Hari ini, 27 Desember 2008, pagi menjelang siang cuaca begitu cerah. Langit pun terlihat begitu biru. Di halaman samping rumah baru kami yang masih lapang ditumbuhi rumput ilalang, anak-anak asyik bermain rumah-rumahan. Bertiangkan beberapa potongan bambu yang diatapi potongan kayu tripleks bekas, Azkia dan Luqman mengamati awan yang tampak jelas bergerak di angkasa.
Memang luar biasa kawasan rumah tinggal kami sekarang ini. Banyak yang bisa kami eksplorasi dan amati, banyak bahan pelajaran faktual yang dihadiahkan alam ciptaan Tuhan ini untuk kami. Ada jangkrik gemuk-gemuk keluar dari liang karena tanahnya tergali, ada bekicot yang menempel di antara ilalang, ada capung dan kupu yang liar beterbangan, ada banyak putri malu yang bisa disentuh kapan saja untuk melihat mereka malu-malu menutup daunnya, dan yang paling menakjubkan pada hari ini adalah ketika Azkia berlari mengambil buku dari kamar untuk mencocokkan bentuk awan yang dilihatnya dengan informasi yang pernah ia baca.
Luqman seperti biasa menguntit kakaknya, yang rajin memberi info terbaru. Dan saya tahu ia juga belajar ketika kakaknya berteriak takjub, "Mama, tadi kakak lihat awan kumulus dan altostratus!".
Aduh, karena saya sibuk mengawasi para pekerja yang sedang membangun dapur, tak sempat saya ikut mengamati awan apalagi memotretnya. Tapi jauh di dalam hati, saya bersyukur dan juga takjub dengan spirit belajar putera-puteri saya yang tak surut karena kepindahan kami ke wilayah pinggiran seperti Tanjungsari ini. Bahkan awan yang gratis bisa kita lihat di atas sana pun membuat mereka tak kehilangan momentum belajar. Puji syukur hanya kepada Allah Yang Mahapemurah. Semoga kepindahan kami ke tempat baru ini memberi berkah. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar