Minggu, 27 Desember 2009

Pengurus BEM STAI-Al Azhaar Dilantik


LUBUKLINGGAU-Minggu (27/12), bertempat di aula kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Azhaar Lubuklinggau, pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI-Al Azhaar Lubuklinggau periode 2009/2010 resmi dilantik. Pelantikan tersebut dilakukan Ketua Yayasan Permata Nusantara Al Azhaar, Mansoeri Adam.

Sebagai presiden BEM terpilih, Robby Pujangga menyatakan, siap menyalurkan aspirasi mahasiswa untuk membawa kampus STAI Al Azhaar kearah yang lebih baik dari sebelumnya. “Setelah resmi dilantik, kami akan berusaha memperkenalkan kampus STAI-Al Azhaar ke dunia luar. Apalagi terhadap salah satu Program Studi (Prodi) yang dimiliki STAI-Al Azhaar. Seperti, Prodi Ekonomi Syariah, sebab di Kota Lubuklinggau hanya STAI-Al Azhaar yang memiliki prodi ini,” ungkap Robby kepada wartawan, usai acara pelantikan di aula kampus STAI-Al Azhaar Lubuklinggau, Jalan Pelita Kelurahan Pelita Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.

Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan mengingat saat ini di Kota Lubuklinggau terdapat sejumlah perbankan syariah yang tentunya memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) handal dan profesional dibidangnya. Untuk itu, pengurus BEM STAI-Al Azhaar akan berusaha semaksimal mungkin memperkenalkan kampus mereka kepada masyarakat.

Ditambahkannya, pelantikan pengurus BEM di kampus STAI-Al Azhaar merupakan yang kedua kalinya setelah kepengurusan BEM periode 2008/2009. Dengan terbentuknya BEM Al-Azhaar, kata Robby, dapat dijadikan wadah mahasiswa untuk membantu kegiatan-kegiatan STAI-Al Azhaar dalam membantu tujuan Negara, yaitu mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kampus Al-Azhaar, mahasiswa diharuskan mahir dalam berbahasa Arab dan bahasa Inggris. Sebab, saat ini kedua bahasa itu merupakan modal utama menuju kehidupan yang lebih baik apalagi menghadapi tantangan kemajuan zaman.

“Modal utama untuk menghadapi tantangan zaman yakni harus mahir berbahasa Arab dan berbahasa Inggris. Untuk itu, sebagai mahasiswa muslim harus memahami bahas Arab dan bahasa Inggris,” lanjutnya.

Hadir pula pada kesempatan tersebut, Pembantu Rektor (Purek) IV Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang, Kasinyo Harto, dan Pengawas Penjamin Mutu Pendidikan, Abdurrahmansyah, yang juga berasal dari IAIN Raden Fatah Palembang.(05)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar