Senin, 29 November 2010

PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN GAMBAR TEKNIK

Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 1
OPKR-10-009B
PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN
GAMBAR TEKNIK
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 2
PEMBACAAN DAN PEMAHAMAN
GAMBAR TEKNIK
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
PENYUSUN
SUHARTO, S.Pd.
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005
OPKR-10-009BPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 3
 KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kami sehingga penulisan modul dengan judul“
Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik“ ini dapat terwujud meskipun
banyak hambatan yang penulis alami dalam penyelesaian modul ini terutama
dalam mencari referensi dan sarana penunjang lainnya.
Dasar ketrampilan yang mengacu pada kompetence base training dengan
standar kompetensi nasional yang diemban oleh kurikulum 2004, memaksa
penulis berfikir keras dalam menyajikan sebuah modul yang praktis, yang dapat
dipelajari oleh siswa baik secara kelompok maupun mandiri, sehingga dapat
menjawab tantangan masa depan yaitu menciptakan lulusan-lulusan SMK yang
kompeten yang diakui dan dipakai oleh industri maupun masyarakat luas.
Modul ini disusun secara sistematis, dengan bahasa teknik yang lazim
digunakan di masayarakat khususnya masyarakat teknik sehingga agar tidak
membingungkan, penulis sesedikit mungkin menterjemahkan bahasa teknik ke
dalam bahasa Indonesia. Selain dari itu tahapan dalam mempelajari modul ini
harus diikuti secara runtut, karena kegiatan belajar disusun diawali dengan
landasan teori yang mendasari pemahaman praktek yang akan dilaksanakan oleh
siswa dalam memperoleh kompetensi yang diharapkan. Dengan menggunakan
modul ini, siswa akan kompeten dalam membaca dan memahami gambar teknik.
Namun kami percaya bahwa apa yang kami tulis, tentu masih banyak
kesalahan serta kekurangannya untuk itu kritik yang konstruktif bagi perbaikan
modul ini sangat kami harapan, dan sepercik harapan kiranya peran serta kita
semua dalam berkarya dibidang pendidikan akan menghasilkan siswa-siswa yang
memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang nantinya berguna bagi nusa
dan bangsa.
Jakarta, 10 September 2005
Penyusun,
Suharto, S.Pd.Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 4
 DAFTAR ISI

Halaman
 Halaman Sampul ……………………………………………....………………..... I
 Halaman Francis ……………………………………………....……………….... II
 Kata Pengantar ……………………………………………....…………………... III
 Daftar Isi …………………………………………………………………………………. IV
 Peta Kedudukan Modul ……………………………..………………………………. VI
 Daftar Judul Modul…………………………………..………………………………… VII
 Mekanisme Pemelajaran ............................................................... IX
 Peristilahan/Glossarium ………………..……………………………………………. X
I. BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
A.Deskripsi ………..…………………………………………………………
B.Prasyarat ………………….………………………………………………..
C.Petunjuk Penggunaan Modul …………..……………………………
1.Petunuk belajar bagi Peserta Diklat ………………..
2.Petunjuk bagi Guru/Instruktur ……………………………..
D. Tuj
uan Akhir ……………………………………………………………….
E. Ko
mpetensi ………………………………………………………………..
F. Ce
k Kemampuan ………………………………………………………..
II. BAB II PEMELAJARAN ……….…………………………………………….
A.Rencana Belajar Peserta Diklat ..………………………………….
B.Kegiatan Belajar …………………………………………………………
1.Kegiatan Belajar 1 : Standar Gambar Teknik dan
Menggunakan Peralatan Gambar..............................
a.Tujuan kegiatan belajar 1 …………………………
b.Uraian materi 1 …………………………………
c.Rangkuman 1 …………………………………
d.Tugas 1 ……………………………………………
e.Tes formatif 1 ………………………………………
f. Kunci jawaban 1 ………….……………………………Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 5
g.Lembar Kerja 1 …………………………………………
2.Kegiatan Belajar 2 : Membaca dan Memahami Gambar
Proyeksi dan Gambar Potongan.................................
a.Tujuan kegiatan belajar 2 …………………………………
b.Uraian materi 2 ……………………………………………..
c.Rangkuman 2……………………………………………
d.Tugas 2 ………………………………………………
e.Tes formatif 2 ……………………………………
f.Kunci jawaban 2 ……………………………………………
g.Lembar Kerja 2 ……………………………………………..
3.Kegiatan Belajar 3 : Membaca dan Memahami
Pencantuman Ukuran dan Simbol/Kode Gambar ........
a.Tujuan kegiatan belajar 3 ………………………………
b.Uraian materi 3 ……………………………………………
c.Rangkuman 3 ……………………………………………
d.Tugas 3 ……………………………………………
e.Tes formatif 3 ………………………………………………
f. Kunci jawaban formatif 3 ……………………………
III. BAB III EVALUASI ………………………………….……………………….
A. Pertanyaan …………………………………………….……………..
a. Uji Kompetensi Pengetahuan …..………………………..
b. Uji Kompetensi Ketrampilan ..…………………………….
B.Kunci Jawaban …………………………………….………………..
C.Kriteria Kelulusan ……………………………..……………………
IV. BAB IV PENUTUP …………………………….……………………….……..
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..……….Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 6Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B vi
 PETA KEDUDUKAN MODUL
OPKR40-016B
OPKR 40-014B
OPKR 40-009B
OPKR 40-004B
OPKR 40-003B
OPKR 30-007B
OPKR 30-017B
OPKR 30-010B
OPKR 30-003B
OPKR 30-013B
OPKR 30-004B
OPKR 30-002B
OPKR 30-001B
OPKR 20-010B
OPKR 20-012B
OPKR 20-001B
OPKR 20-010B
OPKR 20-017B
OPKR 20-014B
OPKR 40-002B
OPKR 40-001B
OPKR 10-018B OPKR 40-008B OPKR 40-012B OPKR 50-002B
OPKR 50-007B
OPKR 50-009B
OPKR 50-008B
OPKR 50-011B
OPKR 10-003B
OPKR 10-002B OPKR 10-001B OPKR 10-005B
OPKR 10-006B
OPKR 50-001B
OPKR 40-019B OPKR 40-017B OPKR 10-019B OPKR 10-009B OPKR 10-010B
OPKR 10-017B
OPKR 10-015B
OPKR 50-019BPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 7
 DAFTAR JUDUL MODUL
No KODE Judul Modul
1 OPKR 10-001B Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen
2 OPKR 10-002B Pemasangan sistem hidrolik
3 OPKR 10-003B Pemeliharaan/servis sistem hidrolik
4 OPKR 10-005B Pemeliharaan/servis dan per-baikan kompresor udara dan komponen-
komponennya
5 OPKR 10-006B Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, dan pemotongan
dengan panas dan pemansan
6 OPKR 10-009B Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
7 OPKR 10-010B Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
8 OPKR 10-016B Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
9 OPKR 10-017B Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja
10 OPKR 10-018B Konstribusi komunikasi di tempat kerja
11 OPKR 10-019B Pelaksanaan operasi penanganan secara manual
12 OPKR 20-001B Pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya
13 OPKR 20-010B Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya
14 OPKR 20-011B Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya
15 OPKR 20-012B Overhaul komponen sistem pendingin
16 OPKR 20-014B Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin
17 OPKR 20-017B Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel
18 OPKR 30-001B Pemeliharaan/servis kopling dan komponen-komponennya sistem
pengoperasian
19 OPKR 30-002B Perbaikan kopling dan komponen-komponennya
20 OPKR 30-003B Overhaul kopling dan komponen-komponennya
21 OPKR 30-004B Pemeliharaan/servis transmisi manual
22 OPKR 30-007B Pemeliharaan/servis transmisi otomatis
23 OPKR 30-010B Pemeliharaan/servis unit final drive/ garden
24 OPKR 30-013B Pemeliharaan/servis poros roda penggerak
25 OPKR 30-014B Perbaikan poros penggerak roda
26 OPKR 40-001B Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya
27 OPKR 40-002B Pemeliharaan/servis sistem rem
28 OPKR 40-003B Perbaikan sistem rem
29 OPKR 40-004B Overhaul komponen sistem rem
30 OPKR 40-008B Pemeriksaan sistem kemudi
31 OPKR 40-009B Perbaikan sistem kemudi
32 OPKR 40-012B Pemeriksaan sistem suspensi
33 OPKR 40-014B Pemeliharaan/servis sistem suspensi
34 OPKR 40-016B Balans roda/ban
35 OPKR 40-017B Melepas, memasang dan menyetel roda
36 OPKR 40-019B Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam
serta komponennya
37 OPKR 50-001B Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai
38 OPKR 50-002B Perbaikan ringan pada rangkaian/ system kelistrikan
39 OPKR 50-007B Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring
40 OPKR 50-008B Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan
41 OPKR 50-009B Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris)
42 OPKR 50-011B Perbaikan sistem Pengapian
43 OPKR 50-019B Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 8
 MEKANISME PEMELAJARAN
NILAI < 7
NILAI >= 7
START
LIHAT
KEDUDUKAN
MODUL
LIHAT
PETUNJUK
PENGGUNAAN
MODUL
KERJAKAN CEK
KEMAMPUAN
UJI KOMPETENSI
NILAI < 7
NILAI >=7
EVALUASI TERTULIS
DAN PRAKTEK
PELAKSANAAN MODUL
OPKR 50-019B
PELAKSANAAN
MODUL
OPKR-10-009BPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 9
 PERISTILAHAN / GLOSSARIUM
NO ISTILAH KETERANGAN
1. Bahasa teknik (bahasa untuk sarjana teknik) yaitu sebuah alat untuk
menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik yang
berupa gambar.
2. Bidang proyeksi Bidang untuk menggambar titik, garis, bidang dan benda
benda yang diproyeksikan. (bidang gambar).
3. ISO International Standard Organization yaitu standar
gambar teknik yang berlaku secara internasional.
4. Kuadran I Ruangan yang berada di atas bidang horizontal,di
depan bidang D, dan di samping kanan bidang
Vertikal.
5. Kuadran III Ruangan yang berada di sebelah kiri bidang
vertical, di bawah bidang horizontal dan di depan
bidang D.
6. Kertas kalkir Kertas transparan yag digunakan untuk gambar
asli dengan menggunakan tinta.
7. Lay-out Cara mengatur tata letak gambar pada kertas
gambar.
8. Manual book Buku petunjuk kendaraan yang berisi gambar dan
keterangan untuk memelihara/servis dan
memperbaiki kendaraan.
9. Proyeksi piktorial Proyeksi tiga dimensi dari suatu benda yang
digambar pada bidang dua dimensi.
10. Rapido Pena gambar dengan ketebalan gambar tetap,
tetapi memiliki ukuran mata pena yang
bermacam-macam, misalnya ukuran 0,3 mm, 0,4
mm dean seterusnya.
11. Trek-pen Pena gambar dengan mata /daun yang dapat
diatur ketebalannya.Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 10
V.BAB. I
PENDAHULUAN
A.DESKRIPSI
Modul yang anda pelajari ini berjudul Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik
dengan kode modul OPKR 10 – 009 B. Ruang lingkup belajarnya meliputi symbol-
simbol.kode-kode dan penampilan diagram/gambar,pemahaman informasi gambar teknik,
pembacaan gambar teknik, pemahaman prosedur dan kebijaksanaan tentang gambar teknik
di industri.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar, kegiatan belajar 1 membahas
tentang standar gambar teknik dan menggunakan peralatan gambar. Kegiatan
belajar 2 membahas tentang membaca dan memahami gambar proyeksi dan
gambar potongan. Kegiatan belajar 3 membahas tentang membaca dan
memahami pencantuman ukuran dan simbol/kode gambar.
Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan siswa dapat memahami
standar gambar teknik, menggunakan peralatan gambar dengan baik, memahami
informasi gambar teknik, menggambar teknik, membaca dan memahami gambar
proyeksi dan gambar potongan serta membaca dan memahami pencantuman
ukuran dan simbol/ kode gambar.
Kompetensi pembacaan dan pemahaman gambar teknik ini penting dimiliki
bagi mekanik. Buku perawatan dan perbaikan kendaraan atau disebut buku
manual banyak menggunakan gambar–gambar. Antara lain gambar proyeksi,
gambar potongan, gambar komponen mesin, gambar–gambar yang menunjukkan
urutan membongkar, memeriksa dan memasang mesin serta penyederhanaan
rangkaian kelistrikan dengan gambar simbol/kode gambar.
B.PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada bidang Keahlian Mekanik
Otomotif harus sudah menyelesaikan modul–modul prasyarat seperti terlihat dalam
diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari
modul OPKR – 10 – 009 B antara lain adalah OPKR – 10 – 016 B Mengikuti prosedur
kesehatan dan keselamatan kerja, OPKR – 10 – 017 B Penggunaan & pemeliharaan
peralatan & perlengkapan tempat kerja dan OPKR – 10 – 010 B C Penggunaan &
pemeliharaan alat ukur.
C.PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan
modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
a.Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang
jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang
mengampu kegiatan belajar.Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 11
b.Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa
besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang
dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
c.Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah
hal-hal berikut ini :
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan
dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus
meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.
6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
d.Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau
instruktur yang memandu kegiatan pemelajaran yang bersangkutan.
2. Petunjuk Bagi Guru/Instruktur
Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk :
a.Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar.
b.Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar
c.Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik baru, dan
menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta
diklat
d.Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e.Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
f.Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan
g.Mencatat pencapaian kemajuan belajar siswa
h.Melaksanakan penilaian
i.Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi
dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya.
D.TUJUAN AKHIR
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar pada modul ini peserta diklat
diharapkan dapat :
1.Memahami standar gambar teknik
2.Menggunakan peralatan gambar dengan baik
3.Menggambar konstruksi geometrik, proyeksi, potongan dan pencantuman
ukuran.
4.Membaca dan memahami gambar proyeksi dan gambar potongan.
5.Membaca dan memahami pencantuman ukuran dan simbol-simbol / kode
gambar.Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 12
E.KOMPETENSI
Modul OPKR – 10 – 009 B berisi tentang kompetensi Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik yang akan
dijabarkan sebagai berikut :
KOMPETENSI : Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
KODE : OPKR-10-009B
DURASI PEMBELAJARAN : 60 Jam @ 45 menit
A B C D E F G LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 1 - 1 1 -
KONDISI KINERJA
1.Batasan Konteks
 Standar kompetensi ini digunakan untuk pembacaan dan pemahaman gambar teknik
2.Sumber informasi/dokumen dapat termasuk :
 Spesifikasi pabrik kendaraan
 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
 Spesifikasi pabrik komponen
 Kebutuhan pelanggan
 Kode area tempat kerja
3.Pelaksanaan K3 harus memenuhi :
 Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 Penghargaan di bidang industri
4.Sumber-sumber dapat termasuk :
 Peralatan dan perlengkapan yang sesuai
 Gambar teknik
 Meja gambar, pengganti, T-squares, perlengkapan ukuran, pena gambar, pensil dan
lain-lain
5.Kegiatan
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus termasuk :
 Pembacaan dan pemahaman gambar teknik secara rinciPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 13
MATERI POKOK PEMBELAJARAN SUB
KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA LINGKUP
BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1.Membaca
dan
memahami
gambar
teknik.
 Mengenal simbol-simbol,
kode-kode dan penampilan
diagram/gambar dengan
benar.
 Produk/sistem/komponen
yang disajikan
teridentifikasi dengan
benar.
 Informasi yang diberikan
dimengerti dengan cepat.
 Simbol-simbol,
kode-kode dan
penampilan
diagram/gambar
 Pemahaman
informasi
gambar teknik
 Pembacaan
gambar teknik.
 Pemahaman
prosedur dan
kebijakan
tentang gambar
teknik di
industri.
 Ketelitian dalam
menggunakan
alat untuk
menggambar
 Ketelitian dalam
menerapkan
ukuran gambar
teknik
 Prosedur
pengukuran
 Pemahaman gambar
teknik
 Pembacaan gambar
teknik
 Standar industri
gambar teknik
 Standar gambar
teknik dari pabrik
komponen/produk
 Prosedur dan
kebijakan
perusahaan tentang
gambar teknik
 Menggunakan
peralatan gambar
sesuai keperluan
 Menggambar
teknik (Konstruksi
geometri, proyeksi,
potongan dan
pembuatan
ukuran)
 Membaca simbol-
simbol/kode
gambar dan
diagramPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 14
F.CEK KEMAMPUAN
Untuk mengetahui kemampuan yang telah dimiliki oleh peserta diklat sebelum mempelajari modul ini, jawablah
pernyataan dibawah ini dengan mengisi cek list (  ) pada jawaban ya atau tidak.
Jawaban Sub Kompetensi Penyataan
Ya Tidak
Jika jawaban ‘Ya’
maka kerjakan
Membaca dan memahami
gambar teknik
1.Saya mampu memahami
standar gambar teknik dan
menggunakan peralatan
gambar dengan tepat
2.Saya mampu membaca dan
memahami gambar proyeksi
dan gambar potongan dengan
benar
3.Saya mampu membaca dan
memahami pencantuman
ukuran dan simbol/ kode
gambar dengan benar
Soal test formatif 1
Soal test formatif 2
Soal test formatif 3
Jika peserta diklat menjawab Tidak, maka pergunakanlah modul ini.Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 15
BAB II
PEMELAJARAN
A.Rencana Belajar Peserta Diklat.
Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini
dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap
kegiatan belajar.
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat
Belajar
Alasan
Perubahan
Paraf
Guru
1. Standar gambar teknik
dan menggunakan
peralatan gambar.
2. Membaca dan
memahami gambar
proyeksi dan gambar
potongan.

3. Membaca dan
memahami
pencantuman ukuran
dan simbol/kode
gambar.
B.Kegiatan Belajar
1.Kegiatan Belajar 1 : Standar Gambar Teknik dan Menggunakan
Peralatan Gambar.
a. Tujuan kegiatan belajar 1
1)Siswa dapat menjelaskan fungsi dan standarisasi gambar teknik
2)Siswa dapat menyebutkan macam-macam alat gambar dan menggunakan
alat gambar dengan benar.
3)Siswa dapat menjelaskan dan menggambar macam-macam garis gambar
sesuai standar gambar teknik.
4)Siswa dapat menjelaskan dan menggambar tipe huruf dan angka sesuai
standar gambar teknik.
5)Siswa dapat menggambar konstruksi geometri.
b. Uraian materi I
1)Memahami Fungsi Gambar dan Standar Gambar Teknik.
a) Fungsi Gambar
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud, terutama bagi
orang-orang teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 16
Teknik. Sebagai bahasa teknik, diharapkan sebuah gambar dapat meneruskan
keterangan-keterangan secara tepat & obyektif.
Dalam bidang otomotif, gambar proyeksi, gambar potongan sering
digunakan untuk menunjukkan bentuk dan nama komponen bagian luar,
menunjukkan bentuk dan nama komponen bagian dalam serta
membantu menjelaskan prinsip-prinsip kerja mesin.
Simbol-simbol, kode-kode dan diagram kerja/rangkaian sistem
kelistrikan juga digunakan pada bidang otomotif. Bahkan pada mobil-
mobil baru selalu disertakan buku manual (manual book) yang berisi
gambar-gambar dan keterangan tentang mobil tersebut. Penunjukkan
gambar-gambar dalam buku manual dapat mempermudah para mekanik
dan pemiliki kendaraan untuk memelihara/servis serta memperbaiki
kendaraan.
Gambar teknik mempunyai beberapa fungsi yaitu :
(1) Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai tugas menyampaikan maksud dari perancang
dengan tepat kepada pihak lain misalnya perencanaan proses, pembuatan,
pemeriksaan dan perakitan produk/ komponen.
Apabila kita mengamati proses pembuatan produk/komponen mesin,
selalu kita temukan gambar. Gambar tersebut digunakan sebagai petunjuk
untuk menentukan bentuk dan ukuran-ukuran produk/komponen mesin yang
akan dibuat.
Simbol-simbol, kode-kode dalam bentuk diagram rangkaian kelistrikan
digunakan untuk menyampaikan informasi tentang komponen-komponen
kelistrikan, jalur-jalur pengawatan dan sebagainya. Apabila rangkaian
kelistrikan digambar dengan gambar aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi
rumit dan sulit untuk dimengerti.
Gb 1.1 Penyampaian informasi.
(2)Pengawetan dan Penyimpanan
Gambar merupakan data teknis yang tepat. Teknologi dari suatu
perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan pada gambar. Oleh karena itu
gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk
perbaikan, tetapi gambar-gambar digunakan sebagai bahan informasi untuk
perencanaan baru di kemudian hari. Untuk ini diperlukan cara penyimpanan ,
kodifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 17
Gb. 1.2. Penyimpanan dan pengawetan
(3)Penuangan gagasan dan Pengembangan
Gagasan-gagasan baru untuk pengembangan pada awalnya masih
berupa konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran. Konsep abstrak tersebut
kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar sketsa, kemudian gambar sketsa
diteliti, dievaluasi secara berulang-ulang sehingga didapatkan gambar-gambar
baru yang sempurna.
Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi
berfungsi juga sebagai peningkat daya berfikir, sekaligus untuk penuangan
gagasan-gagasan baru untuk pengembangan.
Gb 1.3 Proses pemikiran dari Gb 1.4 Gambar sebagai cara untuk
perencanaan dan gambar direnungkan
b)Standar Gambar Teknik
Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati
bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komonikasi teknik.
Orang-orang terkait dalam bidang gambar teknik perlu mengetahui tentang standar. Orang-
orang terkait tersebut antara lain siswa pada kelompok teknologi dan industri, para
perencana produk, operator mesin, operator perakitan, mekanik dan pengontrol mutu dari
suatu produk/mesin.
Standar gambar teknik dapat diberlakukan di dalam lingkungan perusahaan, antar
perusahaan/industri di dalam suatu negara, bahkan standar gmbar teknik dapat
diberlakukan pada industri antar negara yang dikenal dengan Standar Internasional atau
disingkat S 1.
Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain :Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 18
(1) Jepang ( JIS )
(2) Belanda ( NEN )
(3) Jerman ( DIN )
(4) Indonesia ( SII )
(5) Standar Internasional ( ISO )
ISO (Internasional Standardization for organization) bertujuan untuk
menyatukan pengertian teknik antar bangsa dengan jalan membuat standar.
Standar yang dibuat tersebut kemudian dibawa ke forum internasional dengan
tujuan :
(1) Memudahkan perdagangan nasional maupun internasional
(2) Memudahkan komunikasi teknik
(3) Bagi negara-negara berkembang, dapat memberi petunjuk-petunjuk praktis
pada persoalan khusus dalam bidang teknik.
2)Memahami alat-alat gambar & cara penggunaannya
Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar
yang lengkap dan cara menggunakan, membersihkan dan menyimpan alat-alat
dengan baik.
Alat-alat gambar yang bisa digunakan dalam mengambar teknik antara
lain :
a)Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
b)Pensil, pena atau rapido
c)Jangka dan kelengkapannya
d)Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
e)Macam-macam mal
f)Papan gambar dan Meja gambar
g)Penghapus dan pelindung penghapus
h)Mesin gambar
a)Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
Macam-macam kertas gambar yang digunakan sesuai dengan tujuan
gambar meliputi :
- Kertas gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak dengan pensil
dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas
milimeter.
- Kertas gambar untuk gambar asli. Gambar asli digambar pada kertas kalkir,
karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak dibuat langsung
dari gambar tersebut. Kualitas kertas yang baik adalah tahan lama, tahan
lembab, mudah untuk menggambar pensil/tinta dan mudah dicetak
kembali.
- Film gambar dipergunakan untuk gambar yang teliti, dapat disimpan untuk
jangka waktu yang lama dan tidak boleh memuai maupun menyusut.
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah
terstandar. Sesuai dengan sistem ISO (International Standardization for Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 19
Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas
gambar ditentukan sebagai berikut (lihat tabel 1).
Tabel 1 ukuran kertas gambar.
Ukuran Ukuran
Lebar Panjang
Sisi Kiri C (Constant)
A 0 841 mm 1189 mm 20 mm 10 mm
A 1 594 mm 841 mm 20 mm 10 mm
A 2 420 mm 594 mm 20 mm 10 mm
A 3 297 mm 420 mm 20 mm 10 mm
A 4 210 mm 297 mm 20 mm 5 mm
A 5 148 mm 210 mm 20 mm 5 mm
Keterangan : C (Constan) pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas dan
tepi kanan. Sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan
20 mm hal ini di maksudkan agar gambar-gambar yang akan dibundel tidak
terganggu gambarnya.
Dari ukuran kertas pada tabel maka untuk mendapatkan ukuran kertas
A 1 didapat dari A 0 dibagi dua, ukuran kertas A 2 didapat dari A 1 dibagi dua,
ukuran kertas A 3 didapat dari A 2 dibagi dua dan ukuran kertas A 4 didapat
dari A 3 dibagi dua.Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 20
Ukuran kertas gambar dengan garis tepi
b)Pensil, Pena atau Rapido dan Penggunaannya
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil biasa, pensil
yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga jenis pensil ini memiliki tingkat
Ukuran A 2
Ukuran A 1
Ukuran A 3 Ukuran A 4
Ukuran A 4
Kertas gambar Ukuran A 0
Ruang Gambar
U
U
U
20Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 21
kekerasan tertentu mulai dari yang lunak sampai keras. Adapun tingkat kekerasan pensil
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Tingkat Kekerasan Pensil
Lunak Sedang Keras
2 B
3 B
4 B
5 B
6 B
7 B
B
HB
F
H
2 H
3 H
4 H
5 H
6 H
7 H
8 H
9 H
Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar angkanya
semakin keras). Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan kelunakannya (semakin
lunak, angkanya semakin besar).
Meruncingkan dan Menggunakan Pensil
Untuk meruncingkan pensil jenis biasa, gunakanlah ampelas halus (no.
220 atau no. 400) atau kikir halus, dengan cara pensil dipegang antara jari
telunjuk dan ibu jari kemudian saat mengasah pensil diputar (gambar 1.5)
Gambar 1.5 Mengasah pensil
Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus
ditarik dengan diputar sambil ditekan pelan-pelan, kedudukan pensil 60o
terhadap
garis yang akan dibuat (lihat gambar 1.6)
Gb. 1.6 Cara menarik garis dengan menggunakan pensil.
Keterangan :
H : Hard
HB : Half Black
B : Black
F : FirmPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 22
Pena gambar digunakan untuk membuat gambar asli yaitu gambar yang
ditinta. Pena gambar ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun dapat diatur
(trek-pen) dan pena dengan ketebalan tetap dengan ukuran yang bermacam-
macam yang biasa disebut dengan nama rapido (lihat gambar 1.8)
Keterangan :
1.Rapido
2.Mahkota/Kepala (luas)
3.Mahkota/Kepala (dalam)
4.Tutup
5.Kunci pembuka pena
6.Tabung tinta
7.Rumah pena
8.Pena
9.Tangkai
Gb. 1.7 Rapidograf dan bagian-bagiannya
Bagian – bagian Pena Gambar
Gb.1.8 Bagian-bagian pena gambar / trekpen
Bagian – bagian pena gambar terdiri dari :
No. 1.Mur pengatur berfungsi mengatur kekebalan garis yang di inginkan (lihat
ukuran 2 di bawah)
No. 2.Masa pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran mur no 1
No. 3.Tangkai
No. 4.Lubang pengunci
No. 5. Baut pengikat pena
No. 6.Daun pena (mata pena) yang dapat di putar
No. 7.Bagian – bagian pena yang perlu mendapatkan perawatan (dibersihkan atau
diratakan)Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 23
Gb.1.9: Penggunaan pena gambar( trek-pen)
Penggunaan pena gambar (trek-pen)
Hal – hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan trek pen adalah sebagai
berikut :
a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x pada gambar 1.8,
jangan terlalu banyak (x =  3-5 mm).
b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat no 7 pada
gambar 1.8.
c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal pada bagian bawahnya (antara kertas no. 10
dengan mistar no. 9 pada gambar 1.8 , dipasang pada gambar atau diletakkan mistar
lain) atau dapat pula dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan bagian
miringnya berada di bawah (lihat gambar 1.9).
d. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600
ke arah garis yang dibuat (lihat
gambar 1.9)
Hindarkan pena bagian lunaknya basah dengan tinta, karena tinta tersebut akan membasahi
mistar dan terisap oleh kertas. Sehingga antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta
(lihat gambar 1.10. a). Tampak pada gambar 1.10.b garis yang dihasilkan tidak memuaskan
(gagal)
Gb.1.10 a: Tinta tampak melebar Gb.1.10 b:Garis yang dihasilkan gagal
Pemeliharaan Rapido dan Pena gambar (trek-pen)
Cara membersihkan rapido adalah sebagai berikut :
a.Lepaskan pena dari tangki/rumahnya dengan menggunakan kunci pena yang tersedia.
b.Semprotkan air/ledeng/keran ke arah pena (lihat gambar) !
c.Untuk mengeluarkan tinta di dalam pen, ketuk-ketukkan pen tersebut secara perlahan,
kemudian semprot kembali dengan air keran sampai bersih !
Gb.1.11 : Cara membersihkan mata rapido Gb.1.12: Cara membersihkan trekpenPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 24
Setelah dipakai trek-pen harus segera dibersihkan. Cara membersihkannya adalah dengan
memutar daun/mata pena kemudian bagian dalam dari trek-pen tersebut dibersihkan
dengan lap/tissue.
Jika kedua bagian mata pena tidak rata, maka mata pena harus diratakan dengan
cara mengasahnya pada batu asah atau ampelas halus (lihat gambar 1.12).
b)Penggaris dan cara Penggunaannya
Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris antara lain :
(1)Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki, dan
sebuah segitiga siku-siku 600
.
(2)Penggaris – T (teken hak) : sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan
sebuah daun. Penggaris – T digunakan untuk menarik garis-garis horizontal dengan
cara menekankan kepala Teken hak pada tepi kiri dari meja gambar dan
menggesernya ke atas atau ke bawah.
(3)Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan ukuran skala, misalnya
skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya.
Untuk mengetahui ketiga macam penggaris tersebut perhatikan gambar 1.13.
Gb.1.13: Macam-macam penggaris Gb.1.14: Penggunaan penggaris segitiga
Penggunaan Penggaris Segitiga
Sepasang penggaris segitiga dapat digunakan untuk membuat garis tegak lurus atau
garis-garis sejajar, baik tegak maupun mendatar (lihat gambar 1.14 ) caranya sebagai
berikut :
(1) Letakkan mistar 45o
mendatar dengan posisi 1 !
(2) Letakkan mistar 30o
/ 60o
rapat pada sisi bawah dan peganglah/tekan !
(3) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar 45o
ke atas atau ke
bawah (lihat anak panah) sesuai dengan kebutuhan !
(4) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu Y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu
x, putarkan mistar 45o
menjadi posisi 2
(5) Dengan cara menggeser mistar 45o
pada posisi 1 dan memutar mistar 45o
ke posisi 2,
kita dapat membuat garis-garis mendatar maupun garis-garis tegak
Pemeliharaan Penggaris / Mistar Segitiga
Yang perlu diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris segitiga adalah :Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 25
(1) Sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih dahulu dengan lap atau jika
perlu dicuci. Penggaris yang tidak dibersihkan akan mengotori kertas gambar.
(2) Penggaris jangan digunakan untuk membantu memotong kertas, ataupun digunakan
untuk mengetok/memukul yang berakibat penggaris menjadi lecet, sehingga jika
dipakai untuk menggambar maka hasil garisnya tidak lurus lagi
(3) Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih dahulu ketegaklurusannya,
yaitu dengan meletakkan penggaris segitiga pada garis lurus (di atas segitiga lainnya)
lihat gambar 1.15.
Gambar 1.15 Memeriksa ketegak Gb.1.16 Mengampelas penggaris
lurusan penggaris segitiga Segitiga
- Tempatkan penggaris segitiga pada posisi 1 dan buatlah garis (m) !
- Kemudian baliklah penggaris segitiga pada posisi 2 dan buatlah garis (n) !
- Jika garis m dan n yang dibuat hasilnya tidak sejajar (berimpit) maka penggaris
tersebut harus diluruskan, yaitu dengan cara menggosokkan penggaris segitiga yang
lengkung tersebut pada ampelas yang diletakkan di atas meja rata atau meja kaca (lihat
gambar 1.16). Periksa kembali penggaris segitiga tersebut sampai garis yang
dihasilkan sejajar/berimpit
c)Jangka dan kelengkapannya.
Jangka adalah alat yang berfungsi untuk membuat lingkaran atau busur
lingkaran baik dengan ujung pensil atau dengan tinta.
Macam – macam Jangka
Macam – macam jangka yang biasa digunakan untuk menggambar terdiri
atas :
1) Jangka besar dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter
100 mm sampai 200 mm.
2) Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter
50 mm sampai dengan 100 mm
3) Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk menggambar lingkaran
dengan diameter 5 mm sampai dengan 50 mm
4) Jangka orleon dipergunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat
dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini dapat dipergunakan menggambar
lingkaran dengan diameter 1 mm sampai dengan 5 mmPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 26
Gbr.1.17 Macam-macam jangka
Kotak Jangka (Penyimpan Jangka)
Jangka disimpan di dalam kotak jangka sesuai dengan tempat dan bentuk dari
jangka tersebut (lihat gambar 1.18)
Gbr 1.18 Kotak Jangka
e)Macam – macam Mal
Macam – macam mal yang dipergunakan untuk menggambar teknik terdiri atas mal
huruf, mal busur (kurva), mal lingkaran, mal elips dan mal khusus (tanda-tanda pengerjaan
dan semacamnya).
(1)Mal huruf
Mal huruf dipergunakan untuk membuat huruf dengan perantaraan pensil
mekanik/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4; dan 2 mm (lihat
gambar 1.19)
Gb 1.19 Mal huruf
(2) Mal Busur (mal kurva)Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 27
Mal busur (mal kurva) dipergunakan untuk membuat lengkungan-lengkungan yang
teratur misalnya lengkungan parabola, hiperbola, epicicloida, hipocicloida dan
semacamnya. Contoh penggunaannya perhatikan gambar … . Untuk garis yang memotong
1, 2, dan 3 mal ditempatkan pada posisi 1, sedangkan untuk titik-titik 4, 5 dan 6, mal
digeser pada posisi 2 sehingga didapat lengkungannya.
Gb 1.20 Mal kurva
(3).Mal Elips
Mal elips dipergunakan untuk membuat elips misalnya gambar–gambar silinder,
cincin poros dan bentuk–bentuk elips kainnya.
Gb 1.21 Mal Elips
Gambar di bawah merupakan gambar yang dibuat dengan pertolongan mal elips.
Gb. 1.22 Hasil gambar dengan menggunakan mal elips
(3).Mal / Sablon dengan Bentuk lainPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 28
Mal/sablon dengan bentuk lain yang khusus ini mempunyai bentuk bermacam–
macam. Misalnya untuk simbol–simbol pengerjaan, tanda pengerjaan, anak panah,
lingkaran, simbol–simbol dan konstruksi pipa, konstruksi listrik dan lain–lain. Salah satu
contoh mal dengan bentuk lain adalah mal untuk tanda pengerjaan (lihat gambar 1.23)
Gb. 1.23 Mal Khusus
f).Penghapus dan Pelindung Penghapus
Penghapus dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak
berguna agar tidak merusak kertas gambar dan tidak meninggalkan warna
pada kertas gambar pergunakan penghapus putih yang halus.
Pelindung penghapus dipergunakan untuk menghilangkan garis yang
berdekatan. Dengan alat ini garis–garis yang perlu dapat terlindung dari
penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis yang salah dapat dihapus (lihat
gambar 1.24)
Gb. 1.24 Pelindung penghapus
g)Papan gambar dan Meja gambar
Papan gambar ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya
untuk kertas ukuran A0 mempunyai ukuran 1200 mm x 900 mm, kertas ukuran
A1 mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm. Papan gambar harus mempunyai
permukaan yang rata dan tepi yang lurus, agar kepala dari penggaris – T Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 29
dapat digeser. Gambar 1.25 menunjukkan sebuah standar papan gambar
khusus yang dapat diatur ketinggiannya maupun kemiringannya. Papan
gambar khusus yang dipasang di atas sebuah standar ini disebut juga meja
gambar.
Gb. 1.25 Papan gambar
h)Mesin Gambar
Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat–alat
gambar lainnya seperti busur derajat, pengganti – T, segitiga dan ukuran.
Gambar 1.26 menunjukkan mesin gambar jenis kereta pada mesin ini
pasangan penggaris dan alat putarnya ditempatkan pada sebuah kereta
vertikal yang penggarisnya dapat digerakkan secara vertikal dan
keseluruhannya dapat digerakkan secara horisontal pada kereta horisontal.
Gb 1.26 Mesin gambar jenis kereta
3) Etiket (kepala gambar) dan Skala Gambar.
Setiap gambar kerja selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sisi kanan
bawah kertas gambar. Yang dicantumkan pada etiket meliputi:
a) Nama yang membuat gambar, b) nama gambar, c) nama
instansi/departemen/sekolah, d) nomor gambar, e) tanggal
menggambar atau selesainya gambar, f) tanggal diperiksanya gambar
dan nama yang memeriksa, g) ukuran kertas gambar yang dipakai, h)
skala gambar, i) proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut, j) satuan Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 30
ukuran yang digunakan, k) berbagai data yang diperlukan untuk
kelengkapan gambar. Contoh etiket seperti pada gambar 1.27
Gb 1.27 Etiket
Skala gambar adalah perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap
ukuran linier dari unsur yang sama dari benda. Ada 3 (tiga) macam
skala gambar, yaitu : ukuran penuh, skala pembesaran, dan skala
pengecilan. Skala pembesaran digunakan jika gambarnya di buat lebih
besar daripada benda sebenarnya, misalnya ; 10 : 1, 5 : 1, 2 : 1.
Skala penuh digunakan bilamana gambarnya di buat sama besar
dengan benda sebenarnya ( 1 : 1 ). Skala pengecilan digunakan
bilamana gambarnya di buat lebih kecil dari benda yang sebenarnya,
misalnya : 1 : 2, 1 : 5, 1 : 10.
4) Huruf, Garis dan Konstruksi Geometri
a)Huruf dan angka
Dalam menggambar teknik, huruf-huruf, angka-angka dipergunakan untuk
memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul dan sebagainya. Syarat yang
perlu diperhatikan pada huruf dan angka adalah harus mudah dibaca, mudah
ditulis, jelas dan seragam.
Dalam ISO 3098 / 1 – 1974 diberikan contoh huruf miring dan huruf tegak.
Penulisan huruf dan angka tegak Penulisan huruf dan angka miringPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 31
Dasar ukuran diambil dari tinggi h dari huruf besar. Daerah standar tinggi
huruf adalah sebagai berikut : 2,5, 3,5, 5,7, 14 dan 20 mm. Angka
perbandingan tinggi dan lebar huruf diambil dari perbandingan ukuran kertas
yang distandar yaitu  2.
Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang dari
2,5 mm. Jika terdapat gabungan antara huruf besar dan kecil, dengan huruf
kecil setinggi 2,5 mm maka h akan menjadi 3,5 mm.
Berdasarkan perbandingan tebal huruf dan tinggi huruf, huruf dan angka
dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1)Tipe huruf A ( d = h / 14 )
2)Tipe huruf B ( d = h / 10 )
Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi-tinggi huruf kecil, jarak antara
huruf-huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara perkataan
dijelaskan pada tabel 3.
Tabel 3 Perbandingan huruf yang dianjurkan
Huruf A ( d = h/14 )
Sifat Perbandingan Ukuran
Tinggi huruf h
Tinggi huruf besar
Tinggi huruf kecil c
(Tanpa tangkai dan kaki)
(14/14) h
(10/14) h
2,5 3,5 5 7 10 14 20
- 2,5 3,5 5 7 10 14
Jarak antara huruf a
Jarak minimum antara b
garis
Jarak minimum antara e
Perkataan
(2/14) h
(20/14) h
(6/14) h
0,35 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8
3,5 5 7 10 14 20 28
1,05 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4
Tebal huruf d (1/14) h 0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4
Catatan : Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi efek
visual yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal
huruf d.
Huruf B ( d = h/10 )
Sifat Perbandingan Ukuran
Tinggi huruf h
Tinggi huruf besar
Tinggi huruf kecil c
(Tanpa tangkai dan kaki)
(10/10) h
(7/10) h
2,5 3,5 5 7 10 14 20
- 2,5 3,5 5 7 10 14
Jarak antara huruf a
Jarak minimum antara b
(2/10) h
(14/10) h
0,5 0,7 1 1,4 2 2,8 4
3,5 5 7 10 14 20 28Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 32
garis
Jarak minimum antara e
Perkataan
(6/10) h 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 1,2
Tebal huruf d (1/10) h 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2
Catatan : Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi efek
visual yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal
huruf d.
Huruf dan angka jenis TECHNIC BOLT
Huruf dan angka jenis ISOCT SHX
b)Garis
Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis dalam bentuk dan
tebal sesuai penggunaannya. Jenis-jenis garis dan penggunaannya dapat
dilihat pada table 4.
Tabel 4 Macam-macam garis dan penggunaannya.
(ISO. R 128)
Jenis garis Keterangan Penggunaan
A Tebal kontinu A1. Garis-garis nyata (gambar)
A2. Garis-garis tepi
B Tipis kontinu.
(lurus atau lengkung)
B1. Garis-garis berpotongan khayal (imaginer).
B2. Garis-garis ukur.
B3. Garis-garis proyeksi/bantu.
B4. Garis-garis penunjuk.
B5. Garis-garis arsir.
B6. Garis-garis nyata dari penampang yang
diputar ditempat.
B7. Garis sumbu pendek.Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 33
C. Tipis kontinu bebas C1. Garis-garis batas dari potongan sebagian
atau bagian yang dipotong, bila batasnya
bukan garis bergores tipis.
D. Tipis kontinu dengan sig-sag D1. Sama dengan C1.
E Garis gores tebal E1. Garis nyata terhalang.
E2. Garis tepi terhalang.
F Garis gores tipis F1. Garis nyata terhalang
F2. Garis tepi terhalang
G Garis bergores tipis G1. Garis sumbu.
G2. Garis simetri.
G3. Lintasan.
H Garis bergores tipis, yang
dipertebal pada ujung-
ujungnya dan arah
perobahan arah.
H1. Garis (bidang) potong.
J Garis bergores tebal. J1. Penunjukkan permukaan yang harus
mendapat penangan khusus.
K Garis bergores ganda tipis K1. Bagian yang berdampingan.
K2. Batas-batas kedudukan benda yang
bergerak.
K3. Garis sistem (pada baja profil).
K4. Bentuk semula sebelum dibentuk.
K5. Bagian benda yang berada di depan bidang
potong.
Pada gambar 1.27 a, gambar 1.27 b, dan gambar 1.27 c, memperlihatkan contoh-
contoh penggunaan jenis-jenis garis.Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 34

Gb. 1.27 Penggunaan macam – macam garis
c) Konstruksi Geometri
(1)Membagi Garis Sama Panjang
Caranya :
(a). Gambarkan garis A-B (sembarang) !
a
b
cPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 35
(b). Lingkarkan jangka dengan jari-jari r1, dengan titik A sebagai pusatnya !
(c). Dengan tidak merubah jangka (r1 = r2), lingkarkan r2 tersebut dengan
titik pusat di B, sehingga berpotongan di C dan D !
(d). Tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga
AE = EB !
Gb. 1.29 Membagi garis A – B sama besar
(2)Membagi Garis Menjadi n Bagian Sama Besar
Caranya : lihat gambar 3.7
(a)misalkan n = 15 bagian sama besar !
(b)tentukan garis AB dan gambarkan !
(c) tarik garis pertolongan dari titik A ke bawah dengan sudut sembarang !
(d)tentukan jangka dengan jari-jari r = A-1 !
(e)buatlah garis batas dengan jangka yang mempunyai jari-jari r tersebuit
dengan titik pusat berturut-turut A-1, 2, 3, … , sampai dengan 14 !
(f) hubungkan titik B dengan 15 (sebagai garis penutup) !
(g)buatlah garis sejajar (menggunakan mistar satu pasang) melalui 1, 2, 3,
…, dan seterusnya yang sejajar dengan garis penutup, hingga didapat
perpotongan garis di C, D, E, dan seterusnya ! Diperoleh AC = CD = DE =
EF = FG dan seterusnya.
Gb. 1.30 Membagi garis menjadi n
bagian sama besarPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 36
(3)Membagi Sudut Sama Besar
Caranya :
a)Buat sudut BAC yang akan dibagi dua
sama besar !
b)Tentukan r1 dengan jangka dan
lingkarkan dengan titik pusat di A,
hingga memotong garis AB di D dan
garis AC di E !
c)Tentukan r2 (sembarang) dan
lingkarkan dengan titik pusat di D dan
E, sehingga berpotongan di F !
d)Hubungkan garis dari titik A ke titik F !
Diperoleh sudut BAF = sudut FAC.
(4)Membagi Sudut Menjadi Tiga Bagian
Caranya : lihat gambar 1.32
a)Gambarkan sudut BAC yang akan dibagi sudutnya menjadi tiga bagian
sama besar !
b)Perpanjang AC ke kiri sebagai garis pertolongan !
c)Tentukan r1 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di A hingga
berpotongan di E, D, dan F !
d)Tentukan r2 = 2 . r1 dan lingkarkan dari titik pusat E dan F hingga
berpotongan di G !
e)Tarik garis bantu dari D ke G hingga berpotongan di H !
f)Bagi tiga panjang H-E hingga didapat 1’ dan 2’ !
g)Tarik garis dari G ke 1’ dan G ke 2’ hingga didapat I dan J pada lingkaran
!
h)Hubungkan I dan J dengan A, sehingga didapat 3 sudut sama besar !
Gb. 1.32 Membagi sudut menjadi 3 bagian
Gb. 1.31 Membagi sudut sama besarPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 37
(5)Membuat Sudut 60o
Caranya :
1)tentukan garis OA mendatar !
2)tentukan r (sembarang) dan lingkarkan busur dengan titik pusat di O !
3)Pindahkan jangka yang berjari-jari r 9tidak diubah) dengan titik pusat di B
hingga berpotongan di C !
4)Hubungkan O dengan C !
Diperoleh sudut AOC = 60o
.
Gambar 1.33 Membagi sudut 600
dan 300
(6)Membuat Sudut 30o
Caranya :
a)buat garis OA mendatar !
b)tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga
berpotongan di B !
c)pindahkan titik pusatnya ke B hingga berpotongan di C !
d)pindahkan kembali titik pusat ke B dan C hingga berpotongan di E !
e)hubungkan O dengan E hingga didapat AOE mempunyai sudut 30o
!
(7) Membuat Sudut 90o
Cara I :
a)tarik garis AO dan perpanjang ke kiri !
b)tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di
B dan C !
c)tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan C
hingga berpotongan di D !
d)hubungan O dengan D maka sudut AOD = 90o
!
Cara II :
a)tarik garis OA mendatar
b)tentukan r (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga
berpotongan di B !
c)pindahkan lingkaran yang berjari-jari r ke titik pusat B dan berpotongan
di C !
d)pindahkan kembali ke titik pusat C dan berpotongan di D !Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 38
e)putarkan kembali dengan titik pusat di D dan C hingga berpotongan di E !
f)hubungkan O dengan E maka sudut AOE = 90o
.
Gb. 1.34 Membuat sudut 900
(8)Membuat Sudut 45o
Caranya :
1) Buat garis OA mendatar dan perpanjang ke kiri !
2) Tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan
di B dan C !
3)tentukan r (sembarang) dan putar
dengan titik pusat di B dan C hingga
berpotongan di D !
4)tarik garis bantu dari O ke D hingga
berpotongan dengan busur lingkaran r1 di
E !
5)tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan
dengan titik pusat di B dan E hingga
berpotongan di F
6)hubungkan O dengan F sehingga didapat
sudut AOF = 45o
!
(9)Membuat segi empat beraturan
Caranya :
1)Tarik garis sumbu AB (mendatar) !
2)Lingkarkan jangka dengan r = ½ sisi segiempat
yang dikehendaki (lingkaran bertitik pusat di O) !
3)Lingkarkan busur dengan jari-jari R (sembarang)
dan bertitik pusat di A dan B, sehingga didapat titik
C dan D !
4)Hubungkan C dan D melalui O (sehingga didapat
sumbu tegak), memotong lingkaran di E dan F !
5)Tarik garis sejajar AB melalui E dan F !
Gb. 1.35 Membuat sudut 450
Gb. 1.36 Segi empat beraturanPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 39
6)Tarik garis sejajar EF melalui A dan B, hingga berpotongan di titik G, H, I,
dan J !
Maka segiempat GHIJ adalah segiempat beraturan.
(10) Segi lima beraturan
Caranya :
1)Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dengan
titik pusat di O !
2)Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga
berpotongan dengan lingkaran di A dan B !
3)Lingkarkan jangka yang berjari-jari r dengan
titik pusat di A dan B hingga berpotongan di
C !
4)Tarik garis dari O ke C hingga memotong
lingkaran di G !
5).Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dari titik
pusat B, hingga memotong lingkaran di titik D
dan E; lalu hubungkan D dengan E hingga
memotong sumbu AB di titik F !
6)Ukurkan jangka dari F ke G (r2 = FG) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik
pusat di F hingga memotong sumbu AB di H !
7)Ukur GH dengan jangka (GH = r3) ini merupakan sisi segilima beraturan !
8)Pindahkan r3 berturut-turut dengan titik pusat di I, J, K, dan L !
9)Hubungkan G dengan I, I dengan J, j dengan E, E dengan L, dan L dengan G,
sehingga didapat segilima beraturan !
(11) Segi enam Beraturan
Caranya :
1)Tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O !
2)Tarik garis sumbu mendatar melalui O
hingga berpotongan dengan lingkaran
di A dan B !
3)Lingkarkan jangka yang berjari-jari r
tadi (tidak dirubah) dengan titik pusat
di A dan titik pusat di B, hingga
didapat titik potong dengan lingkaran di
C, D, E, dan F !
4)hubungkan A dengan D, D dengan E, E
dengan B, B dengan F, F dengan C, dan
C dengan A, hingga didapat segienam
beraturan !
(12) Segi tujuh beraturan
Gb. 1.37 Segi lima beraturan
Gbr. 1.38 Segi enam beraturanPembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 40
Gb. 1.39 Segi tujuh beraturan
Caranya :
1)tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O !
2)tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan
B !
3)buat garis tegak lurus AB melalui O hingga berpotongan di P dan perpanjang
ke atas !
4)dengan cara lukisan, garis AB dibagi tujuh bagian sama besar, hingga didapat
1’, 2’, 3’, 4’, 5’, 6’, dan 7’ !
5)ukur dengan jangka dari A ke 1’ (A1’ = r2) dan lingkarkan r2 tersebut dengan
titik pusat di A hingga berpotongan dengan perpanjangan AB di E !
6)ukur dengan jangka dari O ke E (OE=r3) dan lingkarkan r3 tersebut dengan
titik pusat di O hingga memotong garis perpanjangan OP di G !
7)tarik garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H !
8)ukur dengan jangka dari H ke 3’, ini merupakan sisi segitujuh !
9)pindahkan s=H-3’ ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat
segitujuh beraturan !
(13) Segi-n Beraturan
Untuk membuat segi-n beraturan dengan cara pendekatan, dapat
dilakukan/dilukiskan seperti cara melukis segitujuh beraturan; perbedaannya
hanya terletak dalam pembagian garis tengahnya, yaitu garis tengahnya dibagi
dalam n bagian sama besar. Misalnya untuk segi-11, maka garis tengahnya dibagi
menjadi 11 bagian. Sedangkan untuk menentukan panjang sisi r selalu diambil
jarak dari 3’ ke titik H pada gambar segi-7 atau titik F pada contoh segi-n = 11
untuk gambar berikut.
Untuk membuat segi-n beraturan ini, selain dapat dilukis dengan
menentukan lingkaran pembantu terlebih dulu, dapat juga dilukis dengan
menentukan panjang sisi segi-n terlebih dahulu (lihat gambar 1.40).Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 41
VI.Gb. 1.40 Segi-n beraturan
(14)Elips
Elips dengan dua lingkaran pertolongan sepusat dapat dilukiskan dengan
langkah-langkah seperti berikut :
a)tentukan titik pusat lingkaran O !
b)buat lingkaran kecil dengan jari-jari r dan lingkaran besar dengan jari-jari R
yang titik pusatnya di titik O’!
c)bagi lingkaran tersebut menjadi 16 bagian sehingga pada lingkaran besar
terdapat titik potong A, B, C, …, P dan pada lingkaran kecil terdapat titik
potong 1, 2, 3, 4, 5, 6, …, 16!
d)Buat garis horizontal dari titik potong 2, 3, 4, ke kanan, garis horizontal dari
titik potong 6, 7, 8, ke kiri, 10, 11, 12 ke kiri, dan 14, 15, 16 ke kanan!
e)Buat garis vertikal dari I, E, dan K, hingga berpotongan di 1’, 2’, dan 3’!
f)Buat garis vertikal dari M, G, dan O, hingga berpotongan di 6’, 7’, dan 8’,
sedangkan 5 = 5’!
g)Buat garis vertikal dari titik J, F, dan L, begitu juga titik N, H, dan P, hingga
berpotongan dengan garis mendatar 9 = 9’, 10’, 11’, 12’, 13 = 13’, 14’, 15’,
dan 16’!
h)Hubungkan titik A’ dengan 2’, 3’, 4’, …, 16’ menggunakan mal busur, hingga
mendapatkan elips yang diinginkan!
Gb. 1.41 Elips Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 42
c. Rangkuman 1
1)Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud terutama bagi
orang-orang teknik. Gambar teknik berfungsi sebagai : a) penyampaian
informasi, b) pengawetan dan penyimpanan, c) penuangan gagasan dan
pengembangan.
2)Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati
bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam
komunikasi teknik.
3)Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar
yang lengkap, cara menggunakan alat gambar serta membersihkan dan
menyimpan alat-alat gambar dengan baik. Alat-alat gambar yang biasa
digunakan antara lain: a) kertas gambar, b) pensil, pena atau rapido, c)
macam-macam mistar, d) jangka, e) macam-macam mal, f) penghapus, g)
papan gambar dan meja gambar, h)mesin gambar.
4)Dalam gambar teknik huruf-huruf, angka-angka dan lambang-lambang
dipergunakan untuk memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul, dan
sebagainya. Huruf dan angka harus jelas, seragam dan bentuk huruf harus
mudah ditulis dan dibaca. Penulisan huruf dan angka biasanya dalam bentuk
tegak dan bentuk miring. Sedangkan tipe huruf dan angka berdasarkan
perbandingan tinggi huruf dan tebal huruf adalah tipe huruf A (d=h/14) dan
tipe huruf B (d=h/10).
5)Macam-macam garis pada gambar teknik antara lain: a) garis tebal kontinu,
b) garis tipis kontinu, c) garis tipis kontinu bebas, d) garis gores tebal, e)
garis bergores tipis, f) garis bergores tipis yang dipertebal pada ujung-
ujungnya. Masing-masing jenis garis tersebut mempunyai kegunaan sendiri-
sendiri.
6)Gambar konstruksi geometri diperuntukkan melatih ketrampilan dalam
menggunakan peralatan gambar. Konstruksi geometri antara lain: a)
membagi garis, b) membagi dan membuat sudut, c) menggambar segi-segi
dan elips.
d.Tugas 1
1.Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4 s.d 6 siswa. Kumpulkan alat-alat
gambar yang dimiliki anggota kelompok. Buatlah daftar nama-nama alat
gambar yang seharusnya dimiliki dan nama-nama alat gambar yang dimiliki
kelompok. Hitunglah persentase kelengkapan peralatan gambar kelompok !
2.Diskusikan bersama anggota kelompok tentang fungsi alat-alat gambar dan
buatlah rangkumannya !
3.Gambarlah konstruksi geometric berupa ; a) Segi lima beraturan, b) Segi
tujuh beraturan, c) Elips. Gunakan kertas gambar ukuran A3, dan kerjakan
di rumah !Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 43
e.Test formatif 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1.Jelaskan 3 (tiga) fungsi gambar teknik!
2.Sebutkan 8 (delapan) macam alat gambar!
3.Berapakah ukuran panjang dan lebar kertas gambar A4, A3, dan A2 ?
4.Pada pensil tertulis 2B dan 2H. Jelaskan maksud dari pensil 2B dan pensil
2H tersebut!
5.Jelaskan cara menggunakan pensil yang baik untuk membuat suatu garis!
6.Jelaskan cara membuat garis tegak lurus dengan menggunakan sepasang
penggaris segitiga!
7.Apakah yang harus diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris!
8.Jelaskan perbedaan penggunaaan jangka besar, jangka sedang, dan jangka
kecil!
9.Sebutkan 3 (tiga) macam mal dan jelaskan masing-masing fungsi dari mal
tersebut!
10.Jelaskan pengertian mesin gambar!
Isilah titik – titik berikut dengan jawaban yang tepat.
11.Untuk tipe huruf A (d = h/14) jika tinggi huruf besar sama dengan 14 mm,
maka ;
a.tebal huruf = .............. mm
b.jarak antara huruf = .............. mm
c. tinggi huruf kecil = .............. mm
d.jarak minimum antara perkataan = .............. mm
12. h artinya tinggi huruf besar
a artinya = .............. mm
b artinya = .............. mm
13. Penggunaan garis tipis kontinue ada 4 macam, sebutkan 2 saja !
a......................................
b......................................
14.Jika garis tebal continue ukuran 0,5 mm, maka garis bergores tipis (garis
sumbu) ukuran ....................
15. a. Namanya garis ...................................
b. Namanya garis ...................................Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 44
f. Kunci Jawaban Formatif 1
1)Fungsi gambar teknik adalah sebagai:
a)Penyampaian informasi
b)Pengawetan dan penyimpanan
c)Penuangan gagasan dan pengembangan
2)Delapan macam alat gambar, yaitu:
a.kertas gambar
b.pensil, pena atau rafido
c.jangka
d.mistar
e.mal/sablon
f.papan gambar dan meja gambar
g.penghapus dan pelindung penghapus
h.mesin gambar
3)Ukuran kertas gambar A4 = (210x297)mm, A3 = (297x420)mm, dan A2 =
(420x594)mm.
4)Maksud dari pensil 2B adalah tingkat kelunakan pensil 2 kali. B=black (hitam).
Semakin besar angka di depan huruf B berarti tingkat kelunakannya semakin
besar pula. Maksud dari pensil 2H adalah tingkat kekerasan pensil 2 kali.
H=Hard (keras). Semakin besar angka di depan huruf H berarti tingkat
kekerasannya semakin besar pula.
5)Cara menggunakan pensil yang baik adalah dengan cara pensil ditarik dengan
diputar sambil ditekan pelan-pelan. Kedudukan pensil 600
terhadap garis yang
akan dibuat (lihat gambar).Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 45
6)Cara membuat garis tegak lurus dengan menggunakan sepasang penggaris
segitiga adalah sebagai berikut:
7)Yang harus diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris adalah:
a)sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih dahuludengnlap.
b)Penggaris jangandipergunakan untuk membantu memotong kertas atau
utuk mengetok.
c)Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih
dahuluketegklurusannya.
8)Jangka besar digunakan untuk menggambar lingkaran dengandiameter 100
mm s.d 200 mm, jangka sedang untuk diameter 50 s.d 100 mm dan jangka
kecil untuk diameter 5 mm s.d 50 mm.
9)Tiga macam mal dan fungsinya.
a.mal huruf berfungsi untuk membuat huruf dan angka dengan perantaraan
pensil mekanik/rapido.
b.Mal busur (mal kurva) berfungsi untuk membuat lengkungan yang teratur
misalnya lengkungan parabola.
c. Mal elips berfungsi untuk membuat gambar elips.
10) Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat-alat gambar
lainnya seperti busur derajad, penggaris T, segitiga dan ukuran.
11) Tebal huruf 1 mm, jarak antar huruf 2 mm, tinggi huruf kecil 10 mm dan
jarak minimum antar perkataan 6 m.
12) a artinya jarak antara huruf, d artinya tebal huruf
13) Penggunaan garis tipis yaitu untuk :
a. garis - garis ukuran
b. garis - garis arsir
14) garis sumbu ukrannya 0,025
15) a. garis tebal continue
b. garis gores tebal Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 46
g. Lembar kerja 1
1) a. Pelajari tentang:
Membagi garis sama besar!, membagi garis menjadi n bagian sama besar!,
membagi sudut sama besar!, membagi sudut menjadi tiga bagian sama
besar!
Jika sudah dianggap bisa, kerjakan pada kertas gambar A, tegak dengan
lay out seperti gambar di bawah ini!
1. 2.
A
A B


B
3. 4.
A A
B
B C
C
Membagi Garis dan Sudut
Keterangan:
- gambar 1;: ruang untuk membagi garis sama besar A-B sembarang
- gambar 2: ruang untuk membagi menjadi 13 bagian sama besar dengan A-B
sembarang.
- gambar 3 dan 4: sudut ABC sembarang
nama/judul pada etiket: membagi garis dan sudut.Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 47
1) b. Menggambar huruf dan angka.
Gambarlah huruf besar tegak dari huruf A sampai dengan Z, angka dari
0 sampai dengan 9, dan huruf kecil dari a sampai dengan z, dengan
ketentuan sebagai berikut :
- tipe huruf A (d = h/14)
- tinggi huruf besar = 10 mm
- tinggi huruf kecil= 5 mm
- ukuran kertas gambar A3Pembacaan dan Pemahaman Gambar Teknik OPKR-10-009B 48
DAFTAR PUSTAKA
Beresmuli Surbakty, 1986, Menggambar Teknik, PT. (Persero) Karya Nusantara,
Bagian Proyek Pengadaan Buku Dikmenjur Proyek Pembinaan dan Pengembangan
Dikmenjur, Jakarta, Indonesia.
Drs. Daryanto, 2001, Simbol dan Rangkaian Kelistrikan Mobil, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta, Indonesia.
D. Lutjen-J. Ross-W. Schubler, Technical Drawing for Automative
Enginering, Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH,
Eschborn Federal Republic of Germany.
Drs. Eka Yogaswara, 1999, Gambar Teknik Mesin SMK Jilid 1 & 2, Penerbit
Armico, Bandung, Indonesia.
Drs. Eka Yogaswara, 2004, Membaca Gambar Teknik SMK, Penerbit Armico,
Bandung, Indonesia.
Drs. Nazwir dan I.A. Rukmana, 1997, Menggambar Teknik Mesin 1 & 2,
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta, Indonesia.
G. Takeshi Sato dan N, Sugiarto H, 1994, Menggambar Mesin Menurut
Standar ISO, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, Indonesia.
PT. Toyota-Astra Motor, 1995, New Step 1 Training Manual, PT. Toyota-Astra
Motor, Jakarta, Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar