Senin, 17 Januari 2011

Point Blank Perlu Pengawasan


F-Sulis/Linggau Pos
Poin Blank  : Seorang anak sedang memainkan Poin Blank di salah satu warnet di Kota Lubuklinggau.


LUBUKLINGGAU-Siapa yang tidak mengenal Point Blank. Di Indonesia Point Blank dikenal dengan sebutan game taktis perang (tactical first-person shooter) yang dikembangkan oleh Zepetto dan dipublikasikan oleh Ncsoft. Namun, belakangan ini, game yang sudah mencandui kalangan remaja dan anak-anak tersebut kian mengkhawatirkan.
Melihat kondisi tersebut, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Lubuklinggau, Astuti Karya Dewi menyarankan kepada orang tua untuk lebih intensif melakukan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Terutama bagi orang tua yang memiliki anak berusia sembilan sampai 15 tahun. Sebab, rata-rata pecandu permainan satu ini adalah pelajar SMP dan SMA. Dikhawatirkan, jika terus berkelanjutan, kebiasaan tersebut akan sangat berpengaruh pada aktivitas belajar anak yang bersangkutan.
“Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi kepada pengusaha warnet agar peduli terhadap lingkungan, terlebih kepada anak-anak. Hal ini sangat berpengaruh untuk menyelamatkan masa depan anak,” jelas Astuti Karya Dewi.
Permainan tersebut, lanjutnya, memang tidak baik dan dikhawatirkan akan berdampak pada kekerasan anak. Permainan ini sama sekali tidak mendidik.
Ia berharap, agar anak jangan hanyut dalam permainan tersebut. Sebab kebanyakan anak-anak yang sudah kecanduan permainan ini, sampai lupa makan lupa belajar. Belum lagi, dampak radiasi komputer maupun laptop sangat buruk  terhadap mata. Syaraf mata menjadi tegang, anak akan lebih temperamen akibat permainan ini terkesan keras.
Berdasarkan pantauan wartawan koran ini, tidak sedikit warung internet (Warnet) di Kota Lubuklinggau yang menyediakan layanan game online Point Blank dibuka sejak pukul 08.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB. Para penggila permainan ini akan mulai melancarkan aksinya sejak pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.  Untuk lebih mengetahui seluk beluk penyebab kecanduan permainan tersebut, Senin (17/1) tepat pukul 11.45 WIB wartawan koran ini segera menyambangi salah satu warnet di Jalan Yos Sudarso. Salah satunya adalah, Rayhan Net Bros di lantai II. Di warnet ini, dapat disaksikan langsung para pecinta PB melancarkan aksi penyerangan terhadap musuh-musuh mereka di layar kaca.
Rio (27) penjaga sekaligus pemilik warnet mengatakan, “PB memang disukai anak muda sekarang, mulai dari anak kecil hingga dewasa. Selain permainannya seru, untuk bisa menangkan game ini si pemain harus bersabar,”ungkapnya.
Selain itu, lanjut Rio, meskipun warnet miliknya ini baru satu mingggu dibuka namun, selalu dipenuhi oleh pengunjung. Bersamaan dengan jam pulang sekolah, biasanya warnet akan sesak oleh pengunjung. Warnet ini dibuka dari jam 08.00 sampai dengan 21.00 WIB.
Khusus bagi pengunjung yang ingin bermain PB, Rio melayani penjualan  chip PB secara cash.  Nominal Chip Rp.10.000 di Point Blank ini dihargai Rp 11.000.  Hermawan (16) salah seorang penggemar PB yang ditemui menjelaskan, untuk memulai permainan ini pemain bisa langsung menekan dua kali pada ikon pintas PB pada desktop. Sistem kemudian meminta pemain untuk menunggu sampai launcher disiapkan. Begitu jendela launcher siap, tekan update. Namun, penjelasan pengoperasian PB tidak hanya sampai di sini. Masih banyak proses berkelanjutan yang sangat rumit. “Kalau pemula biasanya dalam dua hari belum bisa lancar. Namun, kalau sudah tiga sampai empat kali main bisa lebih lancar,” jelas Hermawan.
Hirmawan menjelaskan, permainan ini bentuknya seperti perang orang per orang atau kelompok. Untuk bisa mengakses game ini, pelanggan warnet harus mendownload, lalu di instal di komputer sendiri.
Menurut Hermawan, Rata-rata orang menyukai game PB ini lantaran di dalamnya terdapat petualangan seru dalam berperang.(03/Mg04)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar