Senin, 14 Januari 2008

PERAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

(Achmad Samsudin*, 2008)
*Mahasiswa S2 Pendidikan IPA (Fisika SL) SPs UPI Bandung


Model Pembelajaran MMI
Beberapa pakar MMI (Muhammad, 2002; Setiawan, 2007), mengemukakan bahwa model pembelajaran MMI diartikan sebagai suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkret. Pengajaran menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal). Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa. Muhammad (2002) menekankan pentingnya media sebagai alat untuk merangsang proses belajar.
Sutopo (2003) menjelaskan bahwa model MMI dalam banyak aplikasi, pengguna dapat memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya, dan mendapatkan jawaban yang mempengaruhi komputer untuk mengerjakan fungsi selanjutnya. Model MMI mempunyai banyak aplikasi untuk menampilkan berbagai animasi dan simulasi, dalam hal ini simulasi dan animasi dalam konsep fisika. Siswa akan sangat tertolong dengan model MMI dalam memahami konsep yang abstrak. Karena MMI dapat membuat konsep yang bersifat abstrak tersebut menjadi lebih konkrit. Selanjutnya konsep yang sudah konkrit tersebut akan membuat siswa jadi lebih bermakna dalam pembelajarannya.

Aneka Ragam Media Pengajaran
Penelitian para ahli di Universitas California oleh Dr William Allen, dkk. dalam Jackson (1996), pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pengajaran memberikan bantuan sangat besar kepada siswa dalam proses belajar mengajar. Namun demikian, peran guru juga menentukan terhadap efektifitas penggunaan media dalam pengajaran. Peran ini tercermin dari kemampuan memilih aneka ragam media pengajaran sesuai dengan situasi dan kondisi.
Aneka ragam media dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Muhammad (2002) dan Hartono (2007) membuat klasifikasi berdasarkan adanya tiga ciri, yaitu: suara (audio), bentuk (visual), dan gerak (motion).

Kegunaan Media
Sutopo (2003) menerangkan bahwa media dapat digunakan untuk bermacam-macam bidang pekerjaan, tergantung kreativitas untuk mengembangkannya. Aplikasi media dibagi menjadi beberapa kategori, di antaranya yaitu:
1. Presentasi bisnis 6. Teleconferencing
2. Pelatihan dan Pendidikan 7. Film
3. Penyampaian Informasi 8. Virtual reality
4. Promosi dan penjualan 9. Web
5. Produktivitas 10. Game

Dari sepuluh kegunaan dari media pengajaran di atas, yang digunakan dalam dunia pendidikan pada umumnya adalah poin kedua dan sembilan yaitu mengenai aplikasi pelatihan dan pendidikan serta aplikasi web. Komputer dengan MMI mulai mendapat perhatian pada saat digunakan untuk pelatihan dan pendidikan dari suatu keadaan pembelajaran fisika khususnya ke keadaan pembelajaran fisika yang lain. Presentasi media dapat menggunakan beberapa macam teks, chart, audio, video, animasi, simulasi, atau foto. Jika macam-macam komponen tersebut (teks, chart, audio, video, animasi, simulasi, atau foto) dapat digabungkan secara interaktif, hal itu dapat menghasilkan suatu pembelajaran yang efektif (Sutopo, 2003).
Konsep fisika yang banyak mengandung konsep-konsep abstrak, sangat terbantu oleh adanya Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK) ini. Kita jadi mengerti, bagaimana media komputer dapat membantu pembelajaran fisika khususnya secara maksimal. Siregar (2008) mengatakan bahwa hyperteks (PBK) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa minimal 2 sigma. Maksudnya, pembelajaran dengan bantuan komputer, siswa dapat meningkat dalam hasil belajarnya minimal 2 tingkatan pencapaian. Hal ini juga banyak dijumpai dari hasil-hasil penelitian yang dikembangkan baik menggunakan MMI atau media komputer lainnya.

Pengajaran dengan Bantuan Komputer
Perkembangan zaman dapat ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih. Karena itu dalam proses pembelajaran perlu juga dikembangkan cara-cara mengajar yang baru pula, di antaranya ialah cara mengajar dengan mempergunakan komputer. Metode mengajar ini dikembangkan karena pertama-tama sudah jelas pada kehidupan modern di masa depan, komputer merupakan suatu alat yang penting. Dengan bantuan komputer dapat diajarkan cara-cara mencari inforamsi baru, yaitu dengan menyeleksi dan mengolah pertanyaan, sehingga terdapat jawaban terhadap suatu pertanyaan itu.
Roestiyah (2001) menjelaskan bahwa secara teori, komputer mempunyai kekuatan keahlian yang lebih daripada seorang guru, karena komputer dapat:
1. Menyimpan beberapa informasi
2. Memilih informasi tersebut dengan kecepatan yang tinggi
3. Menyajikan pada siswa dengan tanda diagram yang menantang
4. Memberi jawaban tipe kebutuhan siswa
5. Memberi umpan balik kepada siswa secara individual secepatnya
6. Memberikan informasi yang berbedaan dengan siswa yang berbeda pula.

Adapun keterbatasan media komputer menurut Arsyad (2002) adalah:
1. Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah), pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
2. Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.
3. Keragaman model komputer (perangkat komputer) sering menyebabkan program (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok dengan model yang lainnya.
4. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa.
5. Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil.

Komputer dapat diprogram untuk dimanfaatkan dalam potensi mengajar dengan tiga cara, yaitu:
1. Tutorial
Dalam hal ini program menuntut komputer untuk berbuat sebagai seorang tutor yang memimpin siswa melalui urutan materi yang mereka harapkan menjadi pokok pengertian. Komputer dapat menemukan lingkup kesulitan tiap siswa, kemudian menjelaskan pendapat-pendapat yang ditemukan siswa, menggunakan contoh dan latihan yang tepat dan mentes siswa pada tiap langkah untuk mencek bagaimana siswa telah mengerti dengan baik.
2. Simulasi
Bentuk kedua pengajaran dengan komputer ialah untuk simulasi pada suatu keadaan khusus, atau sistem di mana siswa dapat berinteraksi. Siswa dapat menyebut informasi, sehingga dapat sampai pada jawabannya, karena mereka berpikir sehat, mencobakan interpretasinya dari prinsip-prinsip yang telah ditentukan. Komputer akan menceritakan pada siswa apakah dampak dari keputusannya, terutama tentang reaksi dari kritikan atau pendapatnya.
3. Pengolahan Data
Rowntree (Roestiyah, 2001) menuliskan bahwa dalam hal ini komputer digunakan sebagai suatu penelitian sejumlah data yang luas atau memanipulasi data dengan kecepatan yang tinggi. Siswa dapat meminta kepada komputer untuk meneliti figur-figur tertentu, atau menghasilkan grafik dan gambar yang sulit/kompleks.
Menurut Hamalik (2003), ada tiga bentuk penggunaan komputer dalam kelas, yaitu untuk:
1. Mengajar siswa menjadi mampu membaca komputer atau Computer literate,
2. Mengajarkan dasar-dasar pemrograman dan pemecahan masalah dengan komputer,
3. Melayani siswa sebagai alat bantu pembelajaran.

Hamalik (2003) juga menjelaskan ada empat bentuk/jenis perangkat lunak pengajaran komputer, yaitu: (1) latihan dan praktik, (2) tutorial, (3) simulasi, (4) pengajaran dengan instruksi komputer (computer managed instruction).
Menurut Arsyad (2002), kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari instruksional secara keseluruhan. Untuk itu ada kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media, antara lain:
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
3. Praktis, luwes, dan bertahan.
4. Guru terampil menggunakannya.
5. Pengelompokan sasaran.
6. Mutu teknis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar