Senin, 28 April 2008

Pendidikan Sebagai Investasi dan Kekuatan Jangka Panjang


Arip Nurahman

Departemen Pendidikan Fisika, PMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia

&

Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University, U.S.A.


"So far there is no indication that Japanese investors will relocate their factories because a decision to that effect depends on the prevailing business environment," Prof. Toshiko Kinoshita of Waseda University said.

Mission

Waseda University aims to uphold the independence of learning, and to promote the practical utilization of knowledge and good citizenship.

To uphold the independence of learning, Waseda University shall strive to emphasize freedom of research and investigation, and to encourage original and creative studies, thereby contributing to the advancement of knowledge.

To promote the practical utilization of knowledge, Waseda University shall endeavor to foster ways and means of utilizing knowledge side by side with the carrying on of academic research and learning, thereby contributing to the progress of civilization.

To promote good citizenship, Waseda University shall stress the building up of character which enables one to respect individuality, to enlighten oneself and ones family, to promote the welfare of state and society and to extend one’s influence and activity to the world at large.

This declaration was made public by the founder at the 30th Anniversary Convocation held in 1913. (http://www.waseda.jp/)

Intro:

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Pengertian

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contoh termasuk membangun rel kereta api, atau suatu pabrik, pembukaan lahan, atau seseorang sekolah di universitas. Untuk lebih jelasnya, investasi juga adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik, mesin, dll) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

Bentuk-bentuk investasi


Contents:


Profesor Toshiko Kinosita mengemukakan bahwa sumber daya manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan sebagai prioritas terpenting. Tidak ditempatkannya pendidikan sebagai prioritas terpenting karena masyarakat Indonesia, mulai dari yang awam hingga politisi dan pejabat pemerintah, hanya berorientasi mengejar uang untuk memperkaya diri sendiri dan tidak pernah berfikir panjang (Kompas, 24 Mei 2002).

Pendapat Guru Besar Universitas Waseda Jepang tersebut sangat menarik untuk dikaji mengingat saat ini pemerintah Indonesia mulai melirik pendidikan sebagai investasi jangka panjang, setelah selama ini pendidikan terabaikan. Salah satu indikatornya adalah telah disetujuinya oleh MPR untuk memprioritaskan anggaran pendidikan minimal 20 % dari APBN atau APBD. Langkah ini merupakan awal kesadaran pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka pangjang. Sedikitnya terdapat tiga alasan untuk memprioritaskan pendidikan sebagai investasi jangka panjang.

Pertama, pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praktis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif.

Secara umum terbukti bahwa semakin berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik. Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produktif bila dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Produktivitas seseorang tersebut dikarenakan dimilikinya keterampilan teknis yang diperoleh dari pendidikan. Oleh karena itu salah satu tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan adalah mengembangkan keterampilan hidup. Inilah sebenarnya arah kurikulum berbasis kompetensi, pendidikan life skill dan broad based education yang dikembangkan di Indonesia akhir-akhir ini. Di Amerika Serikat (1992) seseorang yang berpendidikan doktor penghasilan rata-rata per tahun sebesar 55 juta dollar, master 40 juta dollar, dan sarjana 33 juta dollar. Sementara itu lulusan pendidikan lanjutan hanya berpanghasilan rata-rata 19 juta dollar per tahun. Pada tahun yang sama struktur ini juga terjadi di Indonesia. Misalnya rata-rata, antara pedesaan dan perkotaan, pendapatan per tahun lulusan universitas 3,5 juta rupiah, akademi 3 juta rupiah, SLTA 1,9 juta rupiah, dan SD hanya 1,1 juta rupiah.

Para penganut teori human capital berpendapat bahwa pendidikan adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang memberi manfaat moneter ataupun non-moneter. Manfaat non-meneter dari pendidikan adalah diperolehnya kondisi kerja yang lebih baik, kepuasan kerja, efisiensi konsumsi, kepuasan menikmati masa pensiun dan manfaat hidup yang lebih lama karena peningkatan gizi dan kesehatan. Manfaat moneter adalah manfaat ekonomis yaitu berupa tambahan pendapatan seseorang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan dibawahnya. (Walter W. McMahon dan Terry G. Geske, Financing Education: Overcoming Inefficiency and Inequity, USA: University of Illionis, 1982, h.121).

Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan maka semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional.

Nilai

Balik Pendidikan

Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja. Di negara-negara sedang berkembang umumnya menunjukkan nilai balik terhadap investasi pendidikan relatif lebih tinggi dari pada investasi modal fisik yaitu 20 % dibanding 15 %. Sementara itu di negara-negara maju nilai balik investasi pendidikan lebih rendah dibanding investasi modal fisik yaitu 9 % dibanding 13 %. Keadaan ini dapat dijelaskan bahwa dengan jumlah tenaga kerja terdidik yang terampil dan ahli di negara berkembang relatif lebih terbatas jumlahnya dibandingkan dengan kebutuhan sehingga tingkat upah lebih tinggi dan akan menyebabkan nilai balik terhadap pendidikan juga tinggi (Ace Suryadi, Pendidikan, Investasi SDM dan Pembangunan: Isu, Teori dan Aplikasi. Balai Pustaka: Jakarta, 1999, h.247).

Pilihan investasi pendidikan juga harus mempertimbangkan tingkatan pendidikan. Di Asia nilai balik sosial pendidikan dasar rata-rata sebesar 27 %, pendidikan menengah 15 %, dan pendidikan tinggi 13 %. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka manfaat sosialnya semakin kecil. Jelas sekali bahwa pendidikan dasar memberikan manfaat sosial yang paling besar diantara tingkat pendidikan lainnya. Melihat kenyataan ini maka struktur alokasi pembiayaan pendidikan harus direformasi. Pada tahun 1995/1996 misalnya, alokasi biaya pendidikan dari pemerintah Indonesia untuk Sekolah Dasar Negeri per siswa paling kecil yaitu rata-rata hanya sekirat 18.000 rupiah per bulan, sementara itu biaya pendidikan per siswa di Perguruan Tinggi Negeri mendapat alokasi sebesar 66.000 rupiah per bulan. Dirjen Dikti, Satrio Sumantri Brojonegoro suatu ketika mengemukakan bahwa alokasi dana untuk pendidikan tinggi negeri 25 kali lipat dari pendidikan dasar. Hal ini menunjukkan bahwa biaya pendidikan yang lebih banyak dialokasikan pada pendidikan tinggi justru terjadi inefisiensi karena hanya menguntungkan individu dan kurang memberikan manfaat kepada masyarakat.

Reformasi alokasi biaya pendidikan ini penting dilakukan mengingat beberapa kajian yang menunjukkan bahwa mayoritas yang menikmati pendidikan di PTN adalah berasal dari masyarakat mampu. Maka model pembiayaan pendidikan selain didasarkan pada jenjang pendidikan (dasar vs tinggi) juga didasarkan pada kekuatan ekonomi siswa (miskin vs kaya). Artinya siswa di PTN yang berasal dari keluarga kaya harus dikenakan biaya pendidikan yang lebih mahal dari pada yang berasal dari keluarga miskin. Model yang ditawarkan ini sesuai dengan kritetia equity dalam pembiayaan pendidikan seperti yang digariskan Unesco.

Itulah sebabnya Profesor Kinosita menyarankan bahwa yang diperlukan di Indonesia adalah pendidikan dasar dan bukan pendidikan yang canggih. Proses pendidikan pada pendidikan dasar setidaknnya bertumpu pada empat pilar yaitu learning to know, learning to do, leraning to be dan learning live together yang dapat dicapai melalui delapan kompetensi dasar yaitu membaca, menulis, mendengar, menutur, menghitung, meneliti, menghafal dan menghayal. Anggaran pendidikan nasional seharusnya diprioritaskan untuk mengentaskan pendidikan dasar 9 tahun dan bila perlu diperluas menjadi 12 tahun. Selain itu pendidikan dasar seharusnya “benar-benar” dibebaskan dari segala beban biaya. Dikatakan “benar-benar” karena selama ini wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah tidaklah gratis. Apabila semua anak usia pendidikan dasar sudah terlayani mendapatkan pendidikan tanpa dipungut biaya, barulah anggaran pendidikan dialokasikan untuk pendidikan tingkat selanjutnya.

Fungsi

Non Ekonomi

Ketiga, investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan. Fungsi sosial-kemanusiaan merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan sosial pada berbagai tingkat sosial yang berbeda. Misalnya pada tingkat individual pendidikan membantu siswa untuk mengembangkan dirinya secara psikologis, sosial, fisik dan membantu siswa mengembangkan potensinya semaksimal mungkin (Yin Cheong Cheng, School Effectiveness and School-Based Management: A Mechanism for Development, Washington D.C: The Palmer Press, 1996, h.7).

Fungsi politis merujuk pada sumbangan pendidikan terhadap perkembangan politik pada tingkatan sosial yang berbeda. Misalnya pada tingkat individual, pendidikan membantu siswa untuk mengembangkan sikap dan keterampilan kewarganegaraan yang positif untuk melatih warganegara yang benar dan bertanggung jawab. Orang yang berpendidikan diharapkan lebih mengerti hak dan kewajibannya sehingga wawasan dan perilakunya semakin demoktratis. Selain itu orang yang berpendidikan diharapkan memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara lebih baik dibandingkan dengan yang kurang berpendidikan.

Fungsi budaya merujuk pada sumbangan pendidikan pada peralihan dan perkembangan budaya pada tingkatan sosial yang berbeda. Pada tingkat individual, pendidikan membantu siswa untuk mengembangkan kreativitasnya, kesadaran estetis serta untuk bersosialisasi dengan norma-norma, nilai-nilai dan keyakinan sosial yang baik. Orang yang berpendidikan diharapkan lebih mampu menghargai atau menghormati perbedaan dan pluralitas budaya sehingga memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap keanekaragaman budaya. Dengan demikian semakin banyak orang yang berpendidikan diharapkan akan lebih mudah terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya akan terjadi integrasi budaya nasional atau regional.

Fungsi kependidikan merujuk pada sumbangan pendidikan terhadap perkembangan dan pemeliharaan pendidikan pada tingkat sosial yang berbeda. Pada tingkat individual pendidikan membantu siswa belajar cara belajar dan membantu guru cara mengajar. Orang yang berpendidikan diharapkan memiliki kesadaran untuk belajar sepanjang hayat (life long learning), selalu merasa ketinggalan informasi, ilmu pengetahuan serta teknologi sehingga terus terdorong untuk maju dan terus belajar.

Di kalangan masyarakat luas juga berlaku pendapat umum bahwa semakin berpendidikan maka makin baik status sosial seseorang dan penghormatan masyarakat terhadap orang yang berpendidikan lebih baik dari pada yang kurang berpendidikan. Orang yang berpendidikan diharapkan bisa menggunakan pemikiran-pemikirannya yang berorientasi pada kepentingan jangka panjang. Orang yang berpendidikan diharapkan tidak memiliki kecenderungan orientasi materi/uang apalagi untuk memperkaya diri sendiri.

Kesimpulan

Jelaslah bahwa investasi dalam bidang pendidikan tidak semata-mata untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi tetapi lebih luas lagi yaitu perkembangan ekonomi. Selama orde baru kita selalu bangga dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu hancur lebur karena tidak didukung oleh adanya sumber daya manusia yang berpendidikan. Orde baru banyak melahirkan orang kaya yang tidak memiliki kejujuran dan keadilan, tetapi lebih banyak lagi melahirkan orang miskin. Akhirnya pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati sebagian orang dan dengan tingkat ketergantungan yang amat besar.

Perkembangan ekonomi akan tercapai apabila sumber daya manusianya memiliki etika, moral, rasa tanggung jawab, rasa keadilan, jujur, serta menyadari hak dan kewajiban yang kesemuanya itu merupakan indikator hasil pendidikan yang baik. Inilah saatnya bagi negeri ini untuk merenungkan bagaimana merencanakan sebuah sistem pendidikan yang baik untuk mendukung perkembangan ekonomi. Selain itu pendidikan juga sebagai alat pemersatu bangsa yang saat ini sedang diancam perpecahan. Melalui fungsi-fungsi pendidikan di atas yaitu:

1. fungsi sosial-kemanusiaan,

2. fungsi politis,

3. fungsi budaya,

4. dan fungsi kependidikan

maka negeri ini dapat disatukan kembali. Dari paparan di atas tampak bahwa pendidikan adalah wahana yang amat penting dan strategis untuk perkembangan ekonomi dan integrasi bangsa.

Singkatnya pendidikan adalah sebagai investasi jangka panjang yang harus menjadi pilihan utama.

Bila demikian, ke arah mana pendidikan negeri ini harus dibawa?

Bagaimana merencanakan sebuah sistem pendidikan yang baik?


Marilah kita renungkan dan lakukan perbaikan bersama.


Sumber:

1. Drs. Nurkolis, MM

2. Wikipedia

3. Waseda University

Perbaikan:

Ke-1: 10-10-2009

Arip Nurahman

Guru dan Dosen Profesional

The Science Of God

Why do we think about God and study ways of knowing the creature of universe?

1. Love of awareness and becoming with our world is within all of us.


We all want to know, in truth did all of these thing in the world come into being of their own free will or were all of this wonderful forms painted by a powerfull painter?
beyond all of this, the first question which comes to mind for all of us is where did we come from? Where are we? Where are we going to? So in truth, everyone must not quietly until the answers of the question come.
Thus, the first thing which send us looking for god and understanding of the creation of the world of existence is our verythirsty spirit of search.

2. Sense of thankfullness.


When we look at this wide spread created world and the multiple blessing which have been provided for us sufficient intelligence, various physical and psychological abilities, various means for living and for earning our livelihood, we automatically began to think about trying to know he who has given us of this blessing and even though he doest not need our thanks, we still thank him and, until we do this we are unhappy with our feel we have not done our duty. This another reason why we begin to search to come to know God.

3. The bond between thing to our benefit and thing to our harm.

On our life we always need to saving and reaching ourselve to the safely. We will never choose anyway of life without study. We have to study and research carefully and accept whichever way has the most correct sings, speak the truth. Then we take it and move forward.

In the world different religions and schools of though invite us to take their way, but as our take, our fortune and misfortune, our progress and backwardness depends upon our study and making the best choice. We are obliged to think can't this and prevent ourselves from falling into misfortune and difficulties. This is yet another reason which invite us to search for the creator of world. The holy Qur'an says, " So give goods tidings to my servants, those who listen to the sayings and follow the best of it.. "(39: 17-18)

The Sings of God in Our Daily Life.

1. Knowing God and the progres of science.


The world creation is like a great book in which every creature forms a word or sentence in that. On his of point of view a person who worship God said. Every atom of this universe is worthy of study. A person who has faith in the ray of the light of the worshipping God, will make use of a special sense of curosity in studying the secret of creation -this is very fact which help science and human knowledge to progress-because he know that the creature of this universe has endless knowledge and power and everything. Thus he studies with greater care, more profoundly in order to be able to understand the secrets better. So, knowing God is one of the progres of the science.2. knowing God, Endeavoring and hope. Whenever a difficult and complicated event take place in the life of human being, whenever all doors are somehowe closed, one senses weaknes, weakness, hopelessness, and loneliness, when confronted by this difficulties, a person with faith in Goes them seeks His help, which He gives. He doest not see himself or herself as being a lone or powerless. He or she never despair. Because God is above all difficulties and everything is easy for him. Because of this, individuals with faith never attempt to commit suicide because attempts at suicide comes from despaire, a complete lact of hope and a feeling of having failed but individuals with faith neither lose hope nor do they sense failure.

3. Knowing God and Science Of Responsibility.


A person who has faith, no matter what his or her profession is, senses responsibility, knows his or her duties, does good, readily forgives and constantly sees a spiritual policeman within his or her soul who watches over one's deeds. But people who lact faith are selfish and dangerous people who have no sense of responsibility. Oppresion, suppression, aggression against the right of other is easy for them and they are less prepared to do good.

4. Knowing Of God and Peacefulness(oromis).


Mental and psychological diseaseses are greater in our time than how other. One factor is anxiety over future events, anxiety over death and other.faith in God is one of thing that can take anxiety away from a person. Because when the anxiety want to penetrate one's spirit, faith in God pushes it away. Because of this the believer always has a sense of peacefulness and no anxiety exist within his or her spirit.

"It is those who believe and confuse not their beliefs with oppression - that are (truly) in peacefulness, for they are on (right) guidance " (6 : 82)

Dirangkum dari 50 dars tauhid baroye jawonon, karya Ayatullah Makarioyirazi

Jumat, 25 April 2008

Bagaimana Seharusnya Wanita dipandang?

Peran Wanita Dalam Pendidikan

Sebagaimana kita ketahui wanita dalam pandangan masyarakat berubah-ubah sesuai perkembangan zaman dan keilmuan dan pengetahuan masyarakat. Pada awalnya wanita hanya dipandang sebelah mata. Dinilai tidak lebih dari sebuah barang yang bisa dijual dibuang dan dihinakan atau hanya dinilai sebagai alat pemuas nafsu saja. Dizaman ini tanda-tanda yang mengisyaratkan penilai rendahan martabat kewanitaan wanita telah ada. Pengadaan dan pelegalan lokalisasi diberbagai kawasan oleh pemerintah atau dalam sekup kecil Dalam kiprah kehidupan rumah tangga misalnya istri dianggap sekadar pemasak makanan, pencuci pakaian, pengasuh anak, dan semacamnya dengan maksud menilai rendah semua peranan itu. Ketika ada suami menilai semacam ini terus apa bedanya dengan pembantu? Dan sangat perlu disayangkan karena dengan anggapan yang salah serta kondisi fisik yang lemah istri ini pula terjadi penganiayaan terhadap para istri.

Pandangan Islam Terhadap Wanita

Kedatangan agama islam dengan begitu tegas mengangkat kodrat wanita menjadi begitu mulia, islamlah yang memanusiakan kewanitaan wanita, Sebagaimana pengangkatan kemanusiaan seluruh manusia. Adanya konsep kewajiban menghormati seorang istri bagi para suami serta penghapusan perbudakan dan semacamnya merupakan bagian dari perhatian besar yang mengisyaratkan akan hal ini. Semua ditempatkan sesuai posisi dan peran masing-masing sebagaimana kompetensi yang dimiliki masing-masing mereka.

Sekarang seperti apakah peran khusus dari wanita itu? Bagaimanakah tantangan zaman yang harus dihadapi, Serta kebutuhan apakah yang harus dipenuhi sehingga wanita bisa memerankan peranannya dengan lentik dan anggun?


Wanita Sebagai Pendidik Anak Sebuah Peranan Yang Tidak Bisa Diremehkan

Allah menciptakan manusia berpasang pasangan. Laki-laki memiliki peranan khusus didalamnya begitu juga wanita. Dimana peran itu Secara fitrah itu tidak bisa ditukar satu dengan yang lain. Andai pun bisa tetap saja akan terdapat kepincangan didalam pelaksanaannya atau ketika bisa dan lues hal itu dipandang sebagai tidak umum. Kemampuan wanita yang begitu khas sebagai seorang pendidik melekat erat dalam kepribadiannya. Wanitalah yang mampu memadukan antara kelembutan dan ketegasan, meramu sebuah rumus untuk membuahkan nilai cinta dan patuh dalam kebaikan dan kebenaran pada anak yang diasuh. Dua unsur yang sangat sulit untuk dipadukan.

Dalam sebuah pendidikan, terdidiknya anak didik akan tercapai ketika sarana dan prasarana tersedia serta pengelola dan pelaksana pendidikan memahami pola pendidikan secara baik.

Pendidikan sebagai sebuah sarana membutuhkan persiapan-persiapan mendasar. Pada pendidikan anak. Pendidikan untuk anak kecintaan memerlukan keahlian khusus. Sifat kemanjaan, kenakalan, kekanakan tidak bisa hanya bisa disikapi dengan kasih sayang atau kekerasan semata. Kecerdasan seeorang ibu memainkan peran yang penting disini. Disamping kesabaran, ketegaran, seorang ibu dituntut lincah dan bijak dalam mensikapi prilaku sang anak. Kesalahan dalam memberi perlakuan serta kurangnya kerja sama suami dengan istri tidak jarang akan membawa kesengsaraan bagi masa depan sang anak. Kemampuan khusus wanita Inilah salah satu alasan mengapa wanita--istri-- harus dihormati.

Dasar Pemikiran Pengkajian

Berangkat dari pemikiran bahwa terbentuknya para calon pemimpin sulit diharapkan dari lembaga yang telah ada dengan dasar lembaga pendidikan itu kini kurang maksimal dalam menjalankan peranannya serta adanya indikasi bahwa proses pendidikan dinegara kita itu tidak lagi bertujuan demi mencerdaskan anak didik. Tapi ditujukan untuk mencetak para "yes sir" maka perlu dicari pemecahan lain menanggapi fenomena ini.

Adanya iklan Dengan terang-terangan diketengahkan dimasyarakat bahwa pendidikan itu untuk mencari pekerjaan mejadi gambaran jelas akan hal ini. Dari sini terjadilah fenomena,dikarenakan lapangan pekerjaan tidak ada atau tidak sesuai dengan program yang diambil serta semakin gencarnya persaingan dari para pencari kerja yang ada maka anak didik tidak mau bekerja. Hanya menunggu dan menunggu menjadi pengangguran dan dikarenakan kebutuhan hidup tetap harus dipenuhi maka tidak jarang yang menjadi penyakit dimasyarakat.

Perlu ditekankan kiranya bahwa Bekerja adalah sebuah kegiatan untuk menggapai suatu tujuan bukan tujuan itu sendiri.

Anak didik semestinya dibentuk pemikiran mereka bahwa ada tujuan yang lebih penting dari bersekolah(belajar)dari sekedar mencari pekerjaan. Tujuan belajar adalah untuk mendapatkan kecerdasan dan dari situ bisa menjadi orang-orang yang baik dan bijak. Orang yang cerdas dan dapat kesempatan bekerja di pemerintahan namun tujuannya bukan untuk jadi orang baik maka akan memanfaatkan kesempatan itu untuk mengeruk keuntungan pribadi semata. Hak orang lain juga akan dimasukkan kedalam kantongnya.
Gambaran konkret dari apa yang terjadi dinegara kita adalah pada saat ujian pegawai negri. Kita bisa melihat disitu betapa besar minat masyarakat untuk bergabung menjadi pegawai yang dibayar dengan uang rakyat. Kebanyakan menginginkan pekerjaan itu dengan alasan nanti gaji yang didapat lebih lancar, gajinya tetap. (Jadi mau bekerja sungguh-sungguh atau main-main gaji tetap sama ini pendapat saya). Mengapa saya menilai seperti itu? Sebagai salah seorang pelajar saya juga hidup dilingkungan akademisi. Tidak jarang saya lihat orang-orang yang setiap bulan mengambil uang jatah milik rakyat itu menghabiskan waktu waktu mereka untuk sekedar duduk-duduk ngobrol baca koran atau majalah, atau berkewajiban mengajar tapi tugas itu engan mudah dilempar pada asisten sementara dia sendiri hanya bersantai-antai aja. bukankah jam kerja mereka hanya 8 jam sehari.


Orang yang memakan uang negara semestinya lebih berhati-hati karena tuntutan tanggung jawab mereka jauh lebih besar dibandingkan masyarakat biasa. Bukankah pada saat mendaftarkan diri sebagai pegawai berarti harus siap menerima resiko sebagai penerima dan pelaksana perintah atasan? Sangat disayangkan jika sekolah yang semestinya menjadi tempat untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa diubah menjadi pabrik penghasil pekerja yang siap berkata "yes sir" semata. Sekolah harus mejadi tempat untuk mencerdaskan anak didik. Cerdas dari segi lahir atau batin(orang yang cerdas itu pandai dan karena kepandaiannya dia menjadi orang baik). Jiwa orang yang cerdas ini akan siap dengan berbagai kemungkinan yang akan dihadapinya. Walau belajar di bidang pangan tapi ketika sarana untuk mempraktekkannya tidak mencukupi maka tidak menjadi diam dan mogok kerja. Tapi tetap berdiri melakukan apa yang masih bisa dilakukan. Kurangnya perhatian terhadap pendidikan dilihat dari anggaran yang begitu minim untuk masalah pendidikan menuntut masyarakat untuk mengambil langkah inisiatif dalam rangka meyelamatkan masa depan anak didik. Para generasi penerus

Langkah praktis pertama adalah membenahi susunan konsep pengaturan rumah sebagai tempat belajar pertama bagi anak. Setiap rumah harus dirubah sebagai sebuah miniatur madrasah. Pengaturan dan pengelolaan didalamnya harus benar-benar diperhatikan. Memang disini juga akan ditemui rintangan rintangan lain namun kerjasama yang apik dari pasangan suami istri sudah cukup menanggulangi permasalahan yang ada. Pendidikan yang benar dalam keluarga menjadi filter bagi anak didik ketika mereka mulai terjun kemasyarakat.


Sebagaimana kami singgung diatas bahwa pemain utama dalam proses pendidikan adalah seorang wanita yaitu para ibu disini jelas bahwa perlakuan suami yang bijak pada istrinya akan berujung pada ketidakmaksimalan pendidikan yang diterima si anak. Dalam fikih kita tahu bahwa kewajiban seorang wanita secara pribadi sangatlah banyak. Terkait masalah ini kita bisa membuka kajian-kajian yang membahas masalah haid, istihadzah, nifas, dan sejenisnya. Disitu terlihat jelas betapa besar tanggung jawab yang harus dipikul para wanita. Disamping peranannya sebagai sang pendidik utama untuk anak. Belum lagi pada saat anak sakit. Para ibu itu rela semalaman berjaga menunggu kalau-kalau ada sesuatu yang dibutuhkan anaknya. Apakah alasan untuk menghargai seorang istri masih kurang?
Ada sebuah kalimat yang menarik dari tulisan guru besar Muthahari arti bahwa wanita harus atau wajib berjilbab. Bukankah Jilbab wajib dipakai bila keluar rumah artinya wajib jilbab berarti "wajib" keluar rumah dan wajib beraktivitas untuk memaksimalkan potensi kemanusiaanya. Muthahari-hak-hak wanita dalam islam. Dari sini kita tahu bahwa wanita dituntut menunjukkan eksistensinya sebagai wanita dalam menggapai nilai kemanusiaan tertinggi. Wanita dengan berbagai tangungan seperti ini masih juga dipinggirkan atau diremehkan apakah pelaku peremehan itu bisa kita sebut sebagai orang yang berakal?


--Suami yang mulia adalah suami yang bisa memuliakan istrinya--
25-4-08
Lirih hidup terekam sebagai wajah keaslian.

Sudah lama bergerak namun sayang, gemulai ayu terlena lentur semringah kebahagiaan semu.

Singgasana derang ditahtakan dipelupuk. Mengubur helai indah manifestasi, Meng-enyah jubah gemerlap maknawi hiasan hati. Disegenap sajak-sajak hidup.

Mortir keangkuhan membahana sebagai eleksir yang tak mungkin terganti. Dalam ratap rerintihan yang mengiris para pemilik hati. Tak mungkin Diam dan hanya sunyi

Tatapan sayu kelelahan tersayat kesedihan nyata mata wanita dan bayi-bayi nirdaya tak digubris

Membabat habis kemanusiaan

Menjungkal segala keutuhan keadilan

Mereka....

Manusia, manusia.... Tidak lagi bisa dinisbat dengannya.

Masyarakat itu

Termakan sudah kebebasan serta kemerdekaan mereka.
Digarong para lalim yang terikat dengan rantai-rantai kecintaan kesenangan diri, keangkuhan. Tak lagi manusia, hewan atau lebih hina dari itu.

Mata semesti sembab
Langkah diurai senyata-nyata Diantara kesibukan hati mendengar jerit masyarakat Palestin, libanon, Irak dan negara madzlum yang dicengkram kolonialisme, Imperialisme berwajah baru

Penjajahan dalam kain modernitas demokrasi menjejali dan merenggut kehidupan mereka. Tak lagi sempat untuk merana. Tiada berdaya tanpa ulur tangan para bijak.

Yang bijak

Berfikir untuk raihan terbaik

Bersatu segera bersatu.

Sesuai teguran fitrah yang jujur.

Bersatulah jawaban

Bagi para pemikir

Kini bukan gelaran masa lagi untuk mencekcok perbedaan. Karena semua itu hanya menyenangkan para setan yang terus menginginkan perceraiberaian persaudaraan kita.

Jujur kita tidak suka dengan perpecahan

Sungguh benar kata si bijak

"Kalau setiap umat islam menuangkan segelas air ke negara israel (Simbul kekuatan yang disewenang)itu. Sungguh dia(yang mengaku sebagai negara itu) akan tenggelam"
Kan musna tak lagi mengiris hati

23-4-08

Jumat, 18 April 2008

Universitas Harvard



"Marilah Kita Menundukan Hati, Meluaskan Cakrawala Pemikiran, Mengoptimalkan Daya Upaya, dan Berterima Kasih Serta Berbahagia"
~Arip Nurahman~

Bagian Perkuliahan Pendahuluan Terhadap Ilmu Komputer dan Internet

Internet dan Seluk Beluknya


Kuliah 4: Internet ▶ bermain ▾ memperluas semua

Jaringan: klien dan server, peer-to-peer, LAN dan WLAN, Internet, dan domain.

Email: alamat, IMAP, POP dan SMTP; netiket, spam, emoticon, snail mail, dan listservs. SSH.

World Wide Web: URL dan HTTP. Blog. Olahpesan cepat. SFTP. Usenet.


Kuliah 5: Internet, Lanjutan ▶ bermain

Topologi jaringan. Internet: tulang punggung, TCP / IP, DHCP, dan DNS. NAT.

Ethernet: NIC, pemasangan kabel, switch, router, dan jalur akses.

Wireless: IR, RF, Bluetooth, dan WiFi. ISP.Modem: dialup, kabel, dan DSL.





Kuliah 6: Jeopardy! bermain

Siswa versus rekan mengajar!




Problem Set

Reinforce your understanding of hardware, software, and the Internet!

Ulangan

Test your understanding of hardware, software, and the Internet!

Exam 1 ▶ play ▾ expand all



Video Minggu Ini

Volume 3: The Internet ▾ expand all
Hosting Options
Registering a Domain Name
Shopping Online
Treasure Hunting


Volume 4: The Internet ▶ HTTP ▶ TCP/IP ▶ Web Servers ▾ expand all
HTTP
TCP/IP
Web Servers
Volume 5: Personal Tech ▾ expand all
"Alien" Technology
Digital Entertainment
Home Networking: Part I
Home Networking: Part II

Disusun Ulang Oleh:

Arip Nurahman

Pendidikan Fisika, FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia

&

Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University, Cambridge. USA.

Semoga Bermanfaat, Terima Kasih, dan Tetap Bersemangat