MUSI RAWAS-Sejumlah wali murid SMPN B Srikaton mengeluhkan pemotongan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM). Besar potongan dana BSM tersebut Rp 65 ribu per siswa dari Rp 265 ribu dana BSM per triwulan.
Menurut salah seorang wali murid, pemotongan itu dengan alasan untuk biaya operasional Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Musi Rawas (Mura). Informasi pemotongan dana BSM memang disampaikan dalam rapat dan kepala SMPN B Srikaton menanyakan kepada wali murid, ikhlas tidak menerima uang sebesar Rp 200 ribu.
“Siapa yang tidak ikhlas menerima uang Rp 200 ribu. Kepala Sekolah (Kasek) tidak mengatakan ada pemotongan tapi menanyakan ikhlas tidak menerima uang Rp 200 ribu. Namun jika diberitahu akan dipotong Rp 65 ribu tentunya wali murid banyak yang tidak ikhlas,” kata salah seorang wali murid yang meminta namanya dirahasiakan, Rabu (28/4).
Sementara itu Kepala SMPN B Srikaton, Aflin Suwada saat dikonfirmasi wartawan koran ini membenarkan adanya pemotongan dana BSM tersebut. “Wajar jika ada pemotongan pada zaman ini. Sebab, itu merupakan tanda terima kasih telah membantu mensejahterakan siswa,” jawabnya.
Aflin menambahkan, mengenai permasalahan itu sudah diselesaikan oleh Disdik Mura. “Setiap persoalan di sekolah dilaporkan ke Disdik. Lagi pula soal pemotongan sudah dimusyawarahkan dengan Disdik. Serta telah dijalankan sesuai dengan petunjuk laporan,”imbuhnya.
Aflin mengatakan, untuk berita acara adanya pemotongan itu sudah dikirim ke Disdik Mura dan diketahui ketua komite serta Wakil Kepala Sekolah, Ponidi. “Toh, dengan pemotongan tersebut tidak mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah,” ujarnya.
Menurut dia, pemotongan tersebut sudah diketahui oleh ketua komite dan seluruh guru sekolah. “Jadi tidak mungkin kami memotong biaya itu tanpa diketahui oleh ketua komite, dan yang melapor tersebut merupakan orang yang iri terhadap program yang kami jalani. Sebab, untuk mendapatkan dana BSM itu tidak mudah,” ungkap Aflin Suwada. (16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar