Minggu, 27 Desember 2009

Pengerjaan Proyek Diskin Capai 100 Persen

LUBUKLINGGAU-Proses pengadaan tender barang dan jasa dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Lubuklinggau yang dilakukan pihak rekanan rampung. Dan saat ini, Disdik tengah menunggu berita acara atau laporan hasil pengadaan yang dilakukan rekanan. Demikian diungkapkan ketua panitia lelang Disdik Kota Lubuklingga, Kodri kepada wartawan koran ini, di ruang kerjanya, Jumat (25/12).

“Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, bahwa pengadaan tender ini harus diselesaikan dalam jangka waktu 60 hari. Dan alhamdulillah, 15 Desember lalu proses pengerjaan rampung,” jelas Kodri.

Sebagaimana diketahui beberapa waktu lalu, Disdik Kota Lubuklinggau melakukan pelelangan terhadap 10 paket pengadaan barang dan jasa. Adapun jenis kegiatan yang diadakan, yakni pengadaan buku pelajaran empat paket, pengadaan meubeler empat paket dan dua paket untuk rehabilitasi bangunan fisik. Adapun jenis buku yang ditenderkan antara lain Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan Sejarah untuk tingkat SMA kelas X hingga XII. Sedangkan pengadaan meubeler, yakni meja dan kursi untuk siswa SMAN 5 Lubuklinggau, SMAN 6, SMPN 1 serta SDN 17 dan SDN 19.

“Khusus untuk rehabilitasi ruang kelas ditujukan pada SMKN 3 dan SMAN 2 Lubuklinggau,” lanjutnya.

Besaran dana yang digunakan untuk pengadaan buku siswa senilai Rp 331.600.000. Lalu pengadaan meubeler SMAN 5 diperkirakan menelan dana Rp 183.100.000, SMAN 6 Rp 176.500.000. Kemudian pengadaan meubeler SMPN 1 Rp 105.900.000 dan untuk SDN 17 serta SDN 19 diperkirakan menelan dana Rp 216.700.000. Sedangkan rehabilitasi ruang kelas SMKN 3 biaya yang dikeluarkan diperkirakan Rp 322.500.000 dan Rp 193.500.000 untuk ruang kelas SMAN 2.

Disinggung mengenai rencana kedepan yang akan dilakukan Disdik Kota Lubuklinggau. Kodri mengaku, pihaknya tengah mempersiapkan berbagai rencana. “Tapi, kami belum bisa mempublikasikannya,” pungkas Kodri.(05)

Pengurus BEM STAI-Al Azhaar Dilantik


LUBUKLINGGAU-Minggu (27/12), bertempat di aula kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Azhaar Lubuklinggau, pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI-Al Azhaar Lubuklinggau periode 2009/2010 resmi dilantik. Pelantikan tersebut dilakukan Ketua Yayasan Permata Nusantara Al Azhaar, Mansoeri Adam.

Sebagai presiden BEM terpilih, Robby Pujangga menyatakan, siap menyalurkan aspirasi mahasiswa untuk membawa kampus STAI Al Azhaar kearah yang lebih baik dari sebelumnya. “Setelah resmi dilantik, kami akan berusaha memperkenalkan kampus STAI-Al Azhaar ke dunia luar. Apalagi terhadap salah satu Program Studi (Prodi) yang dimiliki STAI-Al Azhaar. Seperti, Prodi Ekonomi Syariah, sebab di Kota Lubuklinggau hanya STAI-Al Azhaar yang memiliki prodi ini,” ungkap Robby kepada wartawan, usai acara pelantikan di aula kampus STAI-Al Azhaar Lubuklinggau, Jalan Pelita Kelurahan Pelita Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.

Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan mengingat saat ini di Kota Lubuklinggau terdapat sejumlah perbankan syariah yang tentunya memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) handal dan profesional dibidangnya. Untuk itu, pengurus BEM STAI-Al Azhaar akan berusaha semaksimal mungkin memperkenalkan kampus mereka kepada masyarakat.

Ditambahkannya, pelantikan pengurus BEM di kampus STAI-Al Azhaar merupakan yang kedua kalinya setelah kepengurusan BEM periode 2008/2009. Dengan terbentuknya BEM Al-Azhaar, kata Robby, dapat dijadikan wadah mahasiswa untuk membantu kegiatan-kegiatan STAI-Al Azhaar dalam membantu tujuan Negara, yaitu mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kampus Al-Azhaar, mahasiswa diharuskan mahir dalam berbahasa Arab dan bahasa Inggris. Sebab, saat ini kedua bahasa itu merupakan modal utama menuju kehidupan yang lebih baik apalagi menghadapi tantangan kemajuan zaman.

“Modal utama untuk menghadapi tantangan zaman yakni harus mahir berbahasa Arab dan berbahasa Inggris. Untuk itu, sebagai mahasiswa muslim harus memahami bahas Arab dan bahasa Inggris,” lanjutnya.

Hadir pula pada kesempatan tersebut, Pembantu Rektor (Purek) IV Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang, Kasinyo Harto, dan Pengawas Penjamin Mutu Pendidikan, Abdurrahmansyah, yang juga berasal dari IAIN Raden Fatah Palembang.(05)

2010, STAI Al Azhaar Miliki Prodi Baru

LUBUKLINGGAU-Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Azhaar Lubuklinggau bakal memiliki dua program studi (Prodi) baru pada 2010 mendatang. Dua prodi itu adalah bimbingan konseling Islam, dan manajemen pendidikan.
Kedua prodi ini diperuntukkan bagi jenjang strata I (S1) untuk dibuka pada penerimaan mahasiswa baru tahun depan. Dan sekarang kesiapan membuka prodi itu sudah dilakukan oleh Ditjen Pendidikan Islam Depag RI dengan mengutus Ningrum Muti Pertami datang ke kampus STAI Al Azhaar, Sabtu (26/12), untuk memberikan penilaian. Kehadiran Ningrum itu diterima oleh Ketua STAI Al Azhaar, Habibullah dan Ketua Yayasan Permata Nusantara, H Mansoeri Adam di ruang kerjanya.

Untuk diketahui, STAI Al Azhaar Lubuklinggau baru memiliki satu prodi yaitu Ekonomi Syariah untuk jenjang SI dengan jumlah mahasiswa 364 orang, dan sekarang sudah dalam tahapan perkuliahan di kampus sekolah tinggi Jalan Pelita Jaya, Kelurahan Pelita Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Kepada koran ini, Ningrum menjelaskan bahwa penambahan dua prodi baru sebagai usaha pengembangan kelembagaan visitasi dari STAI Al Azhaar. “Sebelumnya memang STAI Al Azhaar mengajukan usulan untuk penambahan dua prodi baru, dan dari usulan itu kami terima karena ini menunjukkan suatu kemajuan bagi sekolah tinggi yang baru berdiri tersebut. Dari sini kami juga tahu minat mahasiswa untuk kuliah di STAI ini cukup besar, dan dosen di sini dikuliahkan S2 di STAIN Bengkulu,” ujar Ningrum, yang juga staf bagian keuangan Ditjen Pendidikan Islam Depag RI.

Ia meneruskan, persyaratan menambah prodi di sekolah tinggi antara lain, ada mahasiswa akan menempuh pendidikan di prodi tersebut, juga ruang kuliah yang memadai. “Mudah-mudahan tahun depan dua prodi ini bisa dibuka untuk mahasiswa baru dengan keluarnya SK Ditjen Pendidikan Islam, Prof Dr Moch Ali untuk STAI Al Azhaar. Apalagi sekarang telah disiapkan tiga lokal tersendiri untuk dua prodi itu,” tambah Ningrum.
Sedangkan, Habibullah mengatakan, usulan penambahan prodi semula diajukan 270 sekolah tinggi se-Indonesia, tetapi setelah diseleksi dengan pengujian proposal oleh Ditjen Pendidikan Islam yang dinyatakan lulus 64 sekolah tinggi. “Kita salah satunya dinyatakan lulus bisa menambah dua prodi lagi setelah diuji oleh tim. Hasil ini membuat kami makin yakin untuk meningkatkan mutu pendidikan di STAI Al Azhaar,” kata Habibullah.
Ditambahkan Mansoeri Adam, selaku Ketua Yayasan Permata Nusantara Lubuklinggau, sekolah tinggi ini memiliki 12 ruangan untuk perkuliahan. Dan mudah-mudahan tahun ajaran baru nanti pihaknya sudah bisa membuka dua prodi yang telah diajukan sebelumnya ke Depag RI.

“Semoga saja dengan segala persiapan telah kami lakukan, maka dua prodi itu sudah dapat dibuka dan siap menerima mahasiswa baru,” tambah Mansoeri Adam. (06)

KMKB; Keluarga Mahasiswa Kota Banjar di Bandung

"Kita Muda dan Bersemangat"


"Selalu Tersenyum Kepada Dunia, Menebar Kebahagiaan dan Rasa Kasih Sayang"
~H2O~

(Sedang Rihlah di Maribaya, Menyenangkan Sekali)

"Semangat Selalu KMKB"



Minggu, 20 Desember 2009

Yayasan Baitul A’la Adakan Pelatihan Manasik Haji


LUBUKLINGGAU-Dalam rangka menyambut dan memeriahkan tahun baru Islam 1431 Hijriyah, Yayasan Baitul A’la Kota Lubuklinggau menggelar pelatihan manasik haji. Pelatihan itu dilaksanakan di halaman kantor Yayasan Baitul A’la Lubuklinggau, Jalan Yos Sudarso Kelurahan Moneng Sepati, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.

Pelatihan itu diikuti 500 anak-anak TK Baitul A’la, anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Melati Lubuklinggau, PAUD Anggrek Lubuklinggau dan murid kelas I hingga kelas III SD Islam Baitul A’la.

Pengelola TK-SD Baitul A’la Lubuklinggau, Siti Aminah mengatakan, pelatihan manasik haji ini bertujuan untuk memberikan pemahaman keagamaan sejak dini kepada anak didik. Terlebih lagi, pemahaman tentang pelaksanaan ibadah haji yang tidak semua orang memahaminya.

“Alhamdulillah, pelaksanaan pelatihan manasik haji berjalan dengan baik dan sukses. Hal ini tidak dapat terwujud tanpa kerjasama yang baik dari guru PAUD, guru TK, maupun guru SD serta orang tua anak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua anak yang telah mempercayakan kami untuk mendidik anak mereka di Yayasan Baitul A’la,” kata Siti Aminah, kepada wartawan koran ini, Minggu (20/12).

Dalam kesempatan yang sama, salah seorang orang tua anak mengatakan, hendaknya kegiatan ini jangan hanya sampai di sini, tanpa ada tindak lanjutnya. Mereka berharap, di tahun berikutnya seluruh murid SD dapat diikutsertakan dalam kegiatan ini tanpa terkecuali.

“Kalau bisa tahun depan jangan hanya sampai kelas III, melainkan seluruh siswa dapat diikutsertakan dalam kegiatan ini. Sebab, kegiatan tersebut sangat baik untuk menjadi bekal mereka dikemudian hari,” kata seorang wali murid.

Hadir pula dalam kegiatan ini pengawas TK-SD dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Lubuklinggau, Rosmiti. Dia mengatakan, agar kegiatan manasik haji bisa diteruskan setiap tahunnya, hal ini untuk menanamkan sifat kecintaan terhadap Allah SWT sejak dini kepada anak.

“Tujuannya, supaya kelak mereka bisa menerapkan ilmu yang mereka terima di tengah masyarakat,” harapnya.(05)

Tenaga Pendidik Diharuskan Menggunakan Metode PAIKEM


* Dalam Proses Pembelajaran di Kelas

LUBUKLINGGAU-Rangkaian peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-16 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2009, ditutup dengan pelaksaan seminar. Kegiatan itu dilaksanakan di halaman kampus STKIP-PGRI Lubuklinggau, Minggu (20/12).

Seminar yang dikuti 450 peserta itu bertemakan ‘Melalui Seminar Pendidikan Kita Terapkan Pengajaran Inovatif dan Kreatif Untuk Meningkatkan Jiwa Karsa Kewirausahaan’.

Pemateri dalam seminar tersebut guru besar Universitas PGRI Palembang, Ratu Wardarita. Dalam kesempatan itu Ratu menyampaikan materi mengenai pembelajaran inovatif dan kreatif sebagai dasar life skill (kemampuan, red). Menurutnya, pembelajaran pada dasarnya sebagai upaya untuk membantu kegiatan belajar terhadap anak didik. Pembelajaran dapat bermanfaat atau berhasil jika dikaitkan dengan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

“Metode pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang tenaga pendidik yakni dengan metode PAIKEM (pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Supaya suasana belajar anak didik tidak monoton,” jelas Ratu ketika menyampaikan materinya dihadapan ratusan peserta seminar.

Terkait jiwa karsa kewirausahaan yang harus dimiliki tenaga pendidik karena melalui jiwa ini para pendidik akan memiliki orientasi kerja yang lebih efisien, kreatif, inovatif, produktif serta mandiri.

“Para wirausaha biasanya individu-individu yang berorientasi kepada tindakan dan bermotivasi tinggi dalam mengambil risiko ketika mengejar tujuannya,” lanjutnya.

Ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau, Lukman Nawi mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian akhir peringatan HGN ke-16 dan HUT PGRI ke-64. Diharapkannya, melalui kegiatan tersebut seluruh tenaga pendidik yang ada di Kota Lubuklinggau maupun Kabupaten Musi Rawas dapat meningkatkan kualitas pendidikan dikedua daerah ini.

“Melalui kegiatan ini diharapkan, tenaga pendidik mampu menerapkan inovasi terbaru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Sebagai salah satu wujud untuk mendukung program pemerintah, baik itu di Kota Lubuklinggau maupun Kabupaten Mura yakni meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Lukman.

Kalau inovasi proses belajar tersebut diikuti, lanjut Lukman, otomatis kesejahteraan tenaga pendidik juga akan meningkat. Apalagi, adanya program sertifikasi guru serta program pemerintah pusat yang mengalokasikan 20 persen dana untuk dunia pendidikan.

Sementara itu, ketua panitia pelaksana HGN ke-16 dan HUT PGRI ke-64, Puguh Purnomo mengungkapkan, untuk meningkatkan kedisiplinan, kesadaran, dan kepedulian guru terhadap tugas serta tanggung jawab guru sebagai pendidik, maka perlu adanya suatu kegiatan, salah satunya peringatan HGN dan HUT PGRI. Dengan kegiatan ini para guru dapat merenungi apa yang telah diperbuat selama menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik, dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu.

HGN dan HUT PGRI kali ini, menurut Puguh Purnomo, memacu peran strategis pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan guru, dalam mewujudkan guru profesional, sejahtera, bermartabat dan terlindungi. Harapan kedepan peran guru di Kota Lubuklinggau dapat mewujudkan program pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini.(05)

SMP Negeri 11 Peringati Tahun Baru Islam


LUBUKLINGGAU-Keluarga besar SMP Negeri 11 Lubuklinggau melakukan perayaan tahun baru Islam 1431 Hijriyah. Kegiatan seperti ini baru pertama kali dilaksanakan, karena saat pergantian tahun baru Islam sebelumnya tidak pernah diadakan acara seperti ini. Acara itu dilaksanakan di Masjid Karang Ketuan, Sabtu (19/12).

“Dikalangan anak didik zaman modern, kebanyakan mereka hanya mengenal tahun baru Masehi saja. Bahkan kedatangan pergantian tahun tersebut sangat dinanti-nanti dan diidolakan sampai terbawa mimpi. Namun, ketika tahun baru Hijriyah muncul tidak ada reaksi bahkan ada yang tidak tahu sama sekali, bahwa tahun baru Islam sudah tiba. Bahkan untuk SMPN 11 sendiri, baru tahun ini mengadakan kegiatan perayaan tahun baru Islam. Dan kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak didik terhadap ajaran Islam,” kata Kepala SMPN 11 Lubuklinggau, Sunardi.

Di tahun baru Islam 1431 H, kata dia, keluarga besar SMPN 11 Lubuklinggau mengajak anak didik untuk membudayakan dan menyambut kedatangan tahun baru dengan acara yang meriah walaupun kelihatan sederhana. Dalam kesempatan tersebut, dia mengajak kepada seluruh keluarga besar SMPN 11, supaya di tahun baru ini dapat dihiasi dengan amal kebaikan, peningkatan iman dan kemantapan Islam.

“Karena Muharram merupakan bulan yang penuh keistimewaan, dimana Allah SWT menunjukkan Qudrah-Nya dengan memberi keistimewaan pada manusia pilihan-Nya yaitu para nabi. Nah, berkaca dari keistimewaan inilah mudah-mudahan kita semua mendapat hidayah dari-Nya,” lanjut Sunardi.

Melalui peringatan tahun baru Islam, dia berharap, anak didik dapat memiliki jiwa sosial yang tinggi, peka terhadap kondisi lingkungan sekolah teman sejawat dan guru. Dengan cara menyantuni anak yatim piatu yang memang benar-benar membutuhkan, yakni melalui infaq, shodaqoh yang dilakukan oleh anak didik, dewan guru beserta staf TU.

“Dengan tujuan supaya peka terhadap nasib orang yang mengalami kesusahan. Rasa syukur kepada Allah SWT karena masih diberi kesempatan hidup sampai pada tahun baru lagi. Kemudian selau instrospeksi diri untuk berusaha menjadi manusia yang sejati dan semangat untuk selalu bermunajah kepada Allah SWT,” pungkasnya.(05)

Teknologi Pendidikan

"Kasihanilah mereka yang ada di bumi niscaya yang di langit akan mengasihani kamu"
~H.R. Tirmizi~


REsearch in Learning, Assessing, and Tutoring Effectively

RELATE
from: MIT

Progress
Publications
Presentations
Teaching Materials
In the News
Staff
Acknowledgments
Job Opportunities
Contact


Improving education using computers is the mantra of education in the 21st century. The learning potential of interactive environments, and the associated scalability and economy of internet delivery, beg for creative and thoughtful development. The RELATE program has as its broad objective the improvement of learning and pedagogy in interactive environments. Key to this is our development of integrated assessment tools with unprecedented reliability. We believe that accurate assessment of all educational innovations - not just electronic ones - is crucial to improving the mixed educational results of educational reform in the 20th century. Under support from NSF and from MIT, we have made considerable progress toward these objectives since 2000.

Electronic Tutorial Homework

Our studies imply that, of the various instructional elements in the course, electronic tutorial - type homework generates by far the most student learning as displayed by score improvement on the MIT final and is comparable to group problems on standard tests of conceptual understanding. We have developed extraordinarily accurate assessment based on the process of a student working through a tutorial. Although integrated seamlessly within the instructional activities, it has the power to assess student's skills on a fine grid of topics, allowing targeted tutoring to improve students' scores as well as prediction of students' performances on high stakes tests. Finally, we have developed techniques to measure the learning from individual tutorials. For example, our recently developed ability to accurately measure the amount learned per unit of student time on a single tutorial allows comparison and improvement at the micro level. This will allow us to improve tutoring both by improving the individual tutorials and by determining what pedagogy (e.g. tutorial-first vs. problem-first instruction) works best. We have also found evidence for theeffectiveness of hints in arriving at the correct solutions. Further studies on this will help improve our hint structure and would increase their effectiveness in tutoring.

Electronic Delivery of Course Content

Key to the notion of an integrated electronic learning environment is the capability to deliver course content online. We are exploring the potential of the wiki environment as a framework for course content. Our experimentalSupplemental Wiki Resource illustrates some of the features that a truly electronic "textbook" should employ. Our next step is to integrate a realtime assessment engine with the wiki, allowing students to become truly independent learners of introductory mechanics.

Language that Encourages Expertise

No matter how sophisticated or robust the delivery, it is the content that fundamentally inspires students to learn. Since early 2009, the RELATE group has gathered substantial evidence that physics instruction requires a shift in the dialogue to shed more light on the often-neglected conceptual framework underlying the material. We have developed a pedagogy based upon the Modeling Physics approach pioneered at ASU that has proven extremely successful as a tool for rapidly increasing the problem solving competence and confidence of D-level students. We are working to adapt this pedagogy for use in a typical first course in mechanics.

Disusun Ulang Oleh:

Arip Nurahman

Pendidikan Fisika, FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia

&

Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University, Cambridge. USA.

Terima Kasih, Semoga Bermanfaat dan Tetap Semangat.

Jumat, 18 Desember 2009

Universitas Harvard



“Love is like pi — natural, irrational, and VERY important.”
~Lisa Hoffman~

Disusun Ulang Oleh:

Arip Nurahman

Pendidikan Fisika, FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia

&

Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University, Cambridge. USA.

Terima Kasih, Semoga Bermanfaat dan Tetap Semangat




KMKB; Keluarga Mahasiswa Kota Banjar di Bandung

"Semangat Kekeluargaan Mengantar Kita Lebih Mudah Mencapai Sebuah Harapan"
~H2O~


(Mesjid Al-Furqon, Universitas Pendidikan Indonesia)


Kamis, 17 Desember 2009

Ada Apa Dengan TOEFL?

Mari Belajar TOEFL



In grammar, the future tense (abbreviated fut) is a verb form that marks the event described by the verb as not having happened yet, but expected to happen in the future (in an absolute tense system), or to happen subsequent to some other event, whether that is past, present, or future (in a relative tense system).


External links




Pembimbing:

Ferra Wulandari D. S.

Lintang Meidita Pribadi

Penasehat:


1. Ibu. Dra. Hj. Mimin Aminah, M.Pd.

2. Bpk. Yusuf Kurniawan, S.Pd.

3. Ibu. Hikmah, S.Pd.


Ucapan Terima Kasih:

1. Bpk. Ahmad Bukhori, S.Pd. M.A.
(English Department of Indonesia University of Education)

2. Balai Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia
Balai Bahasa | Universitas Pendidikan Indonesia

3. The British Institute
The British Institute - Study English with the Best


Terima Kasih Semoga Bermanfaat

Minggu, 13 Desember 2009

HUT PGRI Dimeriahkan dengan Penanaman Pohon

MUSI RAWAS- Puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-16 dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) ke-64 tingkat Kabupaten Musi Rawas (Mura) dimeriahkan dengan aksi penanaman 100 pohon. Kegiatan akan dilakukan Kamis (17/12) mendatang, oleh pengurus PGRI Kabupaten Mura di halaman kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Mura.
Minggu (13/12), keluarga besar PGRI Kabupaten Mura melaksana jalan santai dengan star halaman kantor Disdik Mura menuju bundaran simpang Mapolres Kabupaten Mura dan berakhir di halaman Disdik Mura.
Ketua pengurus PGRI Kabupaten Mura, Azwawi mengatakan, kegiatan ini sekaligus untuk menjalin tali silaturrahmi antarsesama tenaga pendidik yang ada di Kabupaten Mura, khususnya mereka yang hadir dari berbagai kecamatan dalam wilayah Kabupaten Mura. Hadir pada acara tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mura, Senen Singadilaga dan Kepala Disdik Mura, Edi Iswanto.
“Kegiatan penanaman 100 pohon merupakan salah satu bentuk wujud dukungan terhadap program global warming (pemanasan global) yang dicanangkan pemerintah beberapa waktu lalu. Dan penanaman 100 pohon pelindung, terdiri dari pohon jati, manggis dan lain-lain. Dengan harapan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghijaukan lingkungan,” terang Azwawi, ketika dijumpai wartawan koran ini usai acara di halaman Disdik Mura, Minggu (13/12).
Ditambahkannya, kegiatan ini merupakan agenda kerja panitia HGN dan HUT PGRI Kabupaten Mura. Dengan kegiatan jalan santai yang diadakan bertujuan untuk menjaga kesehatan jasmani seluruh peserta jalan santai yang diikuti jajaran pendidik dan anggota PGRI Kabupaten Mura.
“Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mura yang telah mendukung penuh kegiatan ini. Kemudian kami mengimbau kepada seluruh tenaga pendidik yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Mura,” imbaunya.
Menurut rencana, 1.700 undangan akan menghadiri acara puncak peringatan HGN ke-16 dan HUT PGRI ke-64 yang dipusatkan di halaman kantor Disdik Kabupaten Mura dan diisi dengan upacara bendera.(05)

Penerbitan Kartu Izin, Kinerja Pegawai Mulai Meningkat

LUBUKLINGGAU-Pasca penerbitan kartu izin bagi pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) ternyata berdampak positif. Terbukti, sebagian besar pegawai telah meningkatkan kinerja mereka karena diajarkan untuk disiplin. Sebagaimana diketahui, beberapa pekan ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Lubuklinggau tengah giat-giatnya mengadakan razia terhadap pelajar dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Lubuklinggau yang berada diluar kantor pada saat jam kerja. Untuk itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Lubuklinggau menerbitkan 362 kartu izin bagi PNS di lingkungannya yang akan keluar kantor pada jam kerja agar tidak terjaring razia yang dilakukan Sat Pol PP sewaktu-waktu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Lubuklinggau, Izhar Syafawi melalui Sekretaris Disdik, Muhammad Karsan mengatakan, penerbitan kartu izin ini dikhususkan kepada seluruh sekolah yang ada di Kota Lubuklinggau.
“Apabila salah seorang staf sekolah yang bersangkutan ada keperluan diluar sekolah pada jam kerja maka orang yang bersangkutan harus membawa surat izin yang diterbitkan oleh Disdik Kota Lubuklinggau. Untuk masing-masing sekolah kartu izin yang dikeluarkan itu berbeda,” ungkap Muhammad Karsan kepada wartawan koran ini, Sabtu (12/12).
Untuk diketahui, kartu izin berwarna biru diperuntukkan bagi SMA Negeri, untuk SMA swasta berwarna merah, kuning untuk SMK Negeri serta hijau untuk SMK swasta. Sedangkan putih untuk SMP Negeri dan SMP swasta berwarna abu-abu. Bagi SD Negeri diberikan warna orange dan SD swasta hijau daun.
“Kami berharap dengan penerbitan kartu ini tidak ada lagi PNS khususnya guru di lingkungan Disdik Kota Lubuklinggau yang berada diluar pada jam kerja. Hal ini berkaitan dengan program sertifikasi guru yang dilaksanakan Disdik selama ini,” harap Muhammad.
Dan sejauh pemantauan Disdik Kota Lubuklinggau, setelah diterbitkannya kartu izin ini sebagian besar pegawai telah meningkatkan kinerja mereka. Terbukti, tidak ada lagi pegawai yang berada diluar kantor pada waktu jam kerja.
“Ada manfaatnya juga penerbitan kartu izin ini, sebab pasca penerbitan kartu itu sebagian pegawai selalu berada di kantor. Ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai sendiri,” ucap Muhammad.
Sebagaimana diketahui, tujuan dari program sertifikasi guru adalah untuk meningkatkan kinerja guru dalam rangka mewujudkan kualitas pendidikan di Kota Lubuklinggau. Apabila hal tersebut dipatuhi maka program Pemkot Lubuklinggau dengan mudah dapat tercapai.(05)

Jelang UNPK, PKBM Sumber Ilmu Buka Pendaftaran

LUBUKLINGGAU-Memasuki tahun pelajaran 2010/2011, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sumber Ilmu Lubuklinggau membuka pendaftaran, untuk menjadi warga belajar Paket A, B, dan C (setara SD, SMP dan SMA). Pendaftaran sudah dibuka hingga menjelang Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) atau yang lebih dikenal dengan ujian Paket A, B, dan C bagi warga belajar, yang dijadwalkan dilaksanakan Juni 2010.
Pendaftaran dibuka untuk masyarakat Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas (Mura), dan sekitarnya. Ketua penyelenggara PKBM Sumber Ilmu Lubuklinggau, Abu Nasib Aziz mengatakan, PKBM Sumber Ilmu telah banyak meluluskan warga belajar dan telah diterima di berbagai instansi pemerintahan dan swasta. Oleh karena itu, dia menyarankan kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu-ragu menjadi warga belajar di PKBM Sumber Ilmu Lubuklinggau.
“Kepada seluruh lapisan masyarakat supaya tidak ragu-ragu lagi bergabung dengan PKBM Sumber Ilmu, sebab lulusan PKBM Sumber Ilmu telah banyak diterima di berbagai instansi pemerintahan serta swasta. Karena itu, kami mengundang masyarakat untuk segera bergabung dengan kami,” ajak Abu Nasib, ketika dijumpai wartawan koran ini di rumahnya, Minggu (13/12).
Adapun persyaratan yang harus dilengkapi pendaftar, yakni foto copy ijazah pendidikan terakhir tiga lembar serta pas photo masing-masing lima lembar hitam putih dan warna. “Namun untuk keterangan lebih lanjut tanyakan pada ketua penyelenggara,” ujarnya.
Selanjutnya, bagi warga belajar PKBM Sumber Ilmu lulusan tahun pelajaran 2005, 2006, 2007 serta 2008 yang belum mendapatkan ijazah supaya segera mengambil ijazah Paket A, B, dan C dikediaman ketua penyelenggara PKBM Sumber Ilmu Lubuklinggau. Yang beralamatkan di Jalan Rambai (Vihara Budha Indonesia) RT 09 No. 36 Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, atau bisa juga melalui nomor telepon 0733-320145 serta Hp 0852-68293344 (Abu Nasib Aziz).(05)

Rabu, 09 Desember 2009

UN Silang Dinilai Tidak Efektif

LUBUKLINGGAU-Terkait wacana pemerintah yang akan mengadakan Ujian Nasional (UN) silang menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat, termasuk sejumlah Kepala Sekolah (Kasek) yang ada di Kota Lubuklinggau. Sebagian besar Kasek berpendapat, sistem UN seperti ini dinilai tidak efektif untuk dilaksanakan, karena merugikan anak didik ketika melaksanakan ujian.
“Pada saat melaksanakan UN saja secara psikologi anak-anak sudah stres, apalagi kalau lokasi ujian mereka jauh dari tempat tinggal. Ini tentunya bisa merugikan peserta didik itu sendiri. Lantas, bagaimana dengan standar kelulusan yang ditetapkan pemerintah?,” kata Kepala SMA Muhammadiyah 1 Lubuklinggau, Marzulian Gumay, kepada wartawan koran ini di ruang kerjanya, Rabu (9/12).
Menurut Marzulian, ada beberapa kelemahan yang didapatkan apabila sistem ini tetap dijalankan. Pertama, UN sudah membuat siswa tertekan dalam persiapannya. Dimana, anak didik didrop sedemikian rupa untuk belajar dalam meraih prestasi yang setinggi-tingginya. Kedua, pada saat UN siswa akan disibukkan mencari lokasi UN, apalagi kalau lokasi jauh dari tempat tinggal mereka. Ketiga, siswa belum tentu nyaman dengan suasana kelas yang tidak biasanya dia dapatkan.
“Untuk mencapai hasil yang maksimal, tentunya suasana belajar harus benar-benar nyaman. Dan itu, harus dipikirkan oleh pemerintah,” ungkap Marzulian.
Terhadap standar kelulusan yang ditetapkan pemerintah, Marzulian menambahkan, hendaknya hasil UN jangan dijadikan standar kelulusan siswa. Sebab, sistem seperti ini dirasa tidak adil bagi anak-anak yang memang mempunyai kompetensi bagus. Kemudian untuk meluluskan seluruh siswanya, tentunya pihak sekolah akan melakukan berbagai cara.
Dia mencontohkan, apabila suatu ketika ada anak yang benar-benar memiliki prestasi akademik bagus sejak dia berada di kelas X, tetapi ketika mengikuti ujian kondisinya tidak memungkinkan dan ternyata dia gagal tentunya ini tidak adil bagi anak tersebut.
“Boleh saja UN tetap dilaksanakan, tetapi jangan menjadi standar kelulusan siswa. Hendaknya kelulusan itu ditetapkan pihak sekolah, sebab sekolahlah yang mengetahui kemampuan anak didiknya mulai dari siswa menempuh pendidikan di sekolah tersebut,” jelasnya.(05)

Pelajar Diimbau Tanggap Terhadap Virus HIV/AIDS


LUBUKLINGGAU-Untuk mengajak masyarakat khususnya kalangan pelajar agar lebih peduli dan tanggap terhadap virus HIV/AIDS, serta memperingati hari AIDS se-Dunia, 1 Desember lalu, Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) STKIP-PGRI Lubuklinggau bekerjasama dengan The Adventure Team Himalaya menggelar seminar HIV/AIDS bagi pelajar se-Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas(Mura). Kegiatan tersebut dipusatkan di kampus STKIP-PGRI Lubuklinggau, Sabtu (5/12).
“Seminar yang bertemakan, dengan memperingati hari HIV/AIDS se-Dunia, mari kita tingkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan dan bahaya virus HIV/AIDS. Karena sampai saat ini, belum ada vaksin yang mampu menyembuhkan seorang penderita HIV/AIDS,” ungkap ketua panitia pelaksana, Heriyanto, kepada wartawan koran ini, Rabu (9/12).
Heriyanto mengharapkan, melalui kegiatan semacam ini generasi muda di Lubuklinggau maupun Mura lebih berhati-hati lagi terhadap virus HIV/AIDS. Kemudian para peserta juga dapat mengetahui bagaimana penularan serta pencegahan virus ganas tersebut.
“Dan dengan rasa kepedulian yang tinggi, diharapkan kita semua mampu memberantas dan mencegah penyebaran virus ini,” harapnya.
Sebagai pemateri pada acara tersebut, yakni Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mura, Edwar Zuliyar. Pada kesempatan itu, Edwar menyampaikan, hendaknya seseorang jangan merasa takut untuk berkunjung ke rumah orang yang terinfeksi virus HIV/AIDS. Karena virus ini tidak menular melalui berjabat tangan, keringat ataupun makanan.
“Tetapi virus ini hanya bisa ditularkan apabila seseorang sering berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan pengaman (kondom, red), melalui jarum suntik yang tidak steril. Bahkan ada juga ibu hamil kepada anak yang sedang dikandungnya,” jelas Edwar.
Untuk itu, Edwar berharap, supaya generasi muda selalu mewaspadai penularan virus mematikan ini. Dan jangan sekali-kali melakukan hubungan intim dengan bukan muhrim serta berganti-ganti pasangan.
Dalam kegiatan tersebut, diadakan pula tes darah yang dilakukan pihak RS dr Sobirin terhadap seluruh peserta dan panitia. Tujuannya, untuk mengetahui apakah darah mereka telah terinfeksi HIV/AIDS atau tidak. Dan hasilnya, seluruh darah peserta serta panitia dinyatakan negatif virus HIV/AIDS. Selain seminar, Mapala STKIP-PGRI Lubuklinggau juga akan menyelenggarakan berbagai kegiatan, diantaranya lomba cross country dan lomba kreasi pencinta alam, yang akan dilaksanakan Sabtu hingga Minggu (12-13/12) mendatang, di kampus STKIP-PGRI Lubuklinggau.(05)

Hari Ini, Puncak Perayaan Milad 1 Abad Muhammadiyah

*Datangkan Penceramah dari Singapura
LUBUKLINGGAU
-Ribuan jemaah Muhammadiyah yang terdiri dari masyarakat dan pelajar dalam naungan Muhammadiyah se-Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas (Mura), diperkirakan akan memadati Masjid Agung As-Salam Kota Lubuklinggau, guna menghadiri Milad (ulang tahun, red) 1 Abad Muhammadiyah tingkat Kota Lubuklinggau. Kegiatan yang akan dihadiri Walikota Lubuklinggau Riduan Effendi dan unsur Muspida itu dilaksanakan hari ini (Kamis, 10/12) sekitar pukul 14.00 WIB.
Selain peringatan Milad 1 Abad Muhammadiyah, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan menyambut Tahun Baru Islam 1431 Hijriyah. Acara itu akan diisi dengan taushiyah yang disampaikan Ustadz Ade Novli dari Islamic College Singapore. Diharapkan, dengan kehadirannya mampu memberikan pencerahan kepada warga Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Mura, khususnya warga Muhammadiyah.
“Untuk itu kami mengimbau kepada seluruh keluarga besar Muhammadiyah untuk menghadiri acara tersebut, karena acara ini dapat dijadikan sebagai ajang silaturrahmi keluarga besar Muhammadiyah se-Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Mura,” ajak Ketua PD Muhammadiyah Lubuklinggau, Hasbi Saidina Ali, kepada wartawan koran ini, Rabu (9/12).
Sebagaimana diketahui, lahirnya organisasi Muhammadiyah tepat 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 November 1912 Masehi. Untuk itu, dalam rangka peringatan Milad ke-100 diadakan pula tabligh akbar yang menurut rencana akan digelar 3 hingga 8 Juli 2010 mendatang di Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut, panitia kegiatan mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Lubuklinggau yang telah memfasilitasi untuk susksesnya kegiatan tersebut. “Beberapa waktu lalu, kami telah mengadakan audiensi bersama walikota. Dan alhamdulillah, Pemkot memberikan dukungan yang positif. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Lubuklinggau, khususnya walikota Lubuklinggau yang telah memberikan sumbangsih kepada kami. Kepada Muhammadiyah kami mengundang supaya bisa hadir pada acara tersebut,” harap Hasbi.(05)

Sekolah Alam

Sekolah Alam Cikeas

Intro:


Sekolah alam adalah sebuah model pendidikan yang berusaha mengadaptasi apa yang telah dibuktikan oleh Rasulullah SAW pada masanya ke masa kini dan masa di mana generasi Rabbani kelak menjadi pemimpin di muka bumi. Sekolah Alam berusaha mengembangkan pendidikan bagi semua (seluruh ummat manusia) dan belajar dari semua (seluruh makhluk di alam semesta).


Sekilas Pandang


Kemerdekaan berarti kebebasan manusia untuk menentukan bagaimana mereka mengatur dirinya sendiri dan merencanakan masa depan generasi berikutnya. Namun saat sekelompok orang meraih kemerdekaan mereka harus menghadapi banyak rintangan dalam membangun sebuah bangsa. Hanya dengan pendidikan yang baik akan menjadikan bangsa itu besar dan bermartabat. Sekolah alam adalah salah satu cara yang tepat untuk mendidik anak bangsa menjadi pemimpin dunia, dimana alam mendekatkan mereka kepada penciptanya dan mengajarkan mereka untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan. Dengan nikmat yang tuhan berikan berupa kekayaan alam kita harus mendidik rasa kemanusiaan yang adil dan beradab dalam pemanfaatan alam bagi keberlangsungan hidup kita serta terus membangkitkan rasa persatuan dari keberhasilan yang kaya di bumi Indonesia agar terus berjaya berikut kekayaan alamnya.


Sekolah alam sangat menitik beratkan pembelajaran ahlak agar melahirkan pemimpin yang mengacu pada fungsi penciptaan anak manusia sebagai khalifatullah fil Ardh yang mengharuskan wujudnya ahlakul kharimah. Untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Profil


Sekolah Alam Cikeas diselenggarakan dibawah payung hukum Yayasan Kepedulian Puri Cikeas, sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang sosial, pendidikan dan kemanusiaan.

Yayasan Puri Cikeas dipimpin oleh :


Drs. Suratto Siswodihardjo (Ketua Umum)


Ir Eri Purnomohadi (Sekretaris Jendral)


Ir. Hendra Utama Tahir (Ketua Bidang Pendidikan).


Manajemen Sekolah Alam dibagi menjadi dua, yaitu :

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang terdiri dari Kepala Sekolah, fasilitator kelas, fasilitator IT, fasilitator Audio Visual, fasilitator Greenlab, fasilitator perpustakaan, dan fasilitator Agama.

Operasional


Tim operasional dibentuk sebagai penunjang KBM, dengan penekanan pada pengelolaan fasilitas yang terdapat di Sekolah Alam Cikeas agar berfungsi optimal.


Visi & Misi


Menjadi Sekolah Terdepan yang Mencetak Generasi Pemimpin Berkarakter. Membangun Sistem Pendidikan Berbasis Alam dengan Kualitas Pembelajaran Berstandar Internasional Sekaligus Melakukan Konservasi Alam di Lingkungan Sekitarnya.


Menyelenggarakan Pendidikan Yang Membangun Manusia yang Berpengetahuan, Berbadan Sehat, dan Berakhlak atau Berbudi Pekerti Luhur.


Mengembangkan Pendidikan Berkualitas yang Dapat Dinikmati oleh Masyarakat Umum di Berbagai Daerah.


Aktifitas


Kurikulum

Mengacu standar kompetensi yang ditetapkan Depdiknas dan menjadikan alam sebagai media belajar dalam rangka pembentukan karakter anak. Kurikulum ini diintregasikan dengan pengalaman yang distrukturkan yang didapat siswa di alam melalui metode Spider Web.


Kurikulum Sekolah Alam Cikeas terintregrasi dalam :

  1. Kurikulum akhlak, melalui konsep tauladan pengembangan EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient) yang diimplementasikan secara praktis.

  2. Kurikulum Sains, disusun secara holistik menggunakan spider web agar logika ilmiah siswa berkembang secara integral. Sehingga mampu atau terbiasa mengamati fenomena alam, mencatat data, melakukan eksperimen, dan membentuk sebuah teori.

  3. Kurikulum Leadership, kegiatan utama berupa Outbond mental education untuk membentuk karakter anak yang memuncak pada kepemimpinan dengan mengembangkan nilai-nilai adil, amanah, musyawarah, kerjasama, melindungi, mengayomi, membela kaum tertindas dan menjaga keseimbangan alam semesta.gai penunjang KBM, dengan penekanan pada pengelolaan fasilitas yang terdapat di Sekolah Alam Cikeas agar berfungsi optimal.


Asyik metik



Direktur Sekolah Alam Cikeas,

Dra. Loula Maretta

Sekolah Alam Cikeas
Komplek Puri Cikeas Jl. Letda Natsir, Nagrak, Gunung Putri, Bogor 16967

Jawa Barat, Indonesia
Tlp: 021-8231985/021-68290012

Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih:


Arip Nurahman


Kunjungi juga E-Learning Kota Banjar

Selasa, 08 Desember 2009

Anak Jangan Dieksploitasi Untuk Tujuan Tertentu


LUBUKLINGGAU-Hasil penelitian UNICEF menyatakan, kekerasan terhadap anak banyak dilakukan tenaga pendidik (guru, red). Pernyataan ini mendapat tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Lubuklinggau, Septiana Zuraida Riduan, yang mengatakan hal itu suatu yang wajar apabila seorang guru memberikan pelajaran kepada anak didik yang dinilai nakal, asalkan dalam konteks pembelajaran dan batas kewajaran.
“Selagi perbuatan itu tidak melukai dan membuat anak menjerit. Saya rasa semua itu masih dalam batas kewajaran dan tak perlu dipermasalahkan,” katanya kepada wartawan koran ini usai menghadiri acara puncak peringatan HUT Darma Wanita Persatuan (DWP) ke-10 di Gedung Kesenian Sebiduk Semare Kota Lubuklinggau, Senin (7/12).
Kalaupun anak tersebut dinilai nakal, hendaknya pihak sekolah dapat memberikan teguran dan pemahaman kepada anak yang bersangkutan. Jangan langsung diberikan tindakan yang bisa menyakiti tubuh anak didik. Dan untuk membentuk pribadi anak yang positif merupakan tanggung jawab bersama antara guru dan orang tua.
“Guru hanya memberikan pengawasan sewaktu di sekolah, selanjutnya dilakukan orang tua. Jadi, kami mengimbau kepada orang tua untuk jangan pernah menyalahkan guru kalau anaknya bertindak diluar batas kewajaran. Karena peranan orang tua juga penting dalam membentuk kepribadian anak,” imbau Anna.
Yang harus menjadi perhatian semua kalangan, anak-anak jangan dieksploitasi untuk mencapai kepentingan pribadi. Karena anak merupakan aset negara yang harus dilindungi. “Jangan sekali-kali anak dijadikan bahan atau alat untuk mencapai tujuan tertentu demi memperkaya diri sendiri,” tegasnya (05)

Disdik “Buru” PAUD Ilegal

MUSI RAWAS-Beberapa waktu lalu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Musi Rawas (Mura) telah mengantongi nama-nama lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang belum terdafar di Disdik. Untuk itu, Disdik melalui Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) akan menertibkan PAUD yang belum terdaftar tersebut.
Demikian ditegaskan Kepala Bidang (Kabid) PLS Disdik Kabupaten Mura, Abu Sofyan, melalui Kepala Seksi (Kasi) PAUD, Kanin Belani kepada koran ini di ruang kerjanya, Selasa (8/12).
“Berdasarkan monitoring kami di lapangan, ditemukan sejumlah PAUD yang belum terdaftar. Untuk itu, dalam waktu dekat kami akan menertibkan PAUD yang ada namun belum terdaftar. Untuk itu kami berharap supaya pengelola PAUD dapat bekerjasama dengan baik,” harap Kanin.
Ditambahkan Kanin, saat ini ada 41 lembaga PAUD yang telah terdaftar dibidang PLS Disdik Mura. Adapun kegiatan yang telah dilakukan Disdik dalam memberikan kesadaran kepada pengelola PAUD untuk mendaftarkan PAUD-nya, yakni melalui sosialisasi oleh petugas penilik PLS Disdik Kabupaten Mura. Tujuannya, memberikan rasa aman kepada pengelola PAUD itu sendiri.
“Untuk memberikan kesadaran kepada pengelola PAUD, kami selalu melakukan sosialisasi di setiap kecamatan, supaya mereka mendaftarkan lembaga pendidikannya. Dan apabila ternyata mereka masih membandel kami akan menutup lembaga mereka,” lanjutnya.
Dijelaskannya, Disdik melalui bidang PLS menangani tiga bentuk PAUD meliputi, kelompok bermain, Satuan PAUD Sejenis (SPS), yakni sebuah lembaga yang terintegrasi, seperti Posyandu, Taman Pendidikan Anak (TPA) dan Taman Anak Muslim (TAM) serta Taman Penitipan Anak (TPA).
“Namun untuk Kabupaten Mura hanya memiliki dua lembaga, yakni kelompok bermain dan SPS yang saat ini tersebar di kecamatan. Untuk mengembangkan TPA, sepertinya sulit dilakukan karena terkendala masyarakat yang masih banyak belum mengerti pentingnya keberadaan TPA, apalagi disaat sebagian orang tua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing,” kata Kanin.
Kanin menambahkan, untuk mendirikan sebuah PAUD harus memenuhi kriteria-kriteria, antara lain memiliki tempat penyelenggaraan, pendidik atau tutor minimal SMA, adanya pengelola, ada murid atau warga belajar, mendapat dukungan dari masyarakat serta mendapatkan rekomendasi dari KUPT yang tersebar di seluruh kecamatan atau desa.
“Tampaknya tahun depan banyak pengelola yang akan mendirikan PAUD, hal ini dikarenakan sebagian masyarakat telah menyadari pentingnya pendidikan anak di usia dini dalam rangka membentuk kepribadian anak sedari kecil. Apalagi sesuai dengan visi PLS, yakni membentuk manusia pembelajar sepanjang hayat,” pungkas Kanin.(05)

UUB SMA Muhammadiyah 1 Berlangsung Tertib


LUBUKLINGGAU-Ulangan Umum Bersama (UUB) tertulis semester ganjil 2009/2010 di SMA Muhammadiyah 1 Lubuklinggau berlangsung tertib, aman, dan lancar. Itu terlihat dari tertibnya pelajar sekolah tersebut dalam melaksanakan ujian serta mematuhi segala peraturan yang ditetapkan pihak sekolah.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Lubuklinggau, Marzulian Gumay mengatakan, dirinya sangat bersyukur seluruh anak didiknya dapat mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan demi mencapai hasil yang diharapkan.
“Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan para guru atas kerja kerasnya dalam memberikan motivasi terhadap anak didik untuk mengikuti ujian ini,” ungkap Marzulian Gumay, kepada wartawan koran ini di ruang kerjanya, Selasa (8/12).
Sebagaimana diketahui, UUB tertulis semester ganjil 2009/2010 untuk seluruh sekolah negeri dan swasta di Kota Lubuklinggau kecuali sekolah yang ada dibawah lingkungan Departemen Agama (Depag) Kota Lubuklinggau, telah menyelenggarakan UUB dimulai Senin (7/12) lalu, dan menurut rencana akan berakhir Sabtu (12/12) mendatang.
Untuk seluruh naskah soal yang diujikan berasal dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Lubuklinggau, kecuali mata pelajaran Bahasa Arab, Kemuhammaddiyahan (KMD) serta Muatan Lokal (Mulok). “Seluruh naskah soal ujian tertulis berasal dari Disdik Kota Lubuklinggau, kecuali tiga mata pelajaran yang berasal dari sekolah. Karena sifatnya internal,” lanjutnya.
Sebelum pelaksanaan UUB tertulis, satu pekan sebelumnya pihak sekolah telah menyelenggarakan ujian praktik. Adapun mata pelajaran yang diujikan, yakni mata pelajaran olahraga dan bimbingan ibadah. “Tujuannya untuk melihat sejauh mana anak didik menerapkan pelajaran yang telah diberikan guru pembimbing, dan hasilnya alhamdulillah semuanya bagus,” terang Marzulian.
Sesuai dengan kalender akademik Disdik Kota Lubuklinggau, setelah satu pekan penyelenggaraan UUB akan dilakukan pula ujian remedial bagi anak didik yang nilainya belum mencukupi standar ujian. “Untuk itu, kami mengharapkan kepada anak didik yang gagal untuk mengikuti ujian kembali kepada guru mata pelajaran bersangkutan. Tujuannya untuk memperdalam materi yang telah diujikan,” harapnya.
Dikatakan Marzulian, pembagian laporan hasil ujian yang dilakukan siswa (raport, red) akan diberikan Sabtu (26/12) dan masa libur dimulai 28 Desember 2009 hingga 2 Januari 2010. “Namun kami masih menunggu surat edaran resmi dari Disdik Kota Lubuklinggau,” pungkas Marzulian.(05)

Universitas Harvard

"Wahai Yang Maha Kuasa aku minta izin


Bila suatu saat aku jatuh cinta dan Mempunyai kasih Sayang


Jangan biarkan cinta ku untuk-Mu berkurang


Hingga membuat lalai dan hilap akan adanya Engkau"


Lecture 12: Scalability
Monday, 7 December 2009 Notes: PDF
Slides: PDF
Video: Flash | Flash + Slideshow | MP3 | QuickTime


Disusun Ulang Oleh:

Arip Nurahman

Pendidikan Fisika, FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia
&
Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University, Cambridge. USA

Terima Kasih, Semoga Bermanfaat dan Tetap Semangat