LUBUKLINGGAU-Sedikitnya 20 guru honor SMP Negeri 9 Lubuklinggau mengeluh. Pasalnya, mereka sudah tiga bulan tidak menerima honor.
Bukan itu saja, ke-20 guru tersebut juga belum mendapatkan insentif dari kegiatan Ujian Nasional (UN). Informasi ini seperti diungkapkan Wakil Kepala SMP Negeri 9 Bidang Humas, Darmansyah kepada wartawan koran ini ketika dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (15/4).
Dengan belum dibayarkannya honor kepada guru itu, dia mengaku khawatir akan berpengaruh terhadap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMPN 9. “Buktinya saat ini guru honor sudah mulai malas mengajar,” ucapnya.
Menurut Darmansyah, gaji guru honor tersebut dibiayai dari Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan sebagian lagi dari dana operasional sekolah gratis. Dia mengaku heran kenapa uang honor atau gaji ke-20 guru itu belum dibayar oleh Kepala SMP Negeri 9, Darmen Jamarin. “Padahal dana BOS dan uang operasional sekolah gratis itu sudah cair semua. Terutama dana sekolah gratis yang baru dua pekan kemarin cair,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini Kepala SMPN 9 dan Bendahara, Andi Faisal jarang menetap di kantor. “Uang yang belum dibayarkan itu bukan hanya uang untuk hononer saja, melainkan uang pengawas pelaksanaan UN dan para staf tata usaha (TU) juga belum dibayarkan. Honor yang belum dibayar terhitung Januari, Februari, dan Maret,” sebutnya.
Wakil Kepala SMPN 9 Bidang Kesiswaan, Darwin menambahkan, sebagai pengelola tetap menginginkan proses belajar mengajar aktif sebagaimana mestinya. Namun khawatir dampak dari itu akan meyebabkan guru enggan mengajar lagi terutama tenaga honorer. “Saya tetap mengupayakan untuk melihat atau mengontrol bagaimana jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah,” tegasnya.
Sementara itu Kepala SMPN 9, Darmen Jamarin saat dikonfirmasi wartawan koran ini membantah gaji guru honor belum dibayarkan. “Honor guru sudah diberikan semua. Mungkin bagi yang belum menerima honor mereka tidak datang saat pembagian,” jelas Darmen. (tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar