Dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia saat ini sudah cukup baik dibandingkan pada masa penjajahan. Pendidikan merupakan usaha kedalam diri manusia. Pendidikan menghasilkan smber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan.
Menurut prof. dr. slamet iman susanto memnyatakan bahwa tujuan pendidikan menghasilkan manusia yang baik, manusia ang baik dimanapun ia berada akan memperbaiki lingkingan. Pendidikan mempunyai misi pembangunan, mula-mula membangu manusianya, selanjutnya manusia yang sudah terbentuk oleh pendidikan menjadi sumber daya pembangunan.
Pendidikan juga selalu bertumpu pada suatu wawasan kesejarahan, yakni pengalaman-pengalaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi masa depan.
Melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestarikan nilai-nilai luhur social kebudayaannya. Pendidikan juga diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif dari pengaruh masyarakat. Pendidikan dituliskan sebagai perumusan masa depan.
Pendidikan saat ini selalu berlangsung dalam suatu latar kemasyarakatan dan kebudayaan, karena pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pelestarian dan pembangunan kebudayaan masyarakat melalui upaya pendidikan, kebudayaan dapat diwariskan dan dipelihara oleh setiap generasi bangsa. Saat ini upaya pendidikan diarahkan untuk membangun kebudayaan.
Situasi pendidikan saat ini juga telah dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, kemajuan globalisasi dan ledakan pertumbuhan pendidikan. Pendidikan saat ini bertumbuh sangangat cepat untuk mengatasi hal itu haruslah dilakukan pendekatan sistematis.
Perubahan nilai dan sikap juga berperan dalam situasi pendidikan saat ini. Nilai dan sikap memegang peranan peting dalam menentukan wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan norma, kaidah yang akan menjadi rujukan perilaku. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama pembentukan perilaku manusia saat ini.
Saat ini pendidikan juga dapat dijadikan alat untuk diperalat dan juga memperalat, karena ia dapat dijadikan sarana pembudayaan dan juga menjadi penggerak yang mempunyai kekuatan moral dalam proses perilaku manusia.
Saat ini pendidikan juga dipengaruhi oleh politik Negara, hal ini karena politik Negara mengarahkan politik pendidikan yang diharapkan, mampu mewujudkan citi-cita politik. System pendidikan sangat ditentukan oleh system politik yang dianut oleh pemerintah.
Pendidikan saat ini dibagi menjadi 3 jenjang pendidikan yang memberikan bekal kepada para peserta didik secara berkesinimbungan , sebagai berikut:
- Jalur pendidikan formal
Pendidikan yang diselenggarakan disebuah lembaga yang terkait suatu bentuk peraturan
Contoh: sekolah-sekolah negri sekolah-sekolah swasta resmi.
- Jalur pendidikan non formal
Pendidikan yang penyelenggaranya bukan dilakukan oleh sebuah lembaga
Contoh: tempat-tempat kursus
- Jalur pendidikan informal
Pendidikan yang dilakukan dikeluarga dan link
JENIS-JENIS LANDASAN PENDIDIKAN
- Landasan filosofis pendidikan
Adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak pendidikan dalam UU No.20 Tahun 2003 disamping menganut filosofi pendidikan yang menekankan kepada menciptakan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya.
- Landasan psikologis pendidikan
Adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia, jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani, yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar, karena itu jiwa atau psikis dapat dikatakan inti dan kendali kebudayaan yang berada dan melekat manusia itu sendiri.
- landasan social-budaya
adalah landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tenteng dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan, sebagai factor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu.
- Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Landasan yang berhubungan dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat dalam penguasaan teknologi dan manusia sebagai mahluk Tuhan yang mendorong perkembangan dari perikehidupan manusia berjalan menuju arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama dan dimanfaatkanya secara optimal (ilmu pengetahuan dan teknologi).
- Landasan religius
Adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari agama dan dijadikan titik tolak pendidikan.
- Landasan hidup dan hukum
Mendasari titik tolak hukum dan dipandang sebagai aturan baku yang harus ditaati dan sudah disahkan oleh pemerintah.
PENGARUH EMPAT MAHZAB PENDIDIKAN DI INDONESIA
- Esensialisme
Adalah mahzab filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip idialisme dan realisme secara ekletis. Filsafat idialisme memberikan dasar tinjauan filosofis bagi mata pelajaran sejarah, sedangkan ilmu pengetauan alam diajarkan berdasarkan tinjauan yang realistic.
- Perenialisme
Adalah memiliki teori-teori kenikmatan, yaitu:
Ø Pengetahuan yang benar
Ø Keindahan
Ø Kecintaan terhadap kebaikan
Perenialisme adalah kurikulum yang berisi materi yang konstan atau perennial yang memiliki prinsip pendidikan.
Mahzab perenialisme memiliki keintregasian pada kebenaran agama dengan kebenaran ilmu, maka harus ada system pendidikan yang berlaku dan terbuka kepada umum.
- Pragmatisme dan progresivisme
Adalah mengembangkan teori pendidikan yang mendasarkan diri pada beberapa prinsip, antara lain:
Ø Anak harus bebas untuk dapat berkembang secara wajar
Ø Pengalaman secara langsung merupakan cara terbaik untuk merangsang minat belajar
Ø Guru harus menjadi seorang peneliti dan pembangun kegiatan belajar
Ø Sekolah progresif harus merupakan suatu labolatorium untuk melakukan reformasi pedagogis dan eksperimentasi
- Rekonstruksionisme
Adalah suatu kelanjutan idiologis dari cara berpikir progresif dalam pendidikan. individu tidak hanya belajar tentang pengalaman-pengalaman kemasyarakatan masa kini, tetapi harus meliputi masyarakat ke masyarakat yang baru, oleh karena itu mahzab ini memiliki teori tentang peranan guru yakni sebagai pemimpin dalam metode yang memberikan peranan kepada murid dalam proses pendidikan, namun guru dituntut menguasai sejumlah pengetahuan dan ilmu esensial dengan pertumbuhan muridnya.
HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk pribadi, social dan makhluk Tuhan. Dalam proses hidup manusia adalah proses perkembangan yang berada dan berlangsung di dalam masyarakat, oleh karena itu manusia adalah makhluk yang memiliki masa belajar yang panjang.
Manusia dapat menyesuaikan, mengembankan dan merealisasikan diri dengan kebutuhan dan pendidikan yang berkembang secara optimal sesuai dengan potensi dalam dirinya masing-masing di lingkungannya.
1. Keluarga (pendidikan yang berasal dari keluarga)
2. Sekolah (pendidikan yang berasal dari sekolah)
3. Masyarakat (pendidikan yang berasal dari masyarakat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar