MODEL – MODEL PEMBELAJARAN
A. Pengertian Model Pembelajaran
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan demikian aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis.
B. Jenis-Jenis Model Pembelajaran
1. Model Pencapaian Konsep,
2. Model Latihan Penelitian,
3. Model Sinektiks,
4. Model Pertemuan Kelas,
5. Model Investigasi kelompok,
6. Model Jurisprudensial,
7. Model Latihan Laboratoris,
8. Model Penelitian Sosial,
9. Model Kontrol Diri, dan
10. Model Simulasi.
C. Strategi Pelaksanaan Model-Model Pembelajaran
1. Model Pencapaian Konsep (Bruner dkk, 1967)
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
• Sajikan contoh berlabel
• Minta dugaan
• Minta definisi
• Bandingkan contoh positif dan negatif
• Ajukan dugaan
• Berikan definisi
• Minta contoh lain
• Minta nama konsep
• Minta contoh lainnya • Cari contoh lain
• Beri nama konsep
• Cari contoh lainnya
• Tanya Mengapa/ Bagaimana
• Bimbing diskusi • Ungkapkan pikiran
• Diskusikan aneka pikiran
2. Model Latihan Penelitian (Suchman dalam Joyce & Weil, 1986)
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
• Jelaskan Prosedur Penelitian
• Sajikan Situasi Bermasalah
• Pahami Prosedur Penelitian
• Temukan Masalah
• Ajukan Peertanyaan tentang Inti Masalah
• Minta Rincian Masalah
• Beri Tugas Explorasi
• Bimbing Merumuskan Hipotesis
• Pantau Proses Percobaan
• Adakan Diskusi
• Teruskan Diskusi
• Pacu Proses Penyimpulan
• Undang Rekomendasi
• Rumuskan Masalah
• Rinci Masalah
• Cari Data Sementara
• Rumuskan Hipotesis
• Adakan Proses Percobaan
• Kaji Data Hasil Percobaan
• Uji Hipotesis
• Adakan Diskusi
• Buat Kesimpulan
• Berikan Rekomendasi
3. Model Sinektiks (Gordon dalam Joyce & Weil, 1986)
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
• Minta Siswa Mendeskripsikan Suatu Kondisi
• Minta mahasiswa Membuat Analogi Langsung
• Minta siswa Membuat Analogi Personal
• Ajukan Pertanyaan Dilematik/ Konflik
• Minta siswa Membuat Analogi Langsung Lanjut
• Adakan Reviu Hasil Analogi dan Tugas Belajar
• Mendeskripsikan suatu kondisi
• Buat Analogi/ Pengandaian
• Kaji Salah Satu Analogi
• Buat Analogi Personal
• Beri Jawaban atas Pertanyaan Dilematik/ Konflik
• Buat Analogi Baru yang Terkait pada Analogi Lama
• Endapkan Hasil Analogi dalam Kaitan Tugas
4. Model Pertemuan Kelas (Glasser dalam Joyce & Weil, 1986)
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
• Ciptakan Situasi yang Kondusif
• Pancing Munculnya Masalah
• Paparkan Konteks Masalah
• Identifikasi Nilai di Balik Masalah
• Pancing Munculnya Alternatif Tindakan
• Pancing Mahasiswa
• Kaji Komitmen siswa terhadap Perilaku Guru
• Melibatkan Diri dalam Situasi
• Kemukakan Masalah
• Paparkan Konteks Masalah
• Buat Keputusan Nilai Terkait Masalah
• Pilih Alternatif Tindakan Terbaik
• Beri Komentar Umum
• Tunjukkan Komitmen terhadap Perilaku
5. Model Investigasi Kelompok (Joyce & Weil, 1986)
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
• Sajikan Situasi Bermasalah
• Bimbing Proses Eksplorasi
• Pacu Diskusi Kelompok
• Pantau Kegiatan Belajar
• Cek Kemajuan Belajar Kelompok
• Dorong Tindakan
Perulangan • Amati Situasi Bermasalah
• Jelajahi Permasalahan
• Temukan Kunci Permasalahan
• Rumuskan Apa Yang harus Dilakukan
• Atur Pembagian Tugas dalam Kelompok
• Belajar Individual dan Kelompok
• Cek Tugas yang Harus Dikerjakan
• Cek Proses dan Hasil Penelitian Kelompok
• Lakukan Tindak Lanjut
6. Model Penelitian Jurisprudensial (Shaver dalam Joyce & Well, 1986)
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
• Perkenalkan bahan-bahan
• Reviu Data yang Tersedia
• Ciptakan Suasana Menantang
• Ajukan Pertanyaan Nilai
• Minta Contoh dan Alasannya
• Minta Satu Pilihan Nilai
• Ajukan Variasi Pelacakan
1
• Temukan dan Pilih Suatu Kasus
• Kaitkan Fakta dengan Kasus
• Rumuskan Satu Masalah
• Identifikasi Konflik Nilai
• Jajagi Berbagai Posisi Nilai
• Antisipasi Konsekuensi Setiap Posisi
• Cari Variasi Contoh yang Mendukung Posisi yang Dipilih
• Beri Argumen atas Pilihan Nilai
• Nyatakan Satu Posisi Nilai
• Beri Penalaran atas Posisi tersebut
• Kaji Kesahihan Posisi Nilai yang Dipilih
7. Model Latihan Laboratoris (Joyce & Weil, 1986)
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
• Beri Stimulasi Suatu Isu
• Ajukan Pertanyaan Pemicu Pendapat yang bertolak Belakang
• Ciptakan Situasi Pemecahan Masalah
Ajukan Pertanyaan Pemicu Keterlibatan
• Ciptakan Situasi yang Mengundang Kepedulian
• Minta untuk Menilai Diri Masing-masing
• Beri Respon Kebutuhan
• Kenali Adanya Kontradiksi
• Diskusikan Pemecahan Kontradiksi tersebut
• Rasakan Perlunya Kebersamaan
• Tunjukkan Kepedulian Terhadap Orang
• Lakukan Penilaian Diri
8. Model Penelitian Sosial (Massialas & Cox dalam Joyce & Weil, 1986)
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
• Sajikan Konteks Masalah
• Ajukan Pertanyaan
• Ajukan Pertanyaan
• Pantau Proses Pengumpulan data
• Kelola Diskusi Kelompok
• Ajukan Pertanyaan
• Sadari Adanya Masalah
• Rumuskan Masalah
• Rumuskan Jawaban Sementara (Hipotesis)
• Berikan Penjelasan beberapa Istilah
• Kumpulkan Data
• Olah dan Analisis Data
• Berikan Penafsiran atas Data
• Uji Kebenaran Hipotesis
• Rumuskan Kesimpulan
• Tarik Generalisasi
9. Model Pengelolaan Kontingensi (Joyce & Weil, 1986)
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
• Identifikasi Perilaku Sasaran
• Rumuskan Perilaku Akhir
• Amati Kemunculan Perilaku
• Catat Konteks Perilaku tersebut
• Pilih Konteks
• Tentukan Penguat
• Gunakan Penguat Sesuai Konteks
• Tata Lingkungan Belajar
• Gunakan Proses Penguatan Secara Teratur
• Ukur Adanya Perubahan
• Pelihara Kondisi yang Baik
• Ketahui Perilaku Akhir sebagai Sasaran belajar
• Sadari Perilaku dalam Konteksnya
• Sadari Adanya Proses Perubahan Perilaku
• Manfaatkan Lingkungan Belajar Sebaik-baiknya
• Sadari Perubahan Perilaku Akhir
10. Model Kontrol Diri (Joyce & Weil, 1986)
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
• Kemukakan Prinsip Kontrol Diri
• Undang siswa Berpartisipasi
• Rumuskan perilaku Khusus
• Kemukakan Langkah Kontrol Diri
• Tentukan Konteks
• Tentukan Hasil
• Susun Program
• Pantau Pelaksanaan Program
• Perbaiki Program
• Pahami Prinsip Kontrol Diri
• Masuklah Ke dalam Situasi Interaksi
• Sadari Perilaku Khusus Sebagai …
• Ikuti Prosedur
• Sadari Konteks dan hasil
• Susun Program Bersama Pengajar
• Ikuti Program dengan Tekun
• Adakan Penyesuaian
10. Model Simulasi (Joyce & Weil, 1986)
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN SISWA
• Sajikan Berbagai Topik
• Jelaskan Prinsip Simulasi
• Kemukakan Prosedur Umum
• Susun Skenario
• Atur Para Pemeran
• Coba Peran Secara Singkat
• Pantau Proses Simulasi
• Kelola Proses Refleksi
• Beri Komentar
• Beri Penguatan
• Kelola Diskusi Balikan
• Kenali Topik
• Pamahi Prinsip
• Pahami Prosedur
• Pahami Skenario
• Pilih Satu Peran
• Latihan Peranan
• Lakukan Kegiatan Skenario
• Adakan Diskusi Umpan Balik
• Jernihkan Hal yang Tidak Jelas
• Ulangi Diskusi
• Adakan Diskusi Balikan
• Sadari Manfaatnya
D. Model – Model Pengajaran Dalam Pembelajaran Sains
1. Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction / DI)
Pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang bersifat teacher center.
Persyaratan pengajaran langsung :
a. Ada alat yang akan didemonstrasikan
b. Harus mengikuti tingkah laku mengajar (sintaks)
Sintaks pengajaran langsung :
1) Fase 1 : menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2) Fase 2 : mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
3) Fase 3 : membimbing siswa
4) Fase 4 : mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5) Fase 5 : memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan pene-rapannya.
c. Ada rencana pembelajaran
d. Ada lembar kerja siswa
2. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning / CL)
Pembelajaran kooperatif adalah merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda.,
a. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif :
1) Fase 1 : menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
2) Fase 2 : menyampaikan informasi
3) Fase 3 : mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
4) Fase 4 : membimbing kelompok bekerja dan belajar
5) Fase 5 : evaluasi
6) Fase 6 : memberi penghargaan
b. Beberapa variasi dalam model Cooperative Learning
1) Student Teams Achievement Division (STAD)
Persyaratan pelaksanaannya :
a) Siswa dikelompokkan dengan anggota 4-5 orang tiap kelompok
b) Seluruh siswa diberi kuis (tidak boleh bekerja sama)
c) Point tiap anggota dijumlahkan untuk mendapatkan skor tim
d) Tim yang mencapai kriteria tertentu dapat diberi sertifikat atau penghargaan yang lain
e) Bahan/ alat yang harus disediakan guru :
• Lembar Kerja Siswa
• Rencana Pembelajaran
• Alat Evaluasi
• Alat dan Bahan
2) Teams Games Tournaments (TGT)
a) Guru menyiapkan :
• Kartu Soal
• Lembar Kerja Siswa
• Alat/ Bahan
b) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5 orang)
c) Guru mengarahkan aturan permainannya
3) Jigsaw
Persyaratan pelaksanaannya :
a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5 orang).
b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab.
c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya.
d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya.
e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya.
f) Ada kuis individu.
g) Persyaratan lain yang perlu disiapkan guru :
• Bahan Kuis
• Lembar Kerja Siswa
• Rencana Pembelajaran
4) Think Pair Share (TPS)
TPS atau berpikir berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.
Sintaks TPS :
1) Fase 1 : Thinking (berpikir)
2) Fase 2 : Pairing (berpasangan)
3) Fase 3 : Sharing
5) Numbered Head Together (NHT)
NHT atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional.
Sintaks NHT :
1) Fase 1 : Penomoran
2) Fase 2 : Mengajukan pertanyaan
3) Fase 3 : Berfikir bersama
4) Fase 4 : Menjawab
4. Model Pengajaran Berdasarkan Permasalahan (Problem Based Instruction / PBI)
Model PBI merupakan penyajian kepada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri.
Persyaratan yang harus dipenuhi :
Sintaks PBI :
1) Fase 1 : orientasi siswa pada masalah
2) Fase 2 : mengorganisasikan siswa untuk belajar
3) Fase 3 : membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4) Fase 4 : mengembangkan dan menyajikan hasil kerja siswa
5) Fase 5 : menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar