Dalam kajian permulaan ini telah kita letakkan landasan bagi mekanika klasik. Juga telah kita kemukakan hukum-hukum gerak dan beberapa contoh hukum gaya. Dalam pasal selanjutnya, kita akan membahas jenis gaya yang lain.
Fisika bukanlah suatu doktrin statik, melainkan ilmu yang berkembang. Perkembangan sejarahnya memuat banyak periode panjang yang berisikan perhatian utuh terhadap sesuatu permasalahan tertentu, yang, seringkali dengan tiba-tiba ada pengembangan susunan teorinya. Di sini kita akan menunjukkan dahulu dimana posisi mekanika klasik dalam kerangka fisika modern.
Tidak disangka-sangka, memuncak dan "mendobrak", menjadi teori baru yang cukup meyakinkan.* Hal ini terjadi misalnya sekitar tahun 1690 (mekanika Newtonian ), sekitar tahun 1870 (teori elektromaghetisme Maxwell), tahun 1905 Teori relativitas Einstein), dan sekitar tahun 1925 (mekanika kuantum). Beberapa fisikawan percaya bahwa usaha orang dalam persoalan partikel-elementer, akan membawa kita kepada suatu "dobrakan"
Dengan berkembangnya fisika, banyak hal telah berubah, persoalan yang akan dipecahkan telah berubah, alat-alat penyelidikan juga sudah berubah. Walaupun demikian metoda penyelidikan ataupun proses pemecahan persoalan dasarnya masih sama. Teori fisika terdahulu ternyata hanya berlaku terbatas dan hanya merupakan hal khusus dari teori yang lebih mendalam; teori ini kemudian akan memiliki keterbatasan, demikianlah seterusnya. Dari bidang atau persoalan fisika tertentu, kita selalu menghendaki agar tetap sesuai dengan ujian eksperimen, kita mencari besaran-besaran yang irivarian, yang dituntun oleh suatu keyakinan bahwa alam haruslah sederhana dan simetri, kita mencarinya dengan menggunakan analogi dan model. Banyak muncul konsep-konsep terpadu yang berlaku dalam semua wilayah fisika, seperti misal hokum-hukum kekekalan. Semua ini perlu dimengerti untuk keperluan itu sendiri, bergantung kepada penguasaan suatu topik khusus tertentu. Seandainya, di samping menguasai mekanika klasik, siswa mengerti juga proses ini, maka ia akan dengan mudah memahami dan menguasai teori relativitas maupun teori kuantum, karena keduanya memiliki metode pengkajian yang sama walaupun daerah penerapannya, tidak berarti mekanika klasik, berlainan dengan pengalaman hidup sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar