BAHWA KITA, Mahasiswa Indonesia lebih HEBAT, Lebih UNGGUL Bahkan jauh lebih
TANGGUH dari
Mahasiswa-mahasiswa universitas Top Dunia, Bahkan Harvard dan MIT sekalipun.
Generasi muda Indonesia terus menunjukkan kekuatannya di arena-arena bergengsi internasional. Makin hari makin banyak saja anak-anak muda Indonesia yang mengharumkan nama besar Republik Indonesia di tingkat dunia dalam berbagai bidang, terutama sains dan teknologi. Mereka menunjukkan bahwa bangsa kita tidak tertinggal, kita tidak terbelakang, kita hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menaklukkan dunia.
Salahsatu generasi baru Indonesia yang unggul itu adalah anak muda lulusan Universitas Indonesia, Shofwan Al-Banna Choiruzzad. Di 2009 kemarin ia berhasil menjadi juara dunia kompetisi internasional tentang ekonomi global di Swiss. Shofwan tidak hanya menjadi juara, tapi mengalahkan peserta dari Harvard University, dan lebih dari 200 peserta terbaik lainnya dari seluruh dunia.
Ia meraih prestasi membanggakan itu di sebuah ajang penting, yaitu di St. Gallen Symposium di Universitas St. Gallen Swiss. Ini adalah salahsatu universitas paling bergengsi di Eropa. Simposium itu dihadiri oleh 600 pemimpin bisnis dan politik serta 200 intelektual muda. Tujuannya adalah untuk menjalin komunikasi dan mencari terobosan-terobosan baru dalam dunia ekonomi global.
Yang hadir disana antara lain Presiden Swiss Hans-Rudolf Merz, Kepala Japan Bank for International Cooperation Hiroshi Watanabe, Presiden Serbia Boris Tadic, Menteri Perdagangan dan Industri India Kamal Nath, Menteri Keuangan Singapura Shanmugaratnam, sampai Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Hiroyuki Ishige.
Dari kalangan bisnis hadir wakil dewan direktur FIAT, CEO Price Water House Coopers, CFO Airbus, sampai Pimpinan Dewan Direktur Embraer Brazil. Selain itu juga hadir para ilmuwan pemenang Nobel seperti Robert Aumann, jurnalis seperti Riz Khan dari Al Jazeera dan Peter Day dari BBC dan juga Presiden Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) Torsten Akesson.
Shofwan Al-Banna Choiruzzad Full | Facebook
Dalam ajang tersebut juga diadakan kompetisi penulisan dengan tema trend globalisasi terutama tentang pembatasan-pembatasan yang banyak muncul akibat persaingan global yang makin keras.
Shofwan membuat tulisan yang berjudul
Tulisan ini mengalahkan karya Jason George dari Harvard "A Strategic Balancing Act", dan karya Aris Trantidis, "Building Bridges or Raising Barriers: Reconfirming the Boundaries between the State, the Market and Society" (London School of Economics and Political Science).
Benar-benar sebuah prestasi yang membanggakan kita sebagai bangsa Indonesia.
Bagaimana cara mengalahkan mahasiswa Harvard?
~Mudah~
Kalau anda banyak membaca buku-buku terbaik dari para ilmuwan dan intelektual terbaik di dunia, anda bisa sama bahkan lebih cerdas dari mahasiswa Harvard. Kalau Anda belajar dengan penuh semangat demi masa depan negaramu yang hebat, dan demi kedua orangtuamu yang kamu cintai, maka kamu akan bisa lebih hebat dari mereka.
Ingatlah bahwa bangsa ini juga didirikan oleh para Bapak Bangsa yang tidak kalah hebatnya dibanding para pemimpin-pemimpin terbesar Amerika sekalipun. Terus berjuang! Masa depan baru bangsa ini mungkin akan segera datang tidak lama lagi. (Eko L.)
Team MAHASISWA ROBOTIKA TERBAIK di Dunia
Robot teams from Indonesia, precisely Indonesian Computer University student (Chemistry), Bandung, successfully defended their title with a gold medal in the snatch event Robogames 2010 in San Mateo County Event Center, USA.
That gold medal is the second time, they can be the first gold medal in the same event last year.
UNIKOM team that prides consist of Computer Engineering student force in 2006 Rodi Yusrila Kerlooza Hartono and his adviser, and of course their robot, DU-114 (the name derives from 114 Dipati Ukur, Bandung UNIKOM address).
DU-114 – with forms such as tanks – competing in the Open category Autonomous Fire Fighting Robot. He must find the source of fire that was positioned randomly in the maze (including climbing stairs), and extinguish with water spray automatically. Because he managed to do it in the shortest period of time, even in the grip of agold medal.
In addition to the DU-114, Digital also sent two other robots: a one-legged 6, another eight-legged.
“We not only represent the Master, but also the Indonesian people,” said Eddy Soeryanto Soegoto UNIKOM Rector.
The competition was previously named ROBOlympics lasted 24 to 25 April 2010. Participants come from 17 countries: U.S., Mexico, England, Brazil, Lithuania, India, Spain, Canada, Indonesia, Korea, Palestine, Taiwan, Egypt, Japan, Latvia, Colombia, and Hong Kong. A total of 181 teams with 508 robots are governed by 667 technicians competing in 59 events.
“The achievement of the Indonesian team is amazing, can defeat such a diverse participants. Most of that came from the United States is a researcher from the Silicon Valley,” said Consul General in San Francisco Asianto RI Sinambela.
Bravo, UNIKOM! Bravo, Indonesia! Nih proud to become involved.
Para Dosen dan Guru Universitas Mimpi dan Harapan
Berguru pada SUPER TEACHERS
List of Scientists by type (As Our Teachers and Lectures):
~Para Guru Terbaik Sepanjang Masa~Kami Bangga Pada kalian, kakak-kakak kami.
Semoga Kami dapat meneladani kalian semua amin!
Thank you for your article.I've been vaping for two years and THINK vape can help me quit smoking. RELX Infinity Device, Myle Mini, Obs Engine, Yooz Zero and the Wotofo Profile PS are five of my favorites.
BalasHapus