut bekerja keras, maka keadaan Indonesia akan makin baik, tenang, stabil, tentram, dan dengan kondisi itu kita bisa meningkatkan perekonomian kita lebih maju lagi, sebagai jalan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, kesejahteraan Saudara-saudara semua.



Itulah yang harus kita ketahui, itulah yang menjadi tugas kita. Dengan tantangan-tantangan yang kita hadapi, tetapi, saya yakin dengan izin Allah sekali lagi, masa depan kita baik dan marilah tidak kita sia-siakan momentum dan kesempatan sejarah ini untuk bekerja lebih giat lagi, lebih bersatu lagi, lebih rukun lagi, dengan keyakinan diri agar semua pembangunan yang kita laksanakan berhasil dengan baik.



Saudara-saudara,

Putra-putri bangsa teladan, berprestasi, dan yang menjadi juara di berbagai perlombaan,



Akhirnya saya ucapkan selamat kembali ke daerah masing-masing, jaga keselamatan di perjalanan. Ceritakan pengalaman Saudara selama berada di Jakarta sekian hari ini kepada handai taulan dan sanak saudara. Tidak semua mendapatkan izin Tuhan yang Maha Kuasa, lulus seleksi, dan akhirnya bersama-sama kita semua memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan di Ibukota Jakarta ini. Tolong disyukuri, dan tolong itu menjadi catatan dalam perjalanan hidup Saudara-saudara semua. Saya pada saatnya akan terus berkunjung ke daerah. Sampai ketemu lagi dengan saya, dan semua nanti dan sampaikan salam sayang saya kepada para keluarga yang ada di daerah. Semoga para keluarga mendapatkan lindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sekian, selamat berjuang, terima kasih. Dirgahayu Republik Indonesia!



Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sabtu, 20 Agustus 2011

Kota dengan Ekosistem ICT Terbaik



Adopsi peranti keras dan lunak serta layanan menciptakan ekosistem teknologi informasi dan komunikasi (TIK) baru yang dirujuk IDC sebagai Intelligent X.

Songdo di Incheon, Korea Selatan dan Toronto di Ontario, Kanada merupakan contoh baik karena berhasil membangun ekosistem TIK. Songdo dan Toronto menggunakan platform server berstandar industri dan virtualisasi dalam membentuk ekosistem TIK.

Desain pusat data mereka pun disebut-sebut merupakan contoh yang baik. Secara teperinci, Songdo merupakan contoh yang baik karena pemerintah lokal dan perusahaan swasta berkolaborasi untuk mewujudkan visi membentuk kota yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial sehingga dapat memenuhi kebutuhan penduduk dan bisnis.

Sedangkan di Toronto terdapat Waterfront Toronto Corporation yang dibangun tiga tingkat pemerintahan, berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk meregenerasi area-area tertinggal di sekeliling pelabuhan.

Waterfront Toronto Corporation mempertimbangkan pemanfaatan ICT dan konektivitas yang tersedia untuk menciptakan klaster-klaster inovasi yang akan mengarah pada pengembangan komunitas yang dinamis.



Sumber : MI Online


Kamis, 18 Agustus 2011

Allhamdulilah Berkesempatan Mengikuti Kuliah Umum Peraih Nobel Kimia

Penulis Bersama dengan Peraih Nobel kimia tahun 1988,
Prof. Rober Huber, Ph.D.

"Negara kalian disinari matahari setiap tahunnya, ini potensi besar"

By: Prof. Robert Huber

Pemenang Nobel Kimia 1988 untuk


"Penentuan Struktur Pusat Reaksi Fotosintesis"

Studium Generale from ITB

Proteins and their structures at the interface of Physics, Chemistry, Biology, and application in Medicine


I was born February 20, 1937 in München as the first child of Sebastian and Helene Huber. My father was cashier at a bank and my mother kept the house and brought up the children, me and my younger sister, a difficult task during the war, a continuous struggle for some milk and bread and search for air-raid shelters. There was no Grammar school in 1945 and 1946 and I entered the Humanistische Karls-Gymnasium in München 1947 with intense teaching of Latin and Greek, some natural science and a few optional monthly hours of chemistry. I learned easily and had time to follow my inclination for sports (light athletics and skiing) and chemistry, which I taught myself by reading all textbooks I could get.

I left the Gymnasium with the Abitur in 1956 and began to study chemistry at the Technische Hochschule (later Technische Universität) in München, where I also made the Diploma in Chemistry in 1960. A stipend of the Bayerisches Ministerium für Erziehung und Kultur and later of the Studienstiftung des Deutschen Volkes helped to relieve financial problems of my family and allowed me to study without delay.

The most impressive teachers I remember were W. Hieber and the logical flow and impressive diction of his lectures in inorganic chemistry; E.O. Fischer, the young star in metalloorganic chemistry; F. Weygand and his deep knowledge of organic chemistry; and G. Joos and G. Scheibe, the physicist and physicochemist, respectively. I joined the crystallographer W. Hoppe's laboratory for my diploma work on crystallographic studies of the insect metamorphosis hormone ecdysone.

Part of these studies were made in Karlson's laboratory at the Physiologisch-Chemisches Institut der Universität München, where I found by a simple crystallograpic experiment the molecular weight and probable steroid nature of ecdysone which Hoppe and I later elucidated in atomic detail after my thesis work which was on the crystal structure of a diazo compound (1963). This discovery convinced me of the power of crystallography and led me to continue in this field.



After a number of structure determinations of organic compounds and methodical development of Patterson search techniques I began in 1967, with Hoppe's and Braunitzer's support, crystallographic work on the insect protein erythrocruorin (with Formanek).

The elucidation of this structure and its resemblance to the mammalian globins as determined by Perutz and Kendrew in their classical studies suggested for the first time a universal globin fold. In 1971 the University of Basel offered me a chair of structural biology at the Biozentrum and the Max-Planck-Gesellschaft the position of a director at the Max-Planck-Institut für Biochemie, which I accepted. I remained associated with the Technische Universität München, where I became Professor in 1976.

In 1970, I had begun work on the basic pancreatic trypsin inhibitor which has later become the model compound for the development of protein NMR, molecular dynamics, and experimental folding studies in other laboratories. Work in the field of proteolytic enzymes and their natural inhibitors has been continued and extended to many different inhibitor classes, proteases, their proenzymes, and complexes between them (with Bode, Bartels, Chen, Fehlhammer, Deisenhofer, Loebermann, Kukla, Papamokos, Ruhlmann, Steigemann, Toknoka, Wang, Walter, Weber, Wei) including recently inhibitors of cysteine proteases (with Musil, Bode, Engh) and other hydrolytic enzymes like a-amylase (whith Pflugrath, Wiegand) and creatine hydrolase (with Hoeffken). The potential of these systems for drug and protein design has spurred our interest until today.




Early in the seventies I initiated work on immunoglobulins and their fragments, which culminated in the elucidation of several fragments, an intact antibody and its Fc fragment, the first glycoprotein to be analysed in atomic detail (with Colman, Deisenhofer, Epp, Marquart, Matsushima). Work was extended to proteins interacting with immunoglobulins and to complement proteins (with Paques, Jones, Deisenhofer). We also studied a variety of enzymes leading to the elucidation of the structure and the chemical nature of the selenium moiety in glutathione peroxidase (with Ladenstein, Epp). We determined the structures of citrate synthase in different states of ligation (with Remington, Wiegand) and recently of a very large multienzyme complex, heavy riboflavin synthase (with Ladenstein).

Early in the 1980s we began with studies of proteins involved in excitation energy and electron transfer, light-harvesting proteins (with Schirmer, Bode), later bilin-binding protein, the reaction centre (with Deisenhofer, Epp, Miki in collaboration with Michel) and ascorbate oxidase (with Messerschmidt, Ladenstein) which are described in my lecture.

Most of these structural studies were collaborative undertakings with other laboratories, many of them from foreign countries.

We had discovered that some of the proteins analysed showed large-scale flexibility which was functionally significant. The trypsinogen system was investigated (with Bode) in great detail by low temperature crystallography, gamma-ray spectroscopy, chemical modification, and molecular dynamics calculations. However, it required some years before the scientific community in general accepted that flexibility and disorder are very relevant molecular properties also in other systems.


The development of methods of protein crystallography has been in the focus of my laboratory's work from the beginning and led to the development of refinement in protein crystallography (with Steigemann, Deisenhofer, Remington), to the development of Patterson search methods (with Bartels and Fehlhammer), to methods and suites of computer programmes for intensity data evaluation and absorption correction (FILME, with Bartels, Bennett, Schwager), for protein crystallographic computing (PROTEIN, with Steigemann), for computer graphics and electron density interpretation and refinement (FRODO, Jones), and for area detector data collection (MADNES, Pflugrath, Messerschmidt).

These methods and programmes are in use in many laboratories in the world today.

I married Christa Essig in 1960. We have four children. The eldest daughter (1961) and the two sons (1963, 1966) have been or are studying economics. The youngest daughter (1976) shows some interest in biology, a last hope.



From Les Prix Nobel. The Nobel Prizes 1988, Editor Tore Frängsmyr,

[Nobel Foundation], Stockholm, 1989

This autobiography/biography was written at the time of the award and later published in the book series Les Prix Nobel/Nobel Lectures. The information is sometimes updated with an addendum submitted by the Laureate.



Copyright © The Nobel Foundation 1988

Rabu, 17 Agustus 2011

Kecerdasan Emosional Anak



Kepada anak sering diajarkan cara berpikir realistis dan optimistis, bahwa kadang kala nilai di sekolah dapat naik atau turun, seperti halnya kesehatan, kalau tidak dijaga, bisa turun. Agar anak bisa berpikir realistis dan optimistis sebaiknya membekalinya dengan kecerdasan emosional (EQ, Emotional Quotient) sejak dini. Supaya anak tidak memiliki masalah perilaku di usia dewasanya.

Penelitian Carroll Izard, Ph.D. dari University of Delaware di Newark menunjukkan, anak-anak yang sulit memahami perasaan-perasaan mereka dan orang lain, akan rentan terhadap masalah-masalah perilaku dan pembelajaran di usia lebih besar.

Cara yang mudah untuk mengajarkan kecerdasan emosional, misalnya dengan:

1.    Kartu emosi

Kartu buatan sendiri dengan gambar yang menunjukkan ekspresi wajah yang berbeda-beda bisa membantu anak mengenali macam-macam perasaan seperti marah atau kaget. Tanyakan pada anak Anda, kapan ia pernah merasakan hal yang sama.

2.    Curahan hati

Anak harus siap membuka diri bila anak ingin bercerita tentang sekolahnya. Anda harus mampu berempati terhadap masalahnya. Jika ia tidak suka bercerita, sering-seringlah bertanya setiap ia pulang sekolah. Bila kurang efektif, pancing anak agar bercerita. Caranya, menceritakan pengalaman masa kecil Anda di sekolah, baik yang menyenangkan atau yang buruk. Mungkin hal itu akan merangsang anak untuk bercerita.

3.    Membaca dongeng atau buku bersama

Cari buku-buku yang fokus pada berbagai jenis perasaan. Pilihlah dongeng yang memberikan pesan  moral. Dari kisah-kisah itu anak akan mengetahui bahwa ada banyak orang yang juga mengalami masalah di sekolah atau di rumah. Selain itu, taburilah mereka dengan pesan-pesan moral dan nasihat menjalani hidup untuk meningkatkan kecerdasan moralnya.

4.    Bermain peran atau drama

Latihan memainkan kejadian-kejadian emosional bersama anak. Misalnya, berpura-pura sakit, mendapat nilai ujian yang jelek, atau lainnya. Libatkan pula saudara dan teman-temannya.

5.    Libatkan anak dengan kegiatan olahraga atau organisasi

Anak akan belajar bagaimana bekerja sama dengan orang lain dan belajar bagaimana memahami sikap teman-teman yang berbeda dengan dirinya. Bila memungkinkan, ajak mereka berkemah, ke gunung, hutan, atau pantai untuk melihat matahari terbit dan terbenam. Hal ini juga erat hubungannya untuk meningkatkan kecerdasan spiritual anak. Tempat ibadah juga dapat Anda manfaatkan untuk hal ini.

6.    Puji dan motivasilah anak.

Bila anak mendapat nilai jelek, beri motivasi bahwa ia masih bisa mencapai nilai yang lebih baik besok atau ujian berikutnya. Anda punjangan marah bila ia mendapat nilai buruk. Pujilah, asal jangan berlebihan bila berhasil mencapai prestasi. Anak harus belajar bahwa dirinya memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi tidak mungkin ia bisa pandai di semua pelajaran. Anak yang perfeksionis cenderung menjadi depresi dibandingkan dengan anak lain. Beri tahu pula agar jangan takut berbuat salah. Karena pengalaman juga merupakan pelajaran berharga untuk menghadapi hidup.

Dengan demikian anak akan mengetahui mana perilaku yang seharusnya dan tidak seharusnya.Kecerdasan sosial anak akan terbangun dari karakter kecerdasan emosi yang diajarkan kepada mereka sejak dini.

Pustaka dan Sekolah Mobile

Mobile School

Suatu hari nanti tidak ada seorang pun anak-anak di kota ini yang tidak merasakan pendidikan, mereka akan menikmati berlimpahnya sumber-sumber ilmu pengetahuan, mereka senang belajar, senang mengembangkan bakat-bakat dan keterampilannya. Insha Alloh.



Harris & Bennett dalam karyanya “School Effectiveness Research: META ANALISIS” mengemukakan karakteristik-karakteristik sekolah unggul, yaitu sbb :
1. KEPEMIMPINAN YANG PROFESIONAL (Professional Leadership)
2. VISI DAN TUJUAN BERSAMA (Shared Vision and Goals)
3. LINGKUNGAN BELAJAR (a Learning Environment)
4. KONSENTRASI PADA BELAJAR-MENGAJAR (Concentration on Learning and Teaching)
5. HARAPAN YANG TINGGI (High Expectation)
6. PENGUATAN/PENGAYAAN/PEMANTAPAN YANG POSITIF (Positive Reinforcement)
7. PEMANTAUAN KEMAJUAN (Monitoring Progress)
8. HAK DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK (Pupil Rights and Responsibility)
9. PENGAJARAN YANG PENUH MAKNA (Purposeful Teaching)
10. ORGANISASI PEMBELAJAR (a Learning Organization)
11. KEMITRAAN KELUARGA-SEKOLAH (Home-School Partnership).

Minggu, 07 Agustus 2011

Kondisi Internet Saat Ini




Apa yang
terjadi dengan internet pada tahun 2010

lalu ?



Berapa jumlah
Website per
Desember 2010
? Berapa banyakemail yang dikirim ? Berapa banyak
pengguna Internet
sampai saat itu? Posting ini akan menjawab semua
pertanyaan
tersebut. Jika data
statistik yang
Anda inginkan, Anda
berada di tempat yang tepat.



Kami menggunakan berbagai sumber dari seluruh Web untuk menempatkan posting ini
bersama-sama. Anda dapat menemukan daftar lengkap referensi sumber di bawah
posting jika Anda tertarik
mengecek
langsung
. Dan siapkan sumber yang lebih baik dari informasi yang dianggap
berlebihan.








  1. 107 .000.000.000.000 - Jumlah email yang dikirim di Internet pada tahun 2010.

  2. 294. 000.000.000
    - Jumlah rata-rata pesan email per hari.

  3. 1.880.000.000.000, - - Jumlah pengguna
    email di seluruh dunia.

  4. 480 .000.000.000,
    - - pengguna
    email
    Baru sejak tahun sebelumnya.

  5. 89,1% - Persentase email yang
    spam. 

  6. 262.000.000.000, - - Jumlah spam email
    per hari (asumsi 89% adalah spam).

  7. 2.900.000.000.000, - - Jumlah account email di seluruh dunia.

  8. 25% - Berbagi
    account email yang perusahaan.




  1. 255 .000.000.000, - - Jumlah situs per Desember
    2010.

  2. 21,400.000.000,
    - - Website yang baru ditambahkan pada tahun 2010.






  1. 39,1% -
    Pertumbuhan jumlah situs Web Apache pada 2010.

  2. 15,3% - Pertumbuhan jumlah situs IIS di 2010.

  3. 4,1% - Pertumbuhan jumlah situs nginx pada tahun 2010.

  4. 5,8% - Pertumbuhan jumlah situs Google GWS pada tahun
    2010
    .

  5. 55,7% - Pertumbuhan
    jumlah situs Lighttpd pada tahun 2010.








Lanjut...





  1. 88.800.000.000, - - nama domain COM pada akhir 2010..
     

  2. 13.200.000.000, - - nama domain BERSIH pada akhir tahun 2010..

  3. 8.600.000.000, - - nama domain ORG pada akhir 2010..

  4. 79.200.000.000, - - Jumlah domain kode negara top-level (misalnya CN, Inggris,
    DE, dll...).

  5. 202 .000.000.000, - - Jumlah nama domain di semua domain tingkat atas
    (Oktober 2010). 

  6. 7% - Peningkatan nama domain sejak tahun sebelumnya.




  1. 1.970.000.000.000, - - pengguna internet di seluruh dunia (Juni 2010). 

  2. 14% - Kenaikan pengguna internet sejak tahun sebelumnya.

  3. 825.100.000.000, - - pengguna internet di Asia.

  4. 475.100.000.000, - - pengguna internet di Eropa.

  5. 266.200.000.000, - - pengguna Internet di Amerika Utara. 

  6. 204.700.000.000, - - pengguna Internet di Amerika Latin / Karibia. 

  7. 110.900.000.000, - - pengguna internet di Afrika.

  8. 63.200.000.000,   - - pengguna internet di Timur Tengah. 

  9. 21.300.000.000,   - - pengguna Internet di Oceania / Australia.


















  1. 152
    .000.000.000, - - Jumlah blog di Internet (seperti dilacak oleh BlogPulse).
     

  2. 25. 000.000.000.000, - - Jumlah tweets dikirim di Twitter di tahun 2010

  3. 100 .000.000.000, - - account baru ditambahkan di Twitter di tahun 2010

  4. 175 .000.000.000, - - Orang di Twitter sebagai September 2010

  5. 7.700.000.000, - - Orang berikut @ ladygaga (Lady Gaga, user Twitter yang paling di folow).

  6. 600 .000.000.000, - - Orang di Facebook pada akhir 2010.

  7. 250 .000.000.000, - - orang baru di Facebook pada tahun 2010.

  8. 30.000.000.000.000, - - Potongan konten (link, catatan, foto, dll) berbagi di
    Facebook per bulan.

  9. 70% - Persentase basis pengguna Facebook berada di luar Amerika Serikat. 

  10. 20.000.000.000, - - Jumlah Facebook aplikasi diinstal setiap hari.













  1. 2
    000.000.000.000, - - Jumlah video ditonton per hari di YouTube.
     

  2. 35 - video per jam di upload ke YouTube.

  3. 186 - Jumlah video online per jam rata-rata pengguna Internet dalam satu
    bulan di (AS).

  4. 84% - Pengguna internet yang melihat video secara online (USA).

  5. 14% - Persentase pengguna Internet yang telah meng-upload video online (USA).

  6.  + 2.000.000.000.000, - - Jumlah video yang dapat dsaksikan per bulan di Facebook. 

  7. +20 .000.000.000, - - Video di upload ke Facebook per bulan.








  1. 5
    000.000.000.000, - - Foto-host oleh Flickr (September 2010).
     

  2. 3000 + - Foto diupload per menit untuk Flickr.

  3. 130 .000.000.000, - - Jumlah foto yang diunggah per bulan ke
    Flickr.

  4. 3 + 000.000.000.000, - - Foto-upload per bulan ke Facebook. 

  5. 36 000.000.000.000, - - Jumlah foto yang diupload ke
    Facebook per tahun.


 





Data
sources and notes:
 


Spam percentage from MessageLabs (PDF). Email user numbers and
counts
from Radicati Group (the number of sent emails
was their prediction for 2010, so it’s very much an estimate). Website numbers
from Netcraft. Domain name stats from Verisign and Webhosting.info. Internet user numbers and distribution from Internet World
Stats
. Facebook stats from Facebook and Business Insider. Twitter stats from Twitter (and here), TwitterCounter and TechCrunch. Web browser stats from StatCounter. YouTube video numbers from Google. Facebook video numbers from GigaOM. US online video stats from Comscore and the Pew Research Center. Flickr image numbers from Flickr. Facebook image numbers from this blog.



Sabtu, 06 Agustus 2011

Google Kodenya Meretas Atau Bukan ?

Sebelum anda membaca tulisan ini, gunakanlah ini menjadi amal kebaikan yakni untuk pendidikan dan pengetahuan di bidang teknologi informasi yang makin pesat saja. Okey..?
  Masih ingatkah anda tentang tuduhan Julian Assange yang dikenal sebagai pendiri Wikileaks terhadap Google, Yahoo dan Facebook ? “Saat ini, kita memiliki database orang paling komprehensif—hubungan kekeluargaan, namanya, alamatnya, lokasinya, dan komunikasi di antara mereka, di antara keluarga—yang semua berada di Amerika Serikat (AS), semua dapat diakses intelijen AS,” ujar Assange dalam wawancara yang dilansir Russia Report, Selasa (2/5/2011). 
  Hal ini bisa saja benar mengingat begitu merambahnya tiga raksasa dunia maya itu saat ini. Saya berikan contoh dari mesin pencari terbesar di dunia saat ini "Google". Google ternyata memiliki beberapa kode rahasia yang sebenarnya bersifat "mencari" data melalui internet demikian pendapat dari para pakar security.
  Berikut beberapa contoh kode tersebut apabila kita ketikkan di tab search google.
1. Mari kita meretas melalui google untuk mendapatkan Free Stuff.
    Ketikkan; '?intitle:index.of?mp3 [nama album, group atau penyanyi]' . 
    Maka anda akan diarahkan ke free download mp3. Hal ini bisa juga untuk ebook, film dan lainnya.
2. Selanjutnya untuk dokumen-dokumen yang bersifat pribadi. 
    intitle:”curriculum vitae” “phone * * *” “address *” “e-mail” atau  
    filetype:xls inurl:”email.xls”   atau              
    intitle:index.of finances.xls
3. Ini yang cukup menarik untuk anda yakni menyusup ke kamera keamanan di seluruh dunia, dalam arti
    selama cctv tersebut terhubung ke jaringan.
    inurl:”viewerframe?mode=motion” lebih spesifik lagi intitle:”Live View / – AXIS”
  Berdasar tehnik "pencarian" dengan memasukkan kode melalui search enggine di atas, sebaiknya mulai sekarang kita lebih hati-hati dalam menuliskan data pribadi anda dan keluarga di internet terutama di jejaring sosial seperti fb, tweet , G+ dll. Sebab bisa saja mbah Gugel malah lebih kenal siapa anda daripada tetangga sebelah rumah.
  Jadi semua kembali kepada anda sebagi user, apakah merasa disusupi atau tidak.-

Senin, 01 Agustus 2011

Asyiknya Meneliti

Mari Kita Mengenalkan Penelitian pada Anak-Anak



"Rasa Ingin Tahu adalam diri Anak-Anak adalah Fondasi untuk Megembangkan Kemampuan Riset mereka"
~Arip~


Tulisan ini berisi pendapat penulis tentang pengenalan penelitian pada anak anak. Pendapat ini dilatarbelakangi oleh kesempatan yang sedikit diberikan di bangku sekolah dasar kepada anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan idenya.


Banyak kita liat bahwa guru umumnya menggunakan metode belajar satu arah dengan menjelaskan berbagai hal dan teori yang harus diserap oleh siswa. Anak-anak lebih terfokus untuk menghafalakan apa yang dikatakan dan ditulis oleh gurunya dan hanya diberi sedikit kesempatan untuk berpikir kreatif tentang hal tersebut.


Contoh sederhananya guru mengajarkan cara penyelesaian persamaan matematik tanpa perlu menjelaskan dengan detail apa kegunaan dan contoh nyata kegunaan persamaan tersebut nantinya. Masih segar dalam ingatan saya bagaimana guru saya menjelaskan tentang persamaan deferensial tanpa memberikan contoh aplikasi apa yang membutuhkan penyelesaian persamaan diferensial tersebut.

Memang tidak harus sedetail orang kuliah, tetapi kiranya dapat dijelaskan dalam bahasa yang dimengerti oleh anak-anak. Yang terpenting bukanlah anak-anak hafal bagaimana menyelesaikan persamaan tersebut tetapi pondasi yang membentuk pola anak berpikir kreatif.

Hasil dari pola pendidikan dengan penjelasan satu arah dan penjejalan berbagai materi tanpa mempersiapkan pondasi kokoh dan pemahaman tentang pokok persoalan membuat anak-anak tersebut akan tumbuh dewasa menjadi orang yang miskin kreatifitas dan inovasi.

Dapat kita liat bahwa banyak pemenang olimpiade fisika, matematika dan berbagai kompetisi lainnya berasal dari negara kita, tetapi pada tingkatan hasil karya nyata teknologi dan produk produk ilmu pengetahuan kita masih sangat miskin.

Ditulis oleh:

Dhidik Prastiyanto



Powered by:

Club Ilmuwan  Muda Keren Kota Banjar
Banjar Innovation Research & Development School