Sabtu, 13 November 2010

Kenali Diri Sebelum Mengenali Orang Lain

google picture
Pernahkan anda merasa bahwa diri anda berbeda dari orang lain? Atau anda merasa diri anda unik? Sebagai makhluk sosial, pasti kita tidak lepas berinteraksi antara satu dengan lainnya. Pasti suatu saat kita pernah mengalami benturan atau pergesekan yang efeknya bisa positif atau negative.
Pada tulisan sebelumnya di sini, saya menulis tentang pergesekan dan benturan yang terjadi sebagai efek dari karakter manusia terhadap pola asuh anak, sehingga mengakibatkan virus rendah diri yang sangat berbahaya.
Tidak berapa lama saya publish tulisan tersebut muncul komentar dari para kompasianer, yang paling membanggakan saya komentar dari Pak Prayitno Ramelan, begini beliau berkomentar:
“Benar Ibu Guru Lady, boleh rendah hati tapi jangan rendah diri. Harus yakin akan dirinya. Sepuh tips-nya itu bagus dan sangat berguna bagi Kakung ini dalam membangun dan meningkatkan motivasi cucu-cucu saya deh. Terima kasih pencerahannya ya. Good Luck. Salam, selamat tahun baru 2010.”
Ternyata virus rendah diri yang berbahaya itu juga pernah menyerang beberapa kompasianer pada masa kecil mereka, dengan tidak mengurangi rasa hormat saya menyebutkan abang-abang ahmed-tsar-blenzinky, Ferdi Xn, ragile, yasser fauzan, bahkan diri saya juga termasuk di dalamnya (sssst…jangan bilang siapa-siapa ya)
Komentar kang ibeng muncul juga akhirnya, walaupun tidak mengatakan pernah mengalaminya, namun beliau ada permintaan.
“Mantab….!!!! biar telat yang penting baca…hehehhee. Phlegmatis Melankolis dan Koleris Melankolis saya kurang paham. Minta tolong dikasih pencerahan dong…difinisikan maksudnya, hehehehe biar saya tambah pinter. Trims day”.
Menjawab permintaan Kang Ibeng, dalam tulisan ini saya menulis tentang penjelasan tipe dan karakter tersebut.
Dalam pergaulan sehari-hari sangat lazim kita merasakan perbedaan karakter manusia. Perbedaan karakter orang di sekitar kita terkadang sesuai dengan karakter kita, namun tidak sedikit membuat jurang perbedaan yang cukup dalam.
Hasilnya adalah, jika positif biasanya akan menimbulkan motivasi diri kita untuk bisa lebih baik dari orang lain. Sedangkan jika negatif biasanya akan rusaknya hubungan diantara sesama manusia, misalnya perkelahian, perceraian, permusuhan dan sebagainya. Rusaknya hubungan tersebut bisa jadi disebabkan kita tidak mengenali sifat dan karakter diri kita dan juga tidak mengetahui karakter manusia lainnya.


Membedakan orang dari sifat dan karakternya dapat dipelajari dari buku-buku psikologi, salah satunya buku yang ditulis oleh Florence Littauer yang berjudul “Personality Plus“. Dalam buku tersebut kita seperti terbawa kepada topik klasik psikologi, yang konon sudah ditetapkan Hippocrates 2400 tahun yang lalu, yaitu empat kepribadian: Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlegmatis.
Satu persatu dari keempat sifat dasar yang dikemukakan Florence Littauer dalam bukunya “Personality Plus” sebagai berikut :
1. Kepribadian Sanguis (Sanguis yang Populer)
Kemampuan orang Sanguinis yang Populer untuk melangsungkan percakapan yang mengasyikkan apakah mengenai sesuatu merupakan segi plus yang membuat iri hati orang lain; tetapi kalau dibawa sampai ke ujung yang ekstrim, orang Sanguinis yang Populer bicara terus-menerus, memonopoli, menyela, dan menyimpang terlalu jauh dari kebenaran.
Bergaul dengan orang sanguin ini sebenarnya menyenangkan, jika dia bercerita dia bisa menggambarkan sesuatu dengan baik, sehingga pikiran kita diajak untuk merangkai katanya-katanya seperti sebuah film di kepala kita, saking bagusnya penggambaran ceritanya.
2. Kepribadian Melankolis (Melankolis yang Sempurna) :
Orang Melankolis yang Sempurna memiliki pemikiran analitis yang mendalam dan merupakan ciri khas yang jenius, banyak dihormati oleh mereka yang pikirannya lebih dangkal, walaupun demikian kalau dibawa sampai ke titik ekstrim, dia jadi menyebabkan kemurungan dan menekan perasaan.
Kadangkala bergaul dengan orang melankolis menimbulkan kebosanan dalam diri kita, semuanya serba teratur dan teliti, segala sesuatu dikerjakan dengan langkah-langkah yang jelas dan terstruktur. Kalau lama dalam proses pengerjaan bukan karena malas tetapi karena hasilnya harus sempurna. Ciri-ciri kalau kita bertemu dengan orang Melankolis ini biasanya dilihat dari kamar tidur/kantornya, semuanya serba rapi, tertib dan terpola (keculai kalau punya asisten/istri yang siap membereskan arisip-arsip yang berantakan).
Dan orang Melankolis ini susah sekali diyakinkan, perlu data-data otentik yang mendukung argumentasi kita. Dan secara ekstrim dalam hal keuangan orang Melankolis cenderung (sory lho.. dalam titik extrim) pelit, tapi untuk mengenai hasil pekerjaan, Orang Melankolis jagonya. Sangat pandai mengorganisasi sesuatu.
3. Kepribadian Koleris (Koleris Kuat) :
Bakat orang Koleris yang Kuat untuk kepemimpinan yang cepat dan tajam sangat diperlukan dalam setiap tahap kehidupan pada zaman sekarang; tetapi kalau dibawa sampai titik esktrim, orang Koleris yang Kuat jadi sok berkuasa, mendominasi, dan manipulatif. Setiap pemimpin mempunyai sifat ini, tegas, lugas, dan salah satu untuk mengenai ciri-ciri kepribadian ini adalah selalu ingin di depan tidak mau kalah dengan orang lain.
Secara extrim, orang dengan kepribadian ini menjadi orang yang diktaktor, selalu tampil dominan dan tidak mau dibawah orang lain, pinginnya selalu diatas dalam segala hal. Orang dengan kepribadian Koleris sangat mahir untuk urusan mengorganisir banyak orang dengan sifatnya yang tegas.
4. Kepribadian Phlegmatis (Phlegmatis yang Damai) :
Sifat orang Phlegmatis Damai yang mudah bergaul merupakan perpaduan yang mengagumkan dan menjadikannya orang yang paling disukai dalam kelompok mana saja; namun kalau dibawa sampai ke titik ekstrim, orang Phlegmatis yang Damai tidak peduli melakukan apa pun, masa bodoh, dan tidak punya kepastian.
Ciri-cirinya yang mudah dilihat adalah tidak mempunyai sikap yang jelas dalam mengambil keputusan, tidak mau secara tegas memihak sesuatu yang belum diketahuinya, cenderung damai dan tidak mau berkonfrontasi secara langsung dengan orang lain. Terkadang orang Phlegmatis memang harus didikte untuk mengerjakan sesuatu (secara extrim), biasanya orang phlegmatis kurang mahir untuk urusan-urusan yang detail, seperti yang paling sederhana merapikan kamarnya, tetapi seorang Phlegmatis bisa menjadi peloby yang ulung dan bisa diandalkan untuk urusan berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain, karena sifatnya yang kalem dan tenang.
Kepribadian Campuran dari Kepribadian Dasar
Keempat tipe kepribadian tersebut, menurut Littauer, juga bisa bercampur dalam diri seseorang. Littauer membedakannya menjadi empat:
Campuran alami adalah: Sanguinis Koleris dan Melankolis Phlegmatis.
Campuran pelengkap yang berorientasi hubungan adalah: Sanguinis Phlegmatis
Campuran pelengkap yang berorientasi tujuan adalah: Koleris Melankolis
Campuran berlawanan dianggap sebagai pertikaian batin adalah: Sanguinis Melankolis dan Koleris Phlegmatis.
Sedangkan yang mempunyai sedikit dari segalanya, dengan asumsi sudah mengikuti tes kepribadian dengan benar, dianggap mungkin Phlegmatis, mungkin orang sempurna, atau mungkin orang yang masa kecilnya terlalu diarahkan, dikontrol, dan ditindas sehingga tidak mengenali diri sendiri.
Nah, kira-kira anda masuk tipe yang mana ya? Kenali diri kita sendiri sebelum mengenali orang lain.
Sumber: http://www.bagi-bagi-info.co.cc
 Sumber juga sebagai penulis aktif di www.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar